Eni Widiastuti, S.Sos.
Seorang ibu dari 3 anak yang juga terus belajar menjadi jurnalis. Mulai menjadi jurnalis sejak 2005, tepatnya saat kuliah semester akhir di Harian Umum Solopos hingga 2015.
Karena pertimbangan keluarga dan waktu, 2016 memutuskan hijrah ke penerbitan majalah dengan harapan lebih bisa mengatur waktu untuk keluarga. Hingga kini, ia masih diberi kesempatan untuk menyebarkan inspirasi kebaikan melalui 4 majalah, website, dan beberapa kali terlibat dalam penyusunan buku.
Akh Dirman Al-Amin
Lahir di Rato Dorowila, 3 Oktober 1982. Sebab Cinta Tak Harus Berkata (Novel, Genta Press, 2008) adalah novel yang membawanya mewakili Indonesia di Southeast Asia Literary Council (Mastera): Novel 2006. Di tahun yang sama, ia diundang menjadi salah satu peserta di ‘Seminar Sastra Melayu’ antar Negara Asean.
Profilnya dimuat di buku Apa dan Siapa Penyair Indonesia (APSI) terbitan Yayasan Hari Puisi Indonesia (et. Maman S. Mahayana). Sering juga diundang di acara-acara sastra tanah air, seperti MUNSI (Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia) 2020, FLS (Forum Literasi Sekolah) 2020, juga menjadi pembicara di acara Sastrawan Masuk Sekolah (bersama Asma Nadia) yang diadakan Badan Bahasa tahun 2019.
Ia juga mendapat beberapa penghargaan di dunia literasi, di antaranya Aku Bisa award, The Most Inspirational Public Figure (2012), UNSA Award (Penulis Terbaik 2010 dan Penulis Terfavorit tahun 2011), Tokoh sastra NTB (2017), dan Tokoh Inspiratif NTB (2018).
Di Bidang film, ia mendapatkan Beasiswa Unggulan sebagai Filmmaker dari Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Depdiknas Pusat, juga pernah lolos Program Penyutradaraan Pusbag Film (2017). Film-film indienya memenangkan festival film pendek, di antaranya Mimpi-Mimpi Garsini yang menjadi Juara 1 Tingkat Umum Lomba Film Pendek IKAPI Jabar dan FFB (Festival Film Bandung) 2015.
Selain itu, lima iklan TV-nya memenangkan lomba iklan sebuah produk di ANTV dan ditayangkan di acara Fesbukers. Film-filmnya juga diputar di beberapa stasiun TV lokal.
Agus Yulianto, S.Pd.I.
Penulis cerpen, cernak, puisi, esai, dan memoar. Tinggal di Karanganyar, Jawa Tengah. Saat ini aktif sebagai pengajar di salah satu sekolah kejuruan
Rafiqah Ulfah Masbah, S.K.M. (Azure Azalea)
Azure Azalea lahir di Bone, 17 Januari 1993. Gadis berdarah Bugis yang menyenangi karya sastra dan gemar menulis puisi sebagai ruang pengekspresian keresahannya terhadap hidup ini aktif bergelut di FLP sejak 2011 dan Malam Puisi Makassar sejak 2013.
Karya-karya Azure Azalea telah terbit di beberapa media cetak maupun portal online. Selain itu, tulisan-tulisannya pernah tergabung dalam buku antologi bersama, yakni kumpulan cerita Menunggu Bulan (2013) bersama teman-teman FLP Unhas, kumpulan puisi Benang Ingatan (2016) bersama sepuluh penyair muda Makassar, serta antologi sastra Surat Cinta untuk Makassar yang diluncurkan pada perayaan Makassar International Eight Festival and Forum 2016. Buku solo pertamanya berjudul Perjalanan Menemukan terbit akhir 2017.
Penulis dapat dihubungi melalui azalearafiqah@gmail.com dan website www.azureazalea.com. Ia juga aktif menulis di akun-akun media sosialnya, baik Instagram, Twitter, maupun Facebook.
Evyta Andriani Ritonga, S.T. (Evyta AR)
Lebih sering menulis menggunakan nama pena Evyta AR. Meskipun lulusan Teknik Kimia, hobi belajar otodidak menggiringnya kepada dunia blog berplatform WordPress dan memutuskan bekerja dari rumah sebagai seorang blogger sekaligus internet marketer sejak tahun 2007.
Selain aktif di beberapa komunitas literasi seperti Bacayuk, Blogger Sumut, dan Medan Membaca, penulis juga saat ini diamanahi sebagai Koordinator Divisi Rumah Cahaya di FLP Wilayah Sumatra Utara dan Staf Divisi Humas BPP FLP periode 2021-2025.
Sebagai penyuka buku garis keras, penulis mendirikan sebuah perpustakaan rumahan yang membuka layanan peminjaman gratis dengan nama Pustaka Hanan sejak tahun 2002. Saat ini, koleksi bukunya sudah mencapai ribuan judul dari berbagai genre.
Tahun 2012 pernah memublikasikan buku solo elektronik secara indie berjudul Negeri di Atas Awan. Beberapa tulisannya juga tergabung di buku antologi bersama: Antologi Kisah Motivasi dan Inspiratif berjudul Penghapus Mendung (Leutikaprio, 2012), Antologi Medan Membaca (2020), Antologi Dilema Jemari (Duta Damai Sumut, 2020), Antologi Kisah Inspiratif berjudul Maafkan Bunda, Nak (LovRinz, 2021), dan Antologi Esai Transformasi Perpustakaan Desa & Taman Bacaan Masyarakat (Apajake, 2022).
Pernah mendapatkan Juara I Lomba Artikel SEO Favorit (Oli Top One, 2011), Juara I Lomba Artikel Flash Blogging (Menkominfo, 2018), salah satu pemenang Lomba Penulisan Tjoet Njan Dhien (Dr. Abdullah Puteh, 2022), dan Lomba Penulisan Artikel Sirah Nabi Semua Membacanya (Majalah Mata Air, 2022).
Tulisannya berupa resensi buku, esai, dan artikel juga pernah dipublikasikan di beberapa media daring seperti Basabasi.co, OYO, Islampos, VOA Islam, dll.
Penulis dapat dihubungi melalui surel evyta.ar@gmail.com, akun Instagram @evytaar, dan website www.evytaar.com.