Selasa, November 26Literasi Berkeadaban - Berbakti, Berkarya, Berarti

Karya

GERAKAN LITERASI NASIONAL,  POSISI SASTRA (WAN)  DI MANA?

GERAKAN LITERASI NASIONAL,  POSISI SASTRA (WAN)  DI MANA?

Opini
Oleh Gol A Gong Sejak 2017,  Pemerintah RI lewat Kemdikbud meluncurkan Gerakan Literasi Nasional hingga 5 tahun ke depan. Setiap tahun, di bulan Oktober ada Perayaan Hari Aksara Internasional. Kampung Literasi didirikan di mana-mana.  Lantas,  posisi sastrawan di mana?  Tahukah mereka dengan itu semua? Ada sastrawan yang tidak peduli dengan itu semua, bahkan cenderung alergi . Ah, itu proyek pemerintah!  Tapi ada juga yang tertarik,  hanya saja mereka tidak tahu mesti menemui siapa. Lantas siapa yang diuntungkan dan mendapatkan manfaat dari itu semua? Secara keorganisasian,  semua sepakat adalah Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM). Para pengelola TBM tidak bisa disalahkan. Mereka menjalankan amanat UU 43 tahun 2007 tentang perpustakaan. Saya pernah jadi Ketua Umum PP FTBM Indonesia 20...
Tips Memilih dan Memilah Informasi

Tips Memilih dan Memilah Informasi

Opini
  Oleh: Aulia Rahim Berhamburannya informasi di zaman sekarang ini membuat kita harus pandai memilah dan memilih informasi. Layaknya makanan yang hendak dimakan, harus lebih berhati-hati agar tidak menjadi penyakit saat terus-menerus dimakan. Begitu pula informasi, informasi pun mampu membuat kita terjangkit berbagai ‘penyakit’ yang akan menggerogoti pikiran, jiwa, dan hati manusia. Informasi bisa kita bagi menjadi dua yaitu informasi baik dan informasi buruk. Permasalahannya, bagaimanakah cara kita menentukan dan mengetahui bahwa informasi itu baik atau buruk? Berikut ini ada beberapa tips memilih dan memilah informasi, diantaranya: Pertama, bernilai kebenaran. Jika informasi tersebut bernilai kebenaran maka kita jadikan acuan untuk menentukan bahwa informasi tersebut bisa diteri...
Tips Mengatasi Hoaks

Tips Mengatasi Hoaks

Opini
Oleh: Aulia Rahim Di era milenial sekarang ini, kita semua dibanjiri oleh arus informasi yang sangat besar. Arus informasi yang datang dari berbagai tempat, terlebih dari berbagai akun media sosial yang kita miliki. Mulai dari Whatapps, Facebook, Twiter, Instagram, Path, dan media sosial lainnya. Sebaiknya tidak semua informasi yang masuk ke media sosial kita terima mentah-mentah tetapi harus kita seleksi terlebih dahulu, sebelum kita baca, sebarkan ataupun amalkan. Sikap selektif memilah dan memilih informasi yang diperlukan sekarang ini untuk mengantisipasi hoaks yang kita terima. Di Kamus Besar Bahasa Indonesia, hoaks memiliki arti tidak sesuai dengan hal (keadaan dan sebagainya) yang sebenarnya, dusta, bukan yang sebenarnya atau palsu. Ada beberapa tips untuk mengantisipasi hoaks ya...
Venesia & Jejak Akulturasi Dengan Dunia Islam (3/3)

Venesia & Jejak Akulturasi Dengan Dunia Islam (3/3)

Travelling
TRAVELING, FLP.or.id - Saya meneruskan perjalanan ke sisi luar Piazza San Marco. Dari sini Istana Doge tampak lebih jelas. Sangat mirip dengan Masjid Ibnu Tulun, yang hanya saya bandingkan melalui foto. Tak jauh dari Istana Doge, tampak turis berkerumun di sebuah jembatan kecil. Aha, inilah Bridge of Sigh. Konon dahulu para tahanan yang dihukum mati akan melewati jembatan ini. Di sinilah mereka diberi kesempatan untuk menarik napas terakhir sebelum dieksekusi. Karena itu jembatan ini dinamakan “Bridge of Sigh” (Jembatan Desah). Sejujurnya, sebelum ke Venesia saya tak menyangka akan menemukan jejak akulturasi dan hubungan erat antara Venesia dengan dunia Islam. Piazza San Marco adalah buktinya. Hubungan dagang dengan dunia Islam memang sangat penting bagi Venesia. Yang menarik, kala itu Ve...
Venesia & Jejak Akulturasi Dengan Dunia Islam (1/3)

Venesia & Jejak Akulturasi Dengan Dunia Islam (1/3)

Travelling
TRAVELLING, FLP.or.id - Keriuhan menyambut saya saat keluar dari stasiun kereta Venezia St. Lucia. Musim panas memang hampir berlalu, tapi aura liburan masih sangat terasa di kota yang menjadi tujuan utama wisata di Italia. Ribuan turis lalu lalang, keluar masuk dari stasiun. Jalan Kaki Saja! Setelah dua kali memutari stasiun untuk mencari-cari tempat penitipan barang, saya dan teman sejenak duduk di tangga depan stasiun. Aroma laut menguar dari Grand Canal, kanal utama, tepat di hadapan. Semalam sebelumnya saya menginap di Mestre, kota kecil yang terletak sekitar 6 km dari Venesia. Meski harus mengeluarkan ongkos kereta 1,2 euro dari Mestre ke Venesia, tapi saya dapat menghemat 15 euro bila menginap di Venesia. Ya, Venesia memang salah satu kota tujuan wisata di Italia dengan biaya yang ...
Muslim Kelas Menengah Dalam Tiga Puisi Mustofa Bisri (4/7); Sosiologi Karya, “Kaum Beragama Negeri Ini”: Kontradiksi antar Simbol dan Praktik

Muslim Kelas Menengah Dalam Tiga Puisi Mustofa Bisri (4/7); Sosiologi Karya, “Kaum Beragama Negeri Ini”: Kontradiksi antar Simbol dan Praktik

Kritik Sastra
Oleh TOPIK MULYANA, FLP.or.id - Secara stilistik, puisi “KBNI” kaya dengan majas kontradiksi. Secara tematik, ia berbicara tentang sikap kontradiktif kaum Islam Simbolik. MB menilai mereka terlampau mengedepankan simbol agama, namun pada saat yang bersamaan menistakan substansi ajaran agama. Perhatikan bait pertama berikut. Tuhan, lihatlah betapa baik kaum beragama negeri ini Mereka tak mau kalah dengan kaum beragama lain di negeri-negeri lain, demi mendapatkan ridhaMu, mereka rela mengorbankan saudara-saudara mereka Untuk berebut tempat terdekat di sisiMu mereka bahkan tega menyodok dan menikam hamba-hambaMu sendiri. Demi memperoleh rahmatMu mereka memaafkan kesalahan dan mendiamkan kemungkaran bahkan mendukung kelaliman. Untuk membuktikan keluhuran budi mereka terhadap setanpun mereka t...
Muslim Kelas Menengah Dalam Tiga Puisi Mustofa Bisri (2/7); Sosiologi Pengarang, Mustofa Bisri sebagai Agamawan dan Sastrawan

Muslim Kelas Menengah Dalam Tiga Puisi Mustofa Bisri (2/7); Sosiologi Pengarang, Mustofa Bisri sebagai Agamawan dan Sastrawan

Kritik Sastra
Oleh TOPIK MULYANA, FLP.or.id - Mustofa Bisri (selanjutnya akan disebut MB) adalah seorang tokoh pemuka agama Islam dari Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus sastrawan produktif dan diakui di tingkat nasional. Ketokohan MB sebagai agamawan memiliki kaitan erat dengan ketokohannya sebagai sastrawan. Dalam karya-karyanya, tergambar ekspresi keberagamaannya, baik yang berdimensi individual maupun yang berdimensi sosial. Keagamawanan dan kesastrawanan MB diperkuat oleh faktor sejarah, yakni sebagai salah seorang intelektual muslim yang turut memberi respons (kalau tidak dapat disebut perlawanan) terhadap ortodoksi negara ala Orde Baru melalui “jalan ketiga” (Latif, 2005: 568—569). Artinya, MB adalah salah seorang tokoh penting dalam kontestasi panjang dan pelik kaum intelektual yang memberi respons...
Muslim Kelas Menengah Dalam Tiga Puisi Mustofa Bisri (1/7); Pengantar

Muslim Kelas Menengah Dalam Tiga Puisi Mustofa Bisri (1/7); Pengantar

Kritik Sastra, Opini
Oleh TOPIK MULYANA, FLP.or.id - Seiring runtuhnya Orde Baru dan lajunya reformasi, berbagai pandangan hidup atau ideologi pun mengemuka. Di antara ideologi tersebut, yang berkembang pesat adalah ideologi berbasis keagamaan, dalam hal ini Islam, memiliki basis massa yang besar (Al-Zastrouw, 2006: 2). Hal itu terutama terjadi di kota yang masyarakatnya tidak memiliki basis ilmu agama, namun memiliki semangat yang kuat dalam beragama. Gejala yang menonjol dari maraknya penganutan ideologi ini adalah terjadinya kompetisi antara penganut Islam ideologis dan pihak-pihak di luarnya, baik dengan sesama penganut agama Islam maupun dengan non-penganut Islam, dalam memperebutkan kekuasaan politik. Para ilmuwan muslim menyebut ideologi sejenis ini disebut Islam Politik, Islam Ideologis, Islam Radikal,...
Membangun Jejak Kepenulisan; Oleh-oleh dari Yogyakarta (2/2)

Membangun Jejak Kepenulisan; Oleh-oleh dari Yogyakarta (2/2)

Karya
Oleh FAIDA ZUHRIA, FLP.or.id - Materi pertama, tanggal 31 Maret 2018 di IEC UNY, oleh Irsyad (@abenanza). Materi dengan judul Suspense merupakan materi bagaimana membuat suatu cerita seperti novel, cerpen dan sebagainya semakin menarik untuk dibaca, bukan cerita membosankan. Berbagai unsur dijelaskan didalamnya termasuk bagaimana membangun karakter tokoh, emosi tokoh, pengulangan rasa yang diterima indera, dan sebagainya. Seperti yang sudah-sudah, teori tanpa praktik hanya akan menjadi basi. Maka praktik menulis dengan menyusun berbagai unsur suspense sebagai clue, kemudian bertukar dengan teman sebelah yang bertugas untuk menyusun cerita, Seru memang karena disana mulai berimajinasi sehingga tersusun cerita yang tidak membosankan. Materi kedua dilanjutkan di SMP Nurul Islam oleh Mba Muji...
Membangun Jejak Kepenulisan; Oleh-oleh dari Yogyakarta (1/2)

Membangun Jejak Kepenulisan; Oleh-oleh dari Yogyakarta (1/2)

Karya
Oleh FAIDA ZUHRIA, FLP.or.id - Forum Lingkar Pena bukanlah nama yang asing sejak masaku di bangku SMA, tahun 2000 waktu itu. Mengenal dan membaca berbagai bukunya, bahkan mulai dari sanalah hijrahku dimulai dengan berhijab. Banyak cerita yang bisa diambil hikmahnya, yang memberikan wacana lebih luas tentang agama, tanpa menggurui, tanpa menghakimi, namun cukup mampu mengambil hati. Membaca memang menjadi rutinitas sejak SD, bahkan tidak terlewat satu hari pun tanpa membaca. Hingga SMA, membaca karya sastra, novel, cerpen, dan sebagainya masih rutin dilakukan. Pada masa SMA pun mulai menulis dan sempat masuk dalam majalah sekolah. Akan tetapi, keinginan menjadi penulis masih belum begitu kuat karena kesibukan belajar. Aktivitas yang rutin adalah membaca. Masa kuliah yang masuk tahun 2003 ...

Pin It on Pinterest