Humaira
Humaira, gadis cilik berusia 12 tahun itu meringkuk ketakutan seraya memeluk Umar, adiknya yang masih berusia lima tahun. Mereka bersembunyi di dalam almari dapur rumahnya yang gelap tanpa listrik.
“Kakak, aku takut sekali...” Umar berbisik pelan. Tubuhnya menggigil ketakutan dan ia mulai menangis.
“Sst... diamlah Umar, jangan menangis,” Ia membekap mulut Umar ”Nanti kita bisa ketahuan.”
Brak! Bug! Suara-suara keras pintu- pintu dibanting, diriingi derap langkah kaki bersepatu boot. Langkah-langkah berat itu semakin lama semakin mendekat. Mereka berdiri di depan lemari tempat Humaira bersembunyi. Humaira terus berdo’a di dalam hati, “Ya Allah, lindungilah kami dari kejahatan makhlukMu.”
Mereka menyenter seluruh bagian ruangan. Prang! Piring-piring di dapur berjatuhan. Humaira, mengintip da...