Senin, November 25Literasi Berkeadaban - Berbakti, Berkarya, Berarti

Referensi

Filosof Muslim Muhammad Naquib Al-Attas Mengenai Orisinalitas dan Plagiarisme

Filosof Muslim Muhammad Naquib Al-Attas Mengenai Orisinalitas dan Plagiarisme

Referensi
JAKARTA, FLP.or.id -- Muhammad Naquib Al-Attas bernama lengkap Syed Muhammad al Naquib bin Ali bin Abdullah bin Muhsin al Attas. Seperti direkam Wikipedia, ia dikenal sebagai cendekiawan dan filosof Muslim besar abad ini. Ia menguasai teologi, filsafat, metafisika, sejarah, dan sastra. Tak kurang ada 15 buku telah ditulisnya sepanjang tahun 1970 hingga tahun 2011. Kesemuanya menjadi rujukan utama banyak cendekiawan muslim kontemporer. Pria kelahiran Bogor, 5 September 1931 itu, di antaranya dikenal dengan gagasan besarnya mengenai Islamisasi ilmu pengetahuan kontemporer dan konsep ta'dib sebagai konsep pendidikan dalam Islam. Tulisan berikut ini ia kemukakan pada tahun 1980. Isinya adalah bagian kata pengantar bagi buku "Konsep Pendidikan dalam Islam." Tampak ia melawan plagiarisme dan me...
4 Sasaran dalam Menulis Argumentasi Menurut Gorys Keraf

4 Sasaran dalam Menulis Argumentasi Menurut Gorys Keraf

Referensi
JAKARTA, FLP.or.id -- "Di samping prinsip-prinsip dasar yang harus diperhatikan, penulis selalu berusaha pula untuk membatasi persoalannya," demikian menurut Gorys Keraf. Untuk mengetahui prinsip dasar dimaksud, sila baca 2+3 Prinsip Dasar Mencipta Tulisan Argumentatif. Selain itu, penulis juga perlu "menetapkan di mana terletak titik atau sasaran ketidaksesuaian pendapat antara pengarang atau pembaca. Dengan demikian, ia dapat mengubah keyakinan atau mempengaruhi sikap dan tindakan pembaca atau hadirinnya."   Untuk membatasi persoalan dan menetapkan titik ketidaksesuaian, maka sasaran yang harus ditetapkan untuk diamankan oleh setiap pengarang argumentasi adalah:   1. Argumentasi itu harus mengandung kebenaran untuk mengubah sikap dan keyakinan orang mengenai topik yang akan...
Ketika Huruf Luluh Tak Selamanya Luluh, 3 Catatan tentang t, p, k, s

Ketika Huruf Luluh Tak Selamanya Luluh, 3 Catatan tentang t, p, k, s

Referensi
JAKARTA, FLP.or.id -- Empat huruf dalam khazanah bahasa Indonesia dikenal memiliki sifat luluh. Keempatnya ialah huruf t, p, k, dan s. Misalnya, huruf t dalam kata dasar tulis akan luluh jika dikenai awalan me- menjadi meNulis. Huruf p dalam kata pikir luluh jadi meMikirkan. Namun ada beberapa keadaan yang menunjukkan bahwa terkadang keempat huruf itu tak selamanya luluh. Berikut ini 3 catatan tentang itu:   Konsonan t, p, k, s tidak melebur mendapat awalan meN- maupun peN-, bila:   a. Konsonan-konsonan tersebut mengawali kata dasar kedua.   Contoh: lihat - perlihatkan - memperlihatkan tawa - tertawa - mentertawakan jajar - sejajar - mensejajarkan sulit - persulit - mempersulit   b. Konsonan-konsonan tersebut mengawali kata dasar yang masih terasa asing.  ...
2+3 Prinsip Dasar dalam Mencipta Tulisan Argumentatif Menurut Gorys Keraf (Bagian 2-Habis)

2+3 Prinsip Dasar dalam Mencipta Tulisan Argumentatif Menurut Gorys Keraf (Bagian 2-Habis)

Referensi
JAKARTA, FLP.or.id -- Gorys Keraf dikenal sebagai seorang ahli bahasa kenamaan yang dimiliki Indonesia. Ilmuwan bahasa kelahiran Lembata, Nusa Tenggara Timur itu, mengabdi sebagai dosen tetap di Universitas Indonesia sejak 1963. Ia mangkat di Jakarta, 30 Agustus 1997. Tetapi buku-buku yang ditulisnya telah dan terus menjangkau pembaca se-nusantara, menjadi rujukan dalam keterampilan berbahasa Indonesia. Gorys Keraf menjelaskan 2 titik dalam menulis argumentasi (tulisan argumentatif). Ia meyakinkan bahwa penulis hendaknya menyadari, ketika menulis argumentasi, si penulis tengah menempuh perjalanan, bertolak dari “dasar-dasar” menuju ke “sasaran-sasaran” yang diinginkan. Baca juga Bagian 1 Prinsip Dasar dalam Mencipta Tulisan Argumentatif Menurut Gorys Keraf Di samping kedua prinsip di ata...
Hubungan Antara “Tenaga Dalam” dengan “Membaca”, Menurut Ismail Marahimin (2)

Hubungan Antara “Tenaga Dalam” dengan “Membaca”, Menurut Ismail Marahimin (2)

Referensi
JAKARTA, FLP.or.id -- Baca juga Bagian 1 Hubungan Antara “Tenaga Dalam” dengan “Membaca”, Menurut Ismail Marahimin. Setelah menganalogikan "membaca bagi penulis" dengan "latihan tenaga dalam bagi pesilat", Ismail menguraikan lebih jelas lagi. Apa sih persisnya tenaga dalam yang bakal dikuasai penulis melalui giat membaca. Tenaga dalam yang pertama adalah latar belakang informasi yang luas. Tanpa ini, tulisan seseorang akan berputar-putar dis ekitar masalah itu ke itu saja, penuh dengan klise-klise yang usang, kering, dan kerdil. Tidak enak membacanya. Sebaliknya, penulis yang memiliki laatr belakang informasi yang luas akan merasa mudah meramu tulisannya dengan berbagai ramuan yang lazim digunakan orang di dalam penulisan, sehingga tulisannya enak dibaca dan menarik.   Tulisan sep...
2+3 Prinsip Dasar Mencipta Tulisan Argumentasi Menurut Gorys Keraf (Bagian 1)

2+3 Prinsip Dasar Mencipta Tulisan Argumentasi Menurut Gorys Keraf (Bagian 1)

Referensi
JAKARTA, FLP.or.id -- Gorys Keraf dikenal sebagai seorang ahli bahasa kenamaan yang dimiliki Indonesia. Ilmuwan bahasa kelahiran Lembata, Nusa Tenggara Timur itu, mengabdi sebagai dosen tetap di Universitas Indonesia sejak 1963. Ia mangkat di Jakarta, 30 Agustus 1997. Tetapi buku-buku yang ditulisnya telah dan terus menjangkau pembaca se-nusantara, menjadi rujukan dalam keterampilan berbahasa Indonesia. Gorys Keraf menjelaskan 2 titik dalam menulis argumentasi (tulisan argumentatif). Ia meyakinkan bahwa penulis hendaknya menyadari, ketika menulis argumentasi, si penulis tengah menempuh perjalanan, bertolak dari "dasar-dasar" menuju ke "sasaran-sasaran" yang diinginkan. Berikut ini Gorys Keraf merincikan 2 dasar yang ia maksud. Dengan mempergunakan prinsip-prinsip logika sebagai alat bant...
Hubungan Antara “Tenaga Dalam” dengan “Membaca”, Menurut Ismail Marahimin (1)

Hubungan Antara “Tenaga Dalam” dengan “Membaca”, Menurut Ismail Marahimin (1)

Referensi
JAKARTA, FLP.or.id -- Ismail Marahimin ialah seorang tokoh sastra Indonesia. Sejak tahun 1977, namanya mengemuka setelah novelnya Dan Perang Pun Usai memenangkan Sayembara Mengarang Roman Dewan Kesenian Jakarta. Ia juga salah seorang guru Helvy Tiana Rosa (HTR). Cerpen Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP) karangan HTR pun mulanya lahir sebagai tugas kuliah yang diampu tokoh sastra kelahiran Medan 23 April 1934 silam itu. Paragraf berikut ini dipaparkan Ismail, mengingatkan kembali arti penting membaca bagi siapapun yang berminat untuk menulis. Hubungan antara membaca dengan menulis juga cukup erat, .... [P]ara ahli masih mengatakan bahwa untuk dapat "menulis" kita harus banyak "membaca" Membaca adalah sarana utama menuju ke keterampilan menulis.   Membaca memberikan berbagai-bagai 'tenaga...

Pin It on Pinterest