Selasa, November 26Literasi Berkeadaban - Berbakti, Berkarya, Berarti

Karya

Kebudayaan Indonesia Dalam Imajinasi

Kebudayaan Indonesia Dalam Imajinasi

Karya, Opini
Berbicara tentang kebudayaan Indonesia, saat ini, seperti memosisikan sesuatu  di dalam ruang-ruang imajinasi. Ya, karena begitu banyak dan berkelebatannya infiltrasi-infiltrasi identitas budaya. Sebuah ruang yang semula bisa diindra dengan kasat mata, kini bias karena munculnya  ruang jenis lain, yaitu ruang-ruang maya. Media, mulai media cetak sampai internet adalah lahan subur penyebar infiltrasi identitas kebudayaan Indonesia. Sutan Takdir Alisyahbana (1988: 1-2) menyebutkan bahwa ada tiga lapis kebudayaan Indonesia. Pertama, lapis kebudayaan Indonesia Asli.  Kedua lapisan kebudayaan India, atau yang seperti biasa disebut kebudayaan Hindu. Ketiga, lapis kebudayaan Islam. Ketiga lapisan itulah yang kemudian berhadapan dengan kebudayaan modern sejak kehadiran kolonial di bumi Indonesia....
Masjid Jamia: Klasik dan Bersejarah

Masjid Jamia: Klasik dan Bersejarah

Travelling
Masjid Jamia Central adalah masjid terindah pertama di daerah Mid-Levels Hong Kong. Pemugaran pertama kali dilakukan sekitar tahun 1840 dan mulai eksis pada 15 Agustus 1915. Masjid ini juga dikenal dengan nama Lascar Temple atau Wihara Laskar karena terdapat ragam balok ukir berpadu dengan aksara Arab di bagian pintu utama dan jendela di segala penjuru ruangan. Mengingatkan sebuah laskar perlindungan di zaman perang. Masjid Jamia yang terletak di di Shelly Street No 30, Mid Levels-Central ini mampu menampung sekitar 400 orang jama’ah. Saat hari libur masjid ini sering dikunjungi masyarakat Indonesia yang bekerja di Hong Kong. Banyak wisatawan asing pula yang mengunjungi keberadaan Masjid Jamia. Tujuan mereka disamping ingin melihat kegiatan muslim juga ingin mengetahui lebih detil ajaran ...
Pada Sebuah Subuh yang Terburu-Buru

Pada Sebuah Subuh yang Terburu-Buru

Cerpen
Seorang lelaki merapatkan jaketnya dan melangkah cepat-cepat pada sebuah subuh yang masih dini. Azan terdengar setengahnya, tadi dia sedikit termenung, agak gusar juga karena menyangka azan itu adalah azan panggilan shalat subuh. Tapi air mukanya berubah lagi setelah sadar bahwa yang terdengar sekarang baru azan awal. Dia menggelengkan kepala, masih agak gusar, dan menyesali dirinya yang tidak memiliki jam tangan, penunjuk waktu di telepon genggamnya pun tidak bisa terbaca karena kehabisan baterai. Dia betul-betul buta waktu, yang jadi panduannya hanya langit yang masih gelap dan tentu saja azan shubuh tadi. “Aku harus segera sampai di sana sebelum azan subuh tiba!” Begitu katanya pada diri sendiri, karena pada subuh seperti ini siapa yang bisa diajak berkomunikasi? Lelaki itu terus berjal...

Jalan-Jalan Ke Johor, Yuk!

Travelling
Pernah jalan-jalan ke Singapura? Kalau Anda pernah naik MRT dari stasiun Woodland, Anda bisa melihat gedung-gedung tinggi di Johor Bahru, Malaysia dari stasiun ini. Tidak percaya? Yuk, buktikan sendiri! Kita jalan-jalan ke Johor. Di bawah ini, saya ingin mengajak pembaca untuk mengetahui sedikit tentang Johor Bahru. Sejarah negeri melayu ini, tidak lepas dari kedatangan warga Indonesia ke Malaysia dan menetap menjadi warganegara di sana berabad yang lampau. Di Johor, banyak terdapat anak keturunan bangsawan Bugis, Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Kebudayaan yang mirip pun menjadi bukti bahwa Malaysia dan Indonesia memiliki darah yang sama. Kesatuan Nusantara. aaa Sejarah Johor Bahru Johor Bahru adalah bandara raya kedua terbesar Malaysia setelah Kuala Lumpur. Kotanya berdiri sejak tahun 800 ...
Gie, Demo, dan Menulis (2)

Gie, Demo, dan Menulis (2)

Opini
Saya membayangkan, jika para mahasiswa kita telah terbiasa menulis, maka kelak ia akan terbantu dalam beberapa hal. Pertama, ketika menulis makalah atau tugas akhir, mahasiswa akan lebih terbantu dalam menuliskan ide-idenya yang mengalir, dan enak dibaca. Setidaknya sampai saat ini, kebijakan para calon sarjana untuk menuliskan artikel jurnal masih dipakai. Jika kebiasaan menulis telah ada, maka pembuatan artikel jurnal juga akan lebih mudah. Kedua, setamat dari sarjana, bagi mahasiswa yang hendak melanjutkan pascasarjana dengan beasiswa, kadang ada lembaga beasiswa yang meminta calonnya untuk menulis apa rencana-rencana hidupnya setelah tamat kuliah. Dengan kebiasaan menulis, hal itu akan sangat membantu. Pun demikian ketika berkuliah S2, tugas-tugas kuliah akan lebih mudah dikerjakan. K...
Gie, Demo, dan Menulis (1)

Gie, Demo, dan Menulis (1)

Opini
Pasca kenaikan harga BBM, aksi demonstrasi mahasiswa kembali terjadi dimana-mana. Demonstrasi yang awalnya damai, pada beberapa kasus berakhir dengan bentrok antara mahasiswa dengan aparat keamanan, bahkan mahasiswa dengan warga. Di satu sisi mahasiswa berpikir bahwa aksi yang dilakukannya murni untuk membela kepentingan rakyat, akan tetapi di sisi lain aparat keamanan berharap aksi berjalan damai, dan masyarakat sekitar—sebutlah warga tempatan dan pengguna jalan—kerap merasa terganggu dengan kemacetan, bau asap karena pembakaran ban bekas, dan terjadinya kegaduhan. Apakah demonstrasi satu-satunya cara untuk menyampaikan pendapat? aaa Dua Peran Paling minimal ada dua peran mahasiswa, sebagai agen perubahan (agent of change) dan agen kontrol sosial (agent of social control). Sebagai agen p...
Pengembaraan di Jalan yang Lurus

Pengembaraan di Jalan yang Lurus

Resensi
Inilah novel yang menyajikan nuansa profetik di dalamnya. Judulnya kuat dan jelas menunjukan isi dari keseluruhan cerita. The Straigh Path. Jalan yang Lurus. Walaupun judulnya terdengar seperti non-fiksi, namun novel ini benar-benar sebuah karya fiksi yang inovatif. Penulisnya sangat lihai melukiskan cerita dengan kiasan-kiasan indah dan menarik tapi tetap mudah dimengerti. Cerita dituturkan sedemikian rupa sehingga pembaca mampu menangkap makna yang terkandung di dalamnya. Walaupun prolog di awal novel ini terasa sedikit membingungkan, ditambah alur cerita yang melompat-lompat tanpa keterangan yang jelas, novel ini tetap memikat. Karena penyajiannya yang unik dan imajinatif. Novel ini menjadi sebuah karya profetik yang sederhana namun sungguh istimewa. Ada banyak karakter dalam novel ini....
Kita Perlu Konsistensi Moral

Kita Perlu Konsistensi Moral

Opini
Saat berkunjung ke Jepang, ada dua hal menarik yang diperoleh Koentjaraningrat dari sarjana-sarjana di sana terkait sikap mental orang Indonesia, yaitu: tidak mau bertanggungjawab penuh terhadap tugas yang disanggupinya dan kurang setia pada instansi yang diikutinya (Marzali, 2007: 136). Sikap mental negatif—atau bisa disebut sebagai ‘kelemahan moral’—ini pernah diungkapkan juga oleh Mochtar Lubis (1977) ketika menulis ciri-ciri pokok manusia Indonesia yang menurutnya punya sifat seperti hipokrit, enggan bertanggungjawab, feodal, percaya takhayul, artistik, dan berwatak lemah. Jika memperhatikan berita di media massa, sebagai salah satu media kontrol sosial, rupanya tesis Lubis dan sarjana-sarjana Jepang yang dikutip Koentjaraningrat itu masih bisa dirasakan kebenarannya hingga sekarang. ...
Museum Teh Hong Kong

Museum Teh Hong Kong

Travelling
The Flagstaff House Museum of Tea Ware atau yang biasa disebut Museum Teh adalah museum cabang dari Hong Kong Museum of Art. Museum ini secara khusus mengoleksi berbagai perangkat  penyeduh dan pembuatan teh. Sebelumnya—sampai tahun 1978—tempat ini masih menjadi kantor seorang residen British yang bermukim di Hong Kong. Gedung tersebut bernama Greek Revival Style. Sampai saat ini Museum Teh sudah mempunyai kurang lebih 600 koleksi perangkat teh (cangkir, alas cangkir, dan teko/tea-pot yang didatangkan dari Westeren Zhou (11 th c.B.C.-771 B.C), juga sumbangan dari K.S. Lo Foundation. Di lantai dasar museum, pengunjung bisa menikmati berbagai model keramik di masa Dinasti Song (960-1279) sampai masa Dinasti Ming (1368-1644). Kemudian di lantai berikutnya ada Rumah Teh China/Chinese Tea House...

Impian Naik Pesawat Terbang

Resensi
Dania adalah gadis kecil yang tinggal di pinggir rel kereta api. Ia anak tunggal dari orang tua yang dipanggil Ayah dan Ibu. Dania sangat menyayangi kedua orang tuanya, begitu pula sebaliknya. Dania sangat suka bermain pesawat-pesawatan dengan ayahnya. Caranya Ayah mengangkat tubuh Dania yang tengkurap sambil merentangkan kedua tangannya ke samping, lalu tubuh gadis itu diayunkan ke depan. Saat bermain pesawat-pesawatan, sering kali angin berembus sehingga Dania merasa betul-betul terbang (halaman 5-6). Selain sering mengajak bermain pesawat-pesawatan, Ayah juga sering menunjukkan majalah bergambar pesawat sambil menambahkan cerita yang berhubungan dengan burung besi raksasa itu. Ayah memang pandai membuai Dania dengan cerita yang membius. Sejak saat itu, Dania ingin sekali dapat melihat b...

Pin It on Pinterest