Sabtu, Desember 6Literasi Berkeadaban - Berbakti, Berkarya, Berarti

Penulis: admin

Sastra yang Menggerakkan; Dimensi Gerakan | Helvy Tiana Rosa

Sastra yang Menggerakkan; Dimensi Gerakan | Helvy Tiana Rosa

Senandika
JAKARTA, FLP.or.id -- Ketika saya dan adik saya Asma Nadia masih kecil, kami sudah ingin menjadi penulis. Tetapi mau belajar kemana? Pada siapa? Kami hanya anak kecil, orang tak punya yang tinggal di sebuah rumah triplek, di tepi rel kereta api. Siapa peduli? Bahkan ketika kami datang ke perpustakaan atau tempat penyewaan buku, kami diusir. [Baca juga bagian sebelumnya, Sastra yang Menggerakkan: Pendahuluan, Dimensi Pembaca, Dimensi Pembaca ] Tahun 1997 saya dan Asma Nadia menggagas sebuah komunitas yang bisa memotivasi dan mewadahi siapa saja (khususnya kaum muda dan dhuafa) agar mereka lebih menyukai kegiatan membaca dan menulis. Tak disangka gagasan ini disambut dengan tangan terbuka oleh teman-teman kami di beberapa universtas negeri, bukan hanya di Jabotabek, tetapi juga hampir di s...
Di Balik RegOn FLP; Mendeteksi Permasalahan di Wilayah dan Cabang

Di Balik RegOn FLP; Mendeteksi Permasalahan di Wilayah dan Cabang

Berita
JAKARTA, FLP.or.id -- Program Registrasi Online digawangi oleh Divisi Humas berkolaborasi dengan Divisi Jaringan Wilayah (Jawil) Badan Pengurus Pusat Forum Lingkar Pena (BPP FLP) periode 2013 – 2017. Berkaca dari kesulitan pendataan anggota, BPP FLP menggarap program RegOn dengan memadukan pemanfaatan teknologi internet, database online, serta jaringan-jaringan FLP wilayah dan FLP cabang. “Supaya FLP bisa mendapatkan data yang valid dan kalau bisa tetap bertahan selamanya,” kata Kadiv Humas BPP FLP, Hendra Purnama. Sistem registrasi online yang mulai diluncurkan pada bulan Juli 2014 ini mengharuskan adanya koordinasi dan kerjasama antara pusat, wilayah, dan cabang. Hendra menjelaskan, dengan begitu, dalam pelaksanaannya, program ini juga bisa digunakan sebagai alat pendeteksi, apakah ad...
Di Balik RegOn FLP; Kesulitan Pendataan Teratasi dengan Teknologi dan Kolaborasi

Di Balik RegOn FLP; Kesulitan Pendataan Teratasi dengan Teknologi dan Kolaborasi

Berita
JAKARTA, FLP.or.id -- Ada satu program baru yang diterapkan pada masa kepengurusan Badan Pengurus Pusat Forum Lingkar Pena (BPP FLP) 2013-2017. Program tersebut adalah registrasi online atau akrab disebut RegOn. Program ini digawangi oleh Divisi Humas berkolaborasi dengan Divisi Jaringan Wilayah (Jarwil). “Pada awalnya, program ini diluncurkan, karena kami melihat kita selalu kesulitan untuk mendata jumlah anggota,” tutur Kadiv Humas FLP, Hendra Purnama, dalam penjelasannya kepada Redaksi FLP.or.id, pada Selasa (6/9/2016). “Akibatnya nyaris di setiap pergantian kepengurusan, selalu perlu data baru kepada wilayah dan cabang. Begitu terus, berulang secara rutin,” lanjut Hendra. Menurutnya, kadang hal itu membuat wilayah dan cabang balik bertanya-tanya, data yang sebelumnya dikumpulkan itu...
Daftar Peserta Lomba Menulis: Aku dan FLP

Daftar Peserta Lomba Menulis: Aku dan FLP

Agenda
Bismillahirrahmanirrahim ... Berikut ini adalah daftar peserta  Lomba Menulis: Aku dan FLP.  InsyaAllah panitia akan terus memperbaharui daftar peserta hingga selesai masa tenggat waktu pengumpulan naskah, yaitu tanggal 30 Oktober 2016, pukul 23.59 WIB. Jangan sampai ketinggalan ya.  Informasi lomba bisa dibaca Lomba Menulis "Aku dan FLP".  Terima kasih. CATATAN:  Jika link blogmu belum ada di daftar nama peserta, mohon klarifikasi di kolom komentar. Semangat berkarya! 1 Tri Nurhayati https://bersinarbersama.wordpress.com/2016/08/25/dari-flp-aku-belajar-dan-berkembang/ 2 Ferry Aldina https://blogaldina.wordpress.com/2016/08/30/mengapa-aku-mencintai-flp/ 3 Zummatul Atiqo  My Live, My Everything : Wannbe Writer Bersama FLP Surabaya 4 Bang Syaiha http://www.bangsyaiha.com/2016/09/...
Memahami Proses Kreativitas, Epigonisme dan Plagiasi

Memahami Proses Kreativitas, Epigonisme dan Plagiasi

Pojok
PENDAHULUAN Plagiarisme yang berasal dari kata plagiat, menurut kamus KBBI pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dan sebagainya) sendiri, misalnya menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri; jiplakan. Sementara itu, epigonisme berasal dari kata dasar epigon, yang artinya orang yang tidak memiliki gagasan baru dan hanya mengikuti jejak pemikir atau seniman yang mendahuluinya; peniru seniman atau pemikir besar: (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Proses Kreativitas, Epigonisme dan Plagiasi  sepertinya akan menjadi bahasan yang tidak akan pernah berhenti ketika ada sebagian pegiat literasi yang terjebak dalam bayang-bayang popularitas, ingin mendapatkan pengakuan dari publik, malas mencari bahan, terburu deadli...
Sastra yang Menggerakkan; Proses Kreatif: Dimensi Penulisan | Helvy Tiana Rosa

Sastra yang Menggerakkan; Proses Kreatif: Dimensi Penulisan | Helvy Tiana Rosa

Senandika
JAKARTA, FLP.or.id -- Proses kreatif saya dalam menulis karya sastra bukanlah kisah hebat, namun barangkali dapat menjadi inspirasi bagaimana sastra bisa membawa kita pada suatu perubahan, berawal dari diri dan kemudian masyarakat. [ Baca juga bagian sebelumnya: Sastra yang Menggerakkan; Pendahuluan dan Sastra yang Menggerakkan; Dimensi Pembaca ] Saya jatuh cinta pada cerpen sejak saya bisa membaca. Bukan hanya cerpen sebenarnya, tapi pada semua jenis tulisan, terutama fiksi. Saya takjub bahwa seorang pengarang bisa menciptakan realitas lain dari imajinasi, perasaan dan wawasannya. Maka sejak duduk di sekolah lanjutan, saya putuskan: itulah dunia saya. Setiap hari saya berkunjung ke perpustakaan sekadar meminjam buku karya sastrawan terkemuka Indonesia dan dunia. Saya tercengang membaca ...
4 Sasaran dalam Menulis Argumentasi Menurut Gorys Keraf

4 Sasaran dalam Menulis Argumentasi Menurut Gorys Keraf

Referensi
JAKARTA, FLP.or.id -- "Di samping prinsip-prinsip dasar yang harus diperhatikan, penulis selalu berusaha pula untuk membatasi persoalannya," demikian menurut Gorys Keraf. Untuk mengetahui prinsip dasar dimaksud, sila baca 2+3 Prinsip Dasar Mencipta Tulisan Argumentatif. Selain itu, penulis juga perlu "menetapkan di mana terletak titik atau sasaran ketidaksesuaian pendapat antara pengarang atau pembaca. Dengan demikian, ia dapat mengubah keyakinan atau mempengaruhi sikap dan tindakan pembaca atau hadirinnya."   Untuk membatasi persoalan dan menetapkan titik ketidaksesuaian, maka sasaran yang harus ditetapkan untuk diamankan oleh setiap pengarang argumentasi adalah:   1. Argumentasi itu harus mengandung kebenaran untuk mengubah sikap dan keyakinan orang mengenai topik yang akan...
Sastra yang Menggerakkan; Proses Kreatif: Dimensi Pembaca | Helvy Tiana Rosa

Sastra yang Menggerakkan; Proses Kreatif: Dimensi Pembaca | Helvy Tiana Rosa

Senandika
JAKARTA, FLP.or.id -- Memang terdapat karya sastra tertentu yang dianggap memiliki kemampuan “menggerakkan”, seperti  beberapa karya Charles Dickens yang mendorong pemerintah Inggris mengeluarkan undang-undang memperbaiki kondisi kaum buruh di negara tersebut atau Uncle Tom’s Cabin yang membantu menghapus perbudakan negro di Amerika Serikat, misalnya. [ Baca juga bagian sebelumnya Sastra yang Menggerakkan; Pendahuluan ] Saat bertemu dengan Harriet Becher Stowe, penulis Uncle Tom’s Cabin, Presiden Lincoln berkata, “Wah, jadi ini ya nyonya mungil yang yang menimbulkan perang besar ini,” Namun sebelum masuk ke narasi besar tersebut, saya terlebih dahulu berpikir mengenai perubahan dalam diri saya. Adakah sastra telah mengubah saya? Saya meninjaunya pada beberapa hal. Terutama menyangkut k...
Manusia dan Usaha Mereka-reka Pengalaman; Sebuah Pemetaan Tradisi Bercerita

Manusia dan Usaha Mereka-reka Pengalaman; Sebuah Pemetaan Tradisi Bercerita

Senandika
Manusia dan Kehidupan             Kebudayaan yang merupakan representasi alur kehidupan manusia adalah sebuah makrokosmos bagi dunia ingatan manusia. Dunia ingatan yang kemudian memunculkan aksi penggumpalan-penggumpalan peristiwa dalam ruang lingkup memori dan cita-cita. Memori memunculkan aspek kesejarahan sedangkan cita-cita memunculkan aspek harapan dan imajinasi. Pada titik ini muncullah apa yang disebut mimesis[1]. Kebudayaan sebagai wacana alam semesta dalam hal ini dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi. Setelah terbentuknya wacana kemudian akan muncul pula sebuah penggumpalan-penggumpalan selanjutnya yang lebih kecil ruang lingkupnya. Penggumpalan yang diambil dari sebuah konflik pada alur makro tersebut. Manusia yang fana di dunia mempunyai berbagai macam konflik yang akan mem...
Ketika Huruf Luluh Tak Selamanya Luluh, 3 Catatan tentang t, p, k, s

Ketika Huruf Luluh Tak Selamanya Luluh, 3 Catatan tentang t, p, k, s

Referensi
JAKARTA, FLP.or.id -- Empat huruf dalam khazanah bahasa Indonesia dikenal memiliki sifat luluh. Keempatnya ialah huruf t, p, k, dan s. Misalnya, huruf t dalam kata dasar tulis akan luluh jika dikenai awalan me- menjadi meNulis. Huruf p dalam kata pikir luluh jadi meMikirkan. Namun ada beberapa keadaan yang menunjukkan bahwa terkadang keempat huruf itu tak selamanya luluh. Berikut ini 3 catatan tentang itu:   Konsonan t, p, k, s tidak melebur mendapat awalan meN- maupun peN-, bila:   a. Konsonan-konsonan tersebut mengawali kata dasar kedua.   Contoh: lihat - perlihatkan - memperlihatkan tawa - tertawa - mentertawakan jajar - sejajar - mensejajarkan sulit - persulit - mempersulit   b. Konsonan-konsonan tersebut mengawali kata dasar yang masih terasa asing.  ...

Pin It on Pinterest