Selasa, November 26Literasi Berkeadaban - Berbakti, Berkarya, Berarti

Karya

Ma’rifat Danarto

Ma’rifat Danarto

Opini
Oleh YANUARDI SYUKUR, FLP.or.id - Pada sebuah sore, Selasa (10/4/2018) tersebar berita bahwa sastrawan Danarto (77 tahun) ditrabrak motor di dekat kampus UIN Ciputat. Tubuhnya kemudian dibawa ke RS Fatmawati. Kritis. Tak lama kemudian dia pergi untuk selamanya. Menurut berita, istri Danarto sudah tiada. Dia juga tidak punya anak. Keluarganya yang di Jakarta juga tidak diketahui. Orang-orang hanya tahu, Danarto lahir di Sragen Jawa Tengah. Sebagai penulis, saya sering mendengar nama Danarto. Kendati saya tidak bisa menulis fiksi, tapi karya fiksinya membuat saya tertarik untuk beli. Di sebuah siang di Masjid UI Depok, saya lihat buku merah judulnya "Ikan-Ikan dari Laut Merah." Saya tidak bisa fiksi, tapi saya penasaran isi buku itu. Dalam cerpen tersebut, Danarto membahas tentang tawaka...
Film 5PM: Mencintai Masjid, Mencintai Indonesia

Film 5PM: Mencintai Masjid, Mencintai Indonesia

Resensi
Oleh Yanuardi Syukur (Koordinator Divisi Litbang FLP Pusat. IG: @yankoer)   Film yang baik adalah film yang mengubah benci jadi cinta, malas jadi rajin, ragu-ragu jadi yakin. Saya seorang sufi, suka film, walau tidak pintar meneliti film. Tapi, setelah menonton Gala Premier “5PM” atau “Lima Penjuru Masjid”, saya mencoba untuk sedikit beri pendapat. Katanya, salah satu kunci sukses sebuah film adalah ketika film itu menggerakkan penonton untuk mengikuti apa keinginan dari film tersebut. Film 5PM ini bercerita tentang para pemuda yang menemukan masjid sebagai tempat yang damai bagi hidup mereka. Karakter para pemuda dalam film ini digambarkan sebagai pemuda yang punya masalah akan tetapi mereka dapat solusi dari masjid. Dari sini tampak bahwa salah satu tujuan dari film ini adalah ...
Maka Istighfarlah

Maka Istighfarlah

Puisi
Oleh AFIFAH AFRA Istighfarlah agar sumbatan kebaikan terbuka. Seperti Ibnul Qayyim Al Jauziyah pernah berkata dosa itu menyumbat tujuh puluh kebaikan. Sedang istighfar bisa membuka itu sumbatan. Ulama selalu menyarankan nasihat agar kita ingat buat beristighfar saat menghadapi masalah, ringan ataupun berat. Perkara uang, terbelit hutang, maka istighfarlah. Jiwa resah, gundah, cemas, maka istighfarlah. Jodoh tak segera datang, maka istighfarlah. Masalah keluarga, anak nakal, pasangan zalim, maka istighfarlah. Kekeringan, panen gagal, maka istighfarlah. Semua masalah insya Allah bisa diatasi dengan istighfar dalam lisan dan hati. Jika istighfar sudah tak diabai tapi masalah belum selesai Maka istighfarlah terus... Istighfarlah terus... Sampai Allah membukakan jalan Dan setelah masalah te...
Cadar dan Stigma Radikal

Cadar dan Stigma Radikal

Opini
Oleh ANUGRAH ROBY SYAHPUTRA (Ketua FLP Wilayah Sumatera), FLP.or.id - Pro dan kontra terhadap penggunaan cadar bukanlah barang baru. Muslimah yang memakai niqab sejak era pra reformasi sering mendapat diskriminasi di lapangan. Mulai dari dicibir sebagai ninja, mumi, hantu hingga dituduh sebagai pengikut aliran sesat. Hal ini setali tiga uang dengan tudingan serupa terhadap pengenaan jubah, sorban dan jenggot. Namun seiring bergulirnya waktu, nafas revivalisme Islam berdenyut di seluruh penjuru dunia, tak terkecuali republik kita tercinta. Jika dulu jilbab sempat dilarang digunakan pelajar di sekolah-sekolah negeri, maka pada 1980-an akhir sudah terjadi apa yang disebut Alwi Alatas sebagai revolusi jilbab. Bahkan pasca tumbangnya Orde Baru, gelombang hijabisasi terus bergerak kencang. Mena...
Puisi-puisi Ibnu HS “Porong Suatu Saat, Antara Sungai dan Hujan yang Lain”

Puisi-puisi Ibnu HS “Porong Suatu Saat, Antara Sungai dan Hujan yang Lain”

Puisi
Suatu Saat suatu saat akan kutemukan perahu itu menjenguk ikan dan karang-karang di lautan dengan membawa sekeranjang doa yang dihanyutkan ke muara dan jika kau menemukanku saat itu mungkin aku sudah bahagia sebagai sebutir pasir yang tercecer di telapak kaki seorang musafir Sukamara, 2016-2018 === Porong kemana mesti menagih harapan yang terbenam dalam genangan perih air mata yang mendidih meluap sudah segala resah tapi tak kunjung muara sebab janji-janji membatu di lampau waktu serupa jerit tertahan di kerongkongan lalu kembali ke jantung sebagai tenung mengekalkan nasib murung kemana menjengkal pandang jika sebaris nyeri hanya ditafsir sebatas puisi Bandara Juanda 07-1-2018 === Sungai jauh di hulu waktu pohon-pohon bersikukuh merawat cinta menjala doa di ujung muara ada sep...
Bonus Novelet dalam Novel Cinta Suci Adinda Karya Afifah Afra

Bonus Novelet dalam Novel Cinta Suci Adinda Karya Afifah Afra

Resensi
FLP.or.id - Selain Cinta Suci Adinda, di novel CSA ini juga terdapat bonus novelet berjudul OIKOS. Novelet ini terilhami dari oikos nomos (ekonomi) dan oikos logos (ekologi). Konflik kedua bidang ilmu ini sudah sedemikian kuat. Peristiwa kebakaran hutan yang terus menerus, menjadi alasan Afifah Afra mengangkat kisah ini. Tersebutlah dua sosok manusia bernama Oikos. Satu pria mapan, ekonom dan pebisnis andal. Satu perempuan, cerdas dan idealis, ekolog, aktivis lingkungan. Saat masih remaja, keduanya pernah jatuh cinta, tetapi memutuskan berpisah karena ekonomi dan ekologi sering menjelma bak bumi dan langit. Mereka bertemu kembali ketika perusahaan Oikos sang ekonom membakar hutan di Sumatera, membuat bencana asap super hebat. Oikos sang ekolog bersuara keras melawan si pembakar hutan. Da...
Puisi-puisi Ibnu HS “Seperti Ikan, Kopi Adalah Senja yang Meninggalkan Kita”

Puisi-puisi Ibnu HS “Seperti Ikan, Kopi Adalah Senja yang Meninggalkan Kita”

Puisi
  Seperti Ikan seperti ikan hias kau-aku terpenjara dalam gelas waktu yang terbatas berputar-putar tanpa tahu dimana pangkal semua berasal menuju muara yang dangkal sebatas sesal Sukamara, 12-02-2018 === Puisi Secangkir Kopi meski fana, tertinggal juga pahit di ujung bibir, begitu getir seperti ingatan yang tergigit engkaukah itu? menyeduh masa lalu serupa candu serupa puisi tak pernah selesai kutafsir sebagai sihir atau sebaris nyinyir mari seduh sebaris puisi ampasnya biar tertinggal di cangkir mungil bersama mimpi yang mulai menggigil Sukamara, 2016-2018 === Senja Yang Meninggalkan Kita senja yang meninggalkan kita itu tak pernah merasa sendiri dibawanya serta ingatan tentang cahaya semerbak bunga, atau pelangi dan kita yang tak pernah bisa menahannya berlalu hanya me...
LITERASI BERKEADABAN; Membangun Budaya Ilmu yang Beradab*

LITERASI BERKEADABAN; Membangun Budaya Ilmu yang Beradab*

Opini
Oleh DR. ADIAN HUSAINI**, FLP.or.id - Ada yang menyebutkan definisi “literasi” sebagai berikut: “Kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat."  (http://www.komunikasipraktis.com/2017/04/pengertian-literasi-secara-bahasa-istilah.html). Definisi “literasi” ini semakna dengan definisi “Budaya Ilmu” yang digagas oleh pakar pendidikan Islam internasional, Prof. Wan Mohd Nor Wan Daud: “Budaya ilmu antara lain bermaksud kewujudan satu keadaan yang setiap lapisan masyarakat melibatkan diri, baik secara langsung mahupun tidak langsung, dalam kegiatan keilmuan bagi setiap kesempatan. Budaya ilmu juga merujuk kepada kewujudan satu keadaan yang segala tindakan manusia baik di ta...
Cinta Suci Adinda, Novel yang Bertutur tentang Totalitas dan Kesederhanaan

Cinta Suci Adinda, Novel yang Bertutur tentang Totalitas dan Kesederhanaan

Resensi
FLP.or.id - Adinda ditangkap polisi? Siapa yang bisa percaya kabar itu? Adinda perawat lugu dan berhati selembut sutera. Tak mungkin dia terlibat dalam kriminalitas. Apalagi, tuduhan yang dilayangkan padanya sungguh tak masuk akal: menculik Brata Kusuma, sang penderita skizofrenia yang tak lain adalah mantan majikannya. Pria itu bagai mutiara bagi Adinda, selalu dirawat dan dijaga. Irham, dokter jiwa ternama itu menyaksikan dengan mata kepala sendiri, betapa besar pengorbanan Adinda untuk Brata Kusuma. Rasanya mustahil dia menjadi aktor di balik penculikan Brata Kusuma. Irham memang tak percaya gadis selugu Adinda terlibat kasus pelanggaran hukum, namun di saat bersamaan, Irham mendapati hubungan yang janggal antara Adinda dan Brata Kusuma. Ya, sebuah interaksi aneh. Tak lagi sekadar hub...
FLP Jaya Sepanjang Masa

FLP Jaya Sepanjang Masa

Opini
Oleh Akbar Baehaqi, Anggota FLP Maluku - Problematika umat manusia ini begitu rumit, bak benang kusut yang harus diurai satu per satunya. Aspek problemnya pun begitu kompleks sungguh membutuhkan waktu yang begitu banyak untuk menyelesaikannya. Sayangnya waktu manusia begitu terbatas, sementara masalah terus meradang sepanjang kehidupan. Peran-peran para pengayom dan penanggung jawab kehidupan umat belum mampu menjawab segala kerumitan itu. Sementara keadilan dan pemerataan kesejahteraan umat menjadi tuntutan. Umat begitu mengharapkan datangnya jawaban atas problematika-problematika kehidupan. Disaat para pemangku jabatan belum mampu menjulurkan tangan sampai ke pelosok negeri ini. Maka hadirlah sesosok kelompok yang ambil andil dalam perubahan yang dikenal dengan FLP (Forum Lingkar Pena)....

Pin It on Pinterest