Jumat, September 22Literasi Berkeadaban - Berbakti, Berkarya, Berarti

Kaderisasi

Seandainya Tahun ini Ramadan Terakhirku

Seandainya Tahun ini Ramadan Terakhirku

Kaderisasi
Oleh: Nafi'ah al-Ma'rab (Disarikan dari materi Tarhib Ramadan Ustaz Habiburrahman El Shirazy bersama FLP, 19 Maret 2023)   Sebagai hamba, berbahagialah kita mendapati syiar-syiar Allah yang hadir di sekitar kita. Suara azan, bulan Sya’ban, Isra’ Mikraj, dan lainnya, semua itu adalah bagian dari syiar Allah yang harus kita sambut dengan amalan. Kita tak pernah tau kapan ajal dan kematian itu datang. Hal paling bijak yang harus kita lakukan untuk semua itu adalah mempersiapkan amal saleh. Amal saleh adalah teman yang paling setia untuk kita. Ia yang akan hadir seperti cahaya di alam kubur yang gelap gulita. Amal saleh seperti seseorang yang tampan dan cantik, ia akan menjadi peneman kita di alam kubur. Jika kita berpikir Ramadan ini adalah Ramadan terakhir kita, tak ada ...
Membangun Organisasi FLP yang Profesional: Sebuah Catatan Mukernas BPP FLP 2023

Membangun Organisasi FLP yang Profesional: Sebuah Catatan Mukernas BPP FLP 2023

Kaderisasi, Pojok
  Opini Nafi’ah al-Ma’rab Helat Musyawarah Kerja Nasional BPP FLP tahun 2023 baru saja selesai hari ini. Banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan para pengurus di tahun-tahun mendatang. Program kerja dirumuskan di semua divisi, dirancang dan ditargetkan pelaksanaannya. Tentu, kita berharap semua konsep tersebut dapat terealisasi di tahun 2023. Di acara hari ini, saya menyimak beberapa penyampaian arahan dari Kang Abik selaku Dewan Pertimbangan FLP. Saya ingat perkataan seorang rekan, Kang Abik itu bukan semata-mata pemimpin di organisasi penulis, beliau itu ulama. Jadi apa yang beliau sampaikan cobalah benar-benar dicatat, disimak, dan diperhatikan. Firasat seorang ulama adalah hal istimewa yang perlu didengar.   Membangun FLP yang Profesional ...
Pentingnya Membangun Basis Sosial sebagai Penulis

Pentingnya Membangun Basis Sosial sebagai Penulis

Kaderisasi, Pojok
Di sela-sela perhelatan Musyawarah Kerja BPP pada 9 Januari lalu, saya sempat berbincang cukup lama dengan ketua umum, Daeng Gegge Mappangewa. Sejak pertama kali bertemu sosok ketum di sebuah acara literasi nasional, saya melihat ada hal menarik dalam diri beliau. Sangat low profile dan saya penasaran kenapa bisa begitu. “Daeng sekarang nerbitin buku sendiri ya?” tanya saya menyelidiki. Saya yakin beliau nggak tahu maksud pertanyaan saya ini. “Iya, Mbak. Alhamdulillah, Saya bisa jual buku Saya sendiri 100 eksemplar.” “Wah, masya Allah.” Sebagai orang yang juga menjualkan buku sendiri, saya tahu capaian angka 100 eksemplar untuk seorang penulis itu luar biasa. Jualan buku emang nggak semudah jualan gamis, jilbab atau makanan. “Bisa sebanyak itu, ya, Daeng? Pembelinya siap...

Pin It on Pinterest