Selasa, November 26Literasi Berkeadaban - Berbakti, Berkarya, Berarti

Karya

Oleh-oleh dari Celebes! Ini 3 Tips Menulis Cerpen Menurut Gegge Mappangewa

Oleh-oleh dari Celebes! Ini 3 Tips Menulis Cerpen Menurut Gegge Mappangewa

Berita, Karya
JAKARTA, FLP.or.id -- Forum Lingkar Pena (FLP) Wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) mengadakan Training of Writing and Recruitment (ToWR) pada akhir Juli 2016 lalu di Masjid Darul Istiqomah, kota Maros. Hadir sebagai satu di antara banyak pemateri adalah S. Gegge Mappangewa. Penulis yang karya-karyanya memenangkan banyak penghargaan itu, berbagi materi mengenai menulis cerita pendek. Menurut pria yang biasa dipanggil Daeng Gegge tersebut, ada 3 tips dalam menyelesaikan penulisan cerita pendek. 1. Fokus ke ide. Upaya untuk fokus kepada ide ini, harus benar-benar terbukti, dalam adegan atau peristiwa yang diceritakan. "Bukan sekadar menggambarkan aksi mulai dari bangun tidur hingga bangun lagi, tanpa ada hubungan dengan ide," ujar Daeng Gegge. 2. Eksplorasi latar. Latar dikenal sebagai unsur...
9 Hal Penting Dalam Mencetak Pahlawan Dari Rumah (Bagian 2)

9 Hal Penting Dalam Mencetak Pahlawan Dari Rumah (Bagian 2)

Karya
Bulan Agustus, setiap tahunnya diperingati sebagai hari kemerdekaan negara Indonesia. Tentu kemerdekaan tak terlepas dari jasa dan pengorbanan para pahlawan. Pahlawan pada zaman perjuangan dahulu, telah pun mengorbankan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan negara kita. Dan tugas kita saat ini sebagai pewaris bangsa dan negara bertanggungjawab dalam menjaga dan memelihara kemerdekaan ini. Apa yang bisa kita lakukan dalam menjaga kedaulatan negara RI? Bunda Afifah Afra berpendapat bahwa salah satu ikhtiar dalam menjaga dan merawat kemerdekaan  adalah  dengan mencetak pahlawan-pahlawan dari rumah. Pada bagian pertama, Bunda Afifah Afra telah memaparkan 5 poin penting dalam mencetak pahlawan dari rumah. Masih ada 4 poin penting lainnya dapat  dilakukan. Apa sajakah itu? mari kita simak pemaparan...
9 Hal Penting Dalam Mencetak Pahlawan Dari Rumah (Bagian 1)

9 Hal Penting Dalam Mencetak Pahlawan Dari Rumah (Bagian 1)

Karya
Di bulan Agustus, bangsa kita memperingati hari ulang tahun kemerdekaannya. Kita terbiasa mengenang jasa para pahlawan yang telah menyumbangkan harta, tenaga, pikiran bahkan nyawanya untuk kemerdekaan kita. Tanpa kiprah mereka, mungkin hingga kini kita masih menjadi bangsa jajahan. Namun, tidakkah kaum ibu sekalian berpikir, bahwa sebenarnya kita pun bisa mencetak pahlawan-pahlawan dari rumah kita? Sebab, seorang ibu adalah pendidik utama bagi anak-anaknya. Apa yang bisa dilakukan seorang ibu untuk melahirkan para pahlawan dari rumahnya? Ada beberapa bekal pendidikan yang bisa kita lakukan. Pendidikan Agama Tidak bisa dipungkiri, bahwa agama yang kuat, akan membentengi anak-anak kita dari perilaku yang buruk. Mari kita ajari anak-anak kita untuk menjadi seorang pemeluk agama yang taat...
FLP Maluku Utara: Di Balik Layar KMGP (Bagian 4)

FLP Maluku Utara: Di Balik Layar KMGP (Bagian 4)

Karya, Pilihan Editor, Travelling
BERANI MENGAMBIL TUGAS BESAR 23 September 2015, Kami, FLP Malut dihubungi oleh Co Produser Film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP), yang akrab kami panggil Mas Andi, untuk terlibat dalam pembuatan Film KMGP. Tidak membuang kesempatan besar ini Kami, FLP Malut menyetujui dengan berharap lewat Film Ini FLP Malut dapat ikut menyiarkan Dakwah. Kami sangat senang dapat dilibatkan serta dipercayakan dalam penyiapan Shooting Film KMGP di ternate, mulai dari hal penyiapan property film, sampai turut menyiapkan pemain-pemain ekstra Film KMGP. Bahkan juga ikut terlibat dalam pembuatan Pesantren Kyai Gufron sebagai salah satu tempat adegan shooting. Kami berjanji membantu proses Film KMGP semampu yang kami bisa, tanpa mengharapkan iming-iming apapun. Bagi kami ini tugas besar, dan kesempatan kami untuk me...
KIMRI | Cerpen Topik Mulyana

KIMRI | Cerpen Topik Mulyana

Cerpen, Karya, Pilihan Editor
JIKA Tuan seorang ahli sejarah, Tuan pasti tahu nama Desa Cibintinu. Itulah desa kami dulu. Di sinilah pelajar Soekarno bertemu dengan salah seorang leluhur kami, petani Marhaen. Ketika pelajar Soekarno menjadi kian ternama, nama leluhur kami itu acapkali disebut-sebut dalam pidato-pidatonya. Sudah pasti, kami merasa sangat bangga. Berpuluh tahun lamanya kami hidup dalam kebanggaan semacam itu. Kemudian, peristiwa pada pertengahan tahun 60-an mengubah segalanya. Deru puluhan mobil jip dan gemuruh ratusan pasang sepatu lars yang sepanjang malam tak henti-henti itu seketika menghancurluluhkan kemegahan nama Marhaen dalam benak kami. Sejak itu, kami dibayang-bayangi rasa ngeri, terkucil, dan dicemooh orang-orang sekitar bahwa kami keturunan orang-orang pengkhianat dan biadab. Kami ditiadakan....
Brexit dan Tantangan Multikulturalisme di Britania Raya

Brexit dan Tantangan Multikulturalisme di Britania Raya

Karya, Opini, Pilihan Editor
Pada Jumat, 24 Juni 2016, hasil referendum masyarakat di Britania Raya dan Irlandia Utara tentang keanggotaan di Uni Eropa resmi diumumkan. Hasilnya, kubu Brexit memenangkan referendum dengan meraup 51.9% suara. Ini berarti, Britania Raya dan Irandia Utara menjadi negara pertama yang secara resmi akan keluar dari Uni Eropa. Perubahan ini tentu membawa banyak tantangan, salah satunya tentang masa depan multikulturalisme di Britania Raya. Britania Raya dan Irlandia Utara yang terdiri dari Inggris, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara memang memiliki pasang-surut dalam hubungannya dengan Uni Eropa. Perdebatan mengenai keluarnya Britania Raya dan Irlandia Utara dari Uni Eropa sebenarnya telah muncul sejak tahun 1973. Pada tahun 1975, dilaksanakan referendum untuk menentukan apakah Britania Ray...
FLP Maluku Utara: Di Balik Layar KMGP (Part 3)

FLP Maluku Utara: Di Balik Layar KMGP (Part 3)

Pilihan Editor, Travelling
Survey Lokasi Syuting 20 September 2015, Umar (Ketua Bidang PSDM FLP Wilayah Maluku Utara) bersama Andi Cahyadi (CO Produser), Firman Syah (Sutradara), Dodon (Asisten Kameramen)  dan Jeck (asisten Sutradara) berencana untuk mensurvey lokasi shooting Film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP) di Weda, Halmahera Tengah. Berhubung Lokasi yang dituju harus menyeberangi laut dan jarak tempunya agak jauh, begitu pula para Pengurus FLP Malut yang harus mejalani aktivitas mereka seperti Ngantor, Ngajar ataupun masih kulia maka Umar yang diutus oleh FLP Malut untuk menemani perjalanan mereka menuju Lokasi.             Bertolak dari pelabuhan Speed Boat yang Berada di samping Mesjid Almunawwar Ternate, Umar, Para Crew Film KMGP dan Juga Staf Dinas Pariwisata Provinsi Maluku menuju Sofifi dengan menumpangi s...
FLP Maluku Utara: Di Balik Layar KMGP (Bagian 2)

FLP Maluku Utara: Di Balik Layar KMGP (Bagian 2)

Karya, Pilihan Editor, Travelling
Sabtu, 30 Mei 2015 mobil yang membawa HTR dan lainnya menuju Universitas Unkhair Ternate. Di sana FLP Malut yang bekerja sama dengan Go Pena, UMMU Press, dan Mesjid Al-Munawwar  membuat kegiatan seminar kepenulisan. Mengundang HTR sebagai pematerinya. Seminar ini dilaksanakan di dua tempat yaitu Universitas Unkhair dan Mesjid Al-Munawwar. Selain kegiatan seminar, juga dimeriahkan dengan Bazar Buku, diantaranya buku-buku yang ditawarkan ada buku karya HTR. Berbeda dengan di Unkhair, kegiatan di Mesjid Al-Munawwar Ternate para pesertanya adalah para wanita. Mereka sangat mendukung rencana Film KMGP bisa dikerjakan pembuatannya di Ternate. Seminar yang diadakan pagi hingga petang itu ditutup dengan foto bareng HTR. Selain itu juga ada sesi tanda tangan dadakan. Karena sebagian besar dari pese...
FLP Maluku Utara: di Balik Layar KMGP (Bagian 1)

FLP Maluku Utara: di Balik Layar KMGP (Bagian 1)

Karya, Pilihan Editor, Travelling
Jumat 29 Mei 2015, sekitar pukul 8 Pagi Helvy Tiana Rosa (HTR), Firman Syah (Sutradara Film Ketika Mas Gagah Pergi) dan Martin (ACT) tiba di Ternate. Mereka disambut hangat oleh Pengurus Forum Lingkar Pena (FLP) Wilayah Maluku Utara (Malut), Putri Anggraini (Pupud) dan Asrul Lamunu (Asrul) di pintu penjemputan Bandar Udara Babullah Ternate. Kedatangan HTR di Ternate dalam rangka mensosialisasikan Film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP). Saat itu Pupud dan Asrul yang diutus untuk menemani perjalanan mereka. Asrul ditugaskan sebagai driver. Selepas dari Bandara Babullah Ternate mobil Avanza berwarna biru tosca yang membawa HTR dan lainnya menyusuri jalan disepanjang pantai Ternate hingga berhenti di Jembatan Resident. Di tempat itu HTR, Firman Syah dan Martin tidak membuang-buang waktu untuk meng...
5 Karakter di Jantung Sastra Santun

5 Karakter di Jantung Sastra Santun

Karya, Opini, Senandika
Menurut kamus, santun berarti halus dan baik budi bahasanya, tingkah lakunya. Santun juga bisa berarti sopan, sabar dan tenang, menaruh rasa belas kasihan, dan suka menolong. Santun tidak berarti kaku dan dogmatis. Terkadang, seseorang semaunya menggunakan dalil agama, tanpa mengindahkan kehalusan, kebaikan, kesabaran, dan ketenangan. Meskipun demikian, sastra santun juga tidak boleh hanya berbekal kehalusan budi bahasa sembari meninggalkan rekam jejak yang kurang baik bagi pembaca. T.S Elliot dalam Lathief (2008) mengatakan, bahwa ukuran karya sastra harus dilihat dari aspek etika dan agama. Bila ada gagasan atau semacam kesepakatan dalam suatu masyarakat tentang etika keagamaan, maka karya sastra haruslah ‘baik’ sesuai dengan etika keagamaan itu. Sumber etika maupun budaya adalah agama....

Pin It on Pinterest