Selasa, November 26Literasi Berkeadaban - Berbakti, Berkarya, Berarti

Karya

Cerita dari Para Juara

Resensi
Menurut Asma Nadia di Tupperware On Radio, berdasarkan  pengalamannya mengikuti berbagai acara kepenulisan di mancanegara, banyak penulis-penulis asing yang kagum dengan Indonesia. Pasalnya Indonesia, yang digolongkan sebagai Negara Ketiga—nama halus dari negara terbelakang—ini memiliki penulis-penulis belia yang tidak sedikit jumlahnya, bahkan terus bertambah setiap tahun. Sementara di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Kanada, tidak terdapat penulis berusia anak-anak seperti yang dimiliki Indonesia. Tentu saja kabar yang disampaikan Asma Nadia tersebut sangat menggembirakan dan patut disyukuri. Kenyataannya diberbagai toko buku di Tanah Air amat mudah dijumpai buku-buku karya penulis usia sekolah dasar. Tidak hanya jumlahnya yang mengagumkan, mutu tulisannya sendiri tidak per...
Literasi Anak

Literasi Anak

Opini
Ada fenomena menarik dalam kurun sepuluh tahun terakhir: penulis anak-anak. Siswa sekolah dasar dengan rentang usia 9 hingga 12 tahun yang memiliki minat besar terhadap dunia kepenulisan, dapat bercerita tentang dunia mereka dengan bahasa-bahasa khas, mendapat tempat istimewa di tengah khalayak dan masyarakat perbukuan. Pendapatan penerbit maupun royalti yang diterima anak-anak cukup fantastis; tiga hingga lima kali lebih besar dari penulis dewasa! Masyarakat yang mulai menyadari pentingnya kecerdasan majemuk atau multiple intelligent menyambut fenomena ini dengan gembira. Anak-anak tidak harus dituntut prestasi akademik, banyak potensi lain yang dapat dimunculkan. Musik, olahraga, seni lukis, juga seni sastra atau yang disederhanakan dengan dunia tulis menulis. Boleh jadi seorang anak tak...
Attar

Attar

Cerpen
Jadi, siapakah jajak insan yang hendak kau jerat dengan jejala retinamu, Jelita? Tanpa peduli detak waktu yang terus berputar, kau terus saja menebar jaring pandangmu. Padahal, piranti penjeratmu begitu sempit. Sementara, padang ini membentang seluas mata memandang. Dan, tempat ini pun pastinya tak selaras dengan napas keindahan yang kau asakan. Ini bukan wahana penenggat penat. Bukan pula sarana rehat. Ini sebuah tempat yang sangat akrab dengan bahaya. Lihatlah puncak gunung yang terbelah, dengan kepulan asap solfatara yang menguar dari celah kawah. Tataplah bebatang pohon yang pekat. Rumah-rumah separuh rencah, perabot nan sisakan kerangka besi atau belukar hangus yang menghamparkan permadani kelam. Semua itu, mestinya mampu menggemparkan saraf ketenangan di otakmu. Kau tahu penyebabnya,...
Ambilkan Bulan, Bu!

Ambilkan Bulan, Bu!

Cerpen, Karya
“Aku tak mau lagi bermain denganmu!” kataku marah sambil melemparkan boneka-boneka kain dan rumah-rumahan kertas ke luar jendela. Kaca rumah masih berembun, buram dan berkabut setelah hujan menyambangi rumah kecil di tepi kota. Sunyi masih mengitari sudut-sudutnya dan bercak basah di langit-langit masih menitiki kamar tidurku yang dingin. “Lho, bukannya tadi kita mau main rumah-rumahan? Kok bonekanya dibuang?” tanya Bi Imah sambil mengelus kepalaku. Sayang. “Aku bosan. Aku mau main lompat tali dan ayunan di luar,” jawabku seraya menjauhkan kepalaku dari jangkauan tangannya. Entah kenapa, aku bosan dielus oleh Bi Imah. Bila aku tidak mau makan, Bi Imah membujukku sambil mengelus kepalaku. Bila aku tidak mau mandi, Bi Imah mengajakku bermain kucing dalam air juga sambil mengelus kepalaku. D...
FLP: Laboratorium Karya

FLP: Laboratorium Karya

Opini
Sahabat, bagaimanakah pikiran kita ketika pertama kali mendengarkan kata laboratorium? Tentu, bagi kita yang sudah sering melakukan praktikum tidak asing lagi dengan yang namanya laboratorium. Sebuah tempat yang tertutup. Memuat berbagai macam jenis alat-alat percobaan yang akan digunakan untuk membuktikan suatu penelitian yang kelak akan menjadi bukti akan kebesaran-Nya. Masih ingatkah kita dengan orang-orang yang pernah dilabeli oleh masyarakat dahulu sebagai ‘orang gila’. Orang yang memiliki impian yang berawal dari percobaan-percobaan yang mereka lakukan di laboratorium yang waktu itu orang-orang berpikir mustahil akan tercipta hal-hal yang ‘orang gila’ tersebut impikan. Beranjak dari laboratorium itulah mereka membuktikan kepada dunia akan maha karyanya yang diakui hingga sekarang. W...
FLP: Berbakti, Berkarya dan Berarti

FLP: Berbakti, Berkarya dan Berarti

Opini
FLP.or.id,- FORUM LINGKAR PENA (FLP) merupakan komunitas (calon) penulis, pembaca dan pencinta dunia literasi yang didirikan oleh Helvy Tiana Rosa dan kawan-kawannya pada 22 Februari 1997. Artinya pada 22 Februari 2014 ini menginjak remaja dan sudah berusia 17 tahun; sweetseventeen. Usia 17 tahun merupakan angka yang dianggap spesial. FLP bagaikan anak remaja dan akan menginjak masa kedewasaan. Ide pendirian FLP berasal dari diskusi tidak formal para alumni Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Mendesaknya kebutuhan umat akan bacaan yang baik serta banyaknya pemuda yang memiliki potensi dalam bidang kepenulisan tanpa tersalurkan menjadi alasan terbentuknya FLP. Hingga saat ini FLP sudah tersebar di 31 wilayah propinsi.  Kalimantan Barat termasuk salahsatunya dan juga sudah dibentuk di ber...
Menunggu

Menunggu

Puisi
Menunggu... Panggilan berseru... Terburu, Cemburu..   Membisu... Dingin yang membeku, Disaat mulai melaju, Ke tempat yang dituju...   Baling-baling menderu... Bisu, Haru, Di dalam ruang besi yang kaku...   Ohh, Pesawatku... Terbangkan Aku, Menuju Mimpi... dan, Citaku.       Salam Hangat, Aulia Prasetioadi Citilink QG971 PDG-CGK 9/10/14   Aulia Prasetioadi adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Jakarta, penyuka puisi, filsafat dan sastra. Aulia tinggal di Jakarta
FLP dan Fitrah Perubahan

FLP dan Fitrah Perubahan

Opini
Bagiku, FLP adalah air dalam kehidupan. Ia merupakan sesuatu yang dapat memberikan nutrisi hidup, khususnya bagi orang yang berkecimpung di dalamnya. Menjaga orang-orang untuk tetap konsisten dalam memaknai langkah hidup bersama, memelihara kejernihan iman di dalam setiap gores karya dan senantiasa melakukan proses perbaikan. Sekumpulan pembelajar yang sedang melakukan proses perbaikan. FLP bukan sekedar komunitas biasa. Ia adalah keluarga, bagian dari peradaban. Terlalu sederhana jika kita mengatakan bahwa FLP hanya sekedar komunitas penulis. Terlalu sempit ketika orang-orangdi dalamnya hanya termotivasi menjadi penulis bahkan menjadi seorang pengrajin buku sekalipun. Karena FLP adalah komunitas karya. Ia menjadi tempat berkumpul para pembelajar untuk beredar bersama dan menghasilkan kary...
Adakah Teladan Untuk Indonesia?

Adakah Teladan Untuk Indonesia?

Opini
Ketika mencoba mengurai benang kusut bertajuk Indonesia, selama ini saya selalu melontarkan bahwa dasar peliknya masalah di Indonesia adalah miskinnya teladan di Indonesia. Bagaimana tidak, para pemimpin yang seharusnya memberi teladan pada masyarakat ternyata satu demi satu terkena masalah. Mulai dari anggota dewan yang mengkhianati suara konstituennya, hakim yang menerima suap, sampai pemangku eksekutif yang alih-alih membangun negeri, malah membangun dinasti politik. Kerajaan Republik Indonesia, demikian seloroh pahit saya saat menyebutkan fenomena dinasti politik itu. Praktek yang sudah terjadi sejak lama, dan jamak di berbagai penjuru nusantara. Akhir-akhir ini saja media menyorot, itu pun terbatas di Banten. Bagaimana kabar dinasti politik di Jakarta? Miskinnya keteladanan, menjadi p...
Haruskah Menunggu “Risma” Berikutnya?

Haruskah Menunggu “Risma” Berikutnya?

Opini
Semalam (12 Februari 2014), saya menyaksikan Mata Najwa yang menampilkan sosok Bu Risma. Selama ini saya sudah cukup sering mendengar kiprah beliau. Kebetulan, ada beberapa rekan yang tinggal di Surabaya dan dari mereka, saya mendengar prestasi-prestasi luar biasa dari Bu Risma. Namun tetap saja, semalam saat menyaksikan Mata Najwa, saya terkesima dengan sosok seorang Tri Rismaharini. Saya pun membuat status di facebook, dan banyak teman yang sependapat dengan status saya. Kabarnya, di jagad twitter pun banyak yang mengkicaukan apresiasi pada beliau. Pagi ini, saya menemukan dua artikel menarik. Artikel-artikel ini menggambarkan betapa sosok seorang Risma yang berhasil mengubah Surabaya tidak lahir dalam semalam. Ia pun tidak lahir dengan dukungan dan puja-puji elemen politik lain di Sura...

Pin It on Pinterest