Senin, Agustus 11Literasi Berkeadaban - Berbakti, Berkarya, Berarti

Penulis: admin

Memahami Kembali Syariat Islam

Memahami Kembali Syariat Islam

Hikmah, Pojok
Penulis pernah mendapat pertanyaan, kenapa dalam Islam banyak sekali ajaran yang membingungkan, kerap terjadi perbedaan pendapat. Bahkan dalam ritual ibadahnya sendiri ada beberapa yang berbeda, semisal ada yang qunut ada yang tidak. Juga masih banyak yg lain. Bukankah dengan ini Islam itu tampak sebagai suatu agama yg sepertinya ambigu, satunya melarang, satunya membolehkan. Ulama'-nya tidak satu suara. Pertanyaan di atas jika digiringkan kepada muslim yang awam tentu saja akan menimbulkan kebingungan bahkan bisa jadi keraguan (tasykik). Dan secara logika, muslim yang awam yang tidak tahu dengan jelas peta syariat (kecuali hanya mengikut saja), pertanyaan di atas cukup "masuk". Namun, benarkah ajaran Islam seperti itu? Ambigu sebab banyaknya perbedaan pendapat bahkan madzhab-madzhab? "Isl...
Becak Daeng Baco

Becak Daeng Baco

Cerpen, Karya
“Bagaimana Daeng Baco, anda bersedia?” Pertanyaan yang sama untuk kedatangan yang kelima kalinya dari ketua Partai Kerikil. “Yakinlah Daeng Baco, anda memiliki kemungkinan sangat besar untuk terpilih. Saya sudah survei 3 kali dari lembaga yang berbeda. Kompetensi mereka tidak diragukan. Perhitungan mereka sangat akurat. Buktinya, seluruh survei Pilkada mereka tidak meleset.” Baco diam tertunduk memperhatikan lantai rumahnya yang hanya disemen seadanya, tanpa keramik, tanpa marmer. “Daeng Baco ragu? Tenang saja. Daeng Baco cukup iyakan, saya yang urus seluruh persiapan administrasi Daeng Baco.” Kali ini Baco memandang dinding rumahnya yang terbuat dari kayu triplek tipis dan berlubang sana-sini. “Bayangkan Daeng Baco, jika terpilih bukan hanya lantai baru yang bisa dibeli, bukan hanya dindi...
Visi Ketuhanan dalam Berkarya (bag 1)

Visi Ketuhanan dalam Berkarya (bag 1)

Karya, Kritik Sastra
Sebuah karya sastra tidak lahir begitu saja. Ia tidak muncul dari ruang yang kosong. Karya sastra yang kuat biasanya lahir dari penulis yang pula kuat visi atau pandangan kepengarangannya. Dalam esai singkat ini kita mencoba menyimak visi ketuhanan khususnya keislaman dalam karang-mengarang. Dalam esai ini kita antara lain akan membaca dengan singkat beberapa karya dan pemikiran sastrawan Islam. Kuntowijoyo, Sutardji Calzoum Bachri, dan Danarto adalah contoh sebagian sastrawan yang menjadikan Tuhan sebagai sahabat dalam berkarya. Judul karangan ini mengacu pada kalimat Hamdy Salad dalam buku Agama Seni: Refleksi Teologis dalam Ruang Estetik (2000). Sementara pembahasan karya sastrawan yang disebut di muka sebagian besar merujuk pada paparan-paparan Abdul Hadi WM dalam buku esainya Kembali ...
Hukum Menulis Cerpen

Hukum Menulis Cerpen

Kepenulisan, Pojok
Sebagai penikmat sastra –dan kadang-kadang iseng menulis karya sastra– pernah terlintas di benak saya bagaimana hukum menulis cerpen (apalagi novel)? Bukankah ada seperti unsur membohongi gitu? Menulis cerpen itu kan mengarang (insya') dan mengarang itu kan mengada-ada –heheh–, apa nggak "ngapusi", membohongi? Kan tokoh-tokohnya, kejadiannya, latar belakangnya, tempat kejadiannya; bias jadi rekaan semua,walau diangkat dari kejadian sehari-hari dengan merubah pelakunya. Hal ini pernah merisaukan pikiran saya lumayan agak lama, sebelum saya mendiskusikannya dengan beberapa Guru-Guru Besar saya yang masing-masing memberikan jawaban berbeda sesuai dengan wijhah nadhor (sudut pandang) masing-masing, meski inti jawaban adalah sama. Cerpen, dalam istilah Arab disebut "Riwayah" atau "qisshoh qos...
Writing Camp Rumcay FLP (24 Desember 2013)

Writing Camp Rumcay FLP (24 Desember 2013)

Agenda
Rumah Cahaya FLP bekerja sama dengan PCPK Nourabooks mengadakan Writing Camp pada Sabtu-Minggu tanggal 28-29 Desember 2013 di Bumi Bambini, Tangerang. Panitia membuka kesempatan bagi teman-teman anggota FLP yang memiliki anak/anak kenalan atau keluarga yang suka menulis untuk ikut acara ini. Biaya bisa di-nego bahkan gratis! Usia anak maksimal 16 tahun. Ada proyek buku antologi khusus untuk peserta dan bimbingan menulis setelah acara. Info lengkap di http://bit.ly/WrCPCPK Info lainnya bisa menghubungi Pita via WhatsApp/BBM nomor 085691062407/Pin BB 287AE87E atau Tami Tammy 081959952166/ Pin BB 2A4D90E2. Penawaran ini berlaku sampai 24 Desember 2013 saja [red]
Menelisik Jejak Islam di Mezquita Cordoba

Menelisik Jejak Islam di Mezquita Cordoba

Karya, Travelling
Oh, holy place of Cordoba! From passion, your presence Passion wholly eternal In which there’s no going and coming … Sacred for lovers of art, you are the glory of faith, You have made Andalusia pure as a holy land[1]   Kedua mata saya mengembun tak lama setelah memasuki La Catedral De Cordoba alias Mezquita Cordoba alias Masjid Cordoba. Beragam rasa mengaduk. Rasa syukur karena bisa menjejak tempat yang sejak saya kecil telah begitu lekat di pikiran dengan segala keagungan dan rangkaian kisah yang ada di baliknya. Takjub dengan ratusan pilar-pilar yang masih berdiri kokoh, khas dengan garis-garis merah di tiap lengkungannya. Dan, ini yang mungkin yang paling membuat batin saya tercekat hingga kemudian meneteskan air mata, rasa sedih bahwa saya tak bisa shalat di “masjid” ini. Bahw...
Sastra Islam dan FLP

Sastra Islam dan FLP

Karya, Opini
Apakah Sastra Islam benar-benar ada? Kalau ada seperti apa batasannya? Apakah sama Sastra Islam dengan Sastra Islami? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu masih menjadi polemik dalam dunia kesusasteraan Indonesia Selama ini istilah Sastra Islam masih disebut secara “malu-malu” dan terselubung oleh para sastrawan Islam. Taufik Ismail menyebut Sastra Dzikir, Kuntowijoyo memakai istilah Sastra Profetik, Danarto menggunakan istilah Sastra Pencerahan, M. Fodoli Zaini  menyebutnya sebagai Sastra yang terlibat dengan dunia dalam, sementara Sutardji Caloum Bachri memberi istilah Sastra Transenden dan Abdul Hadi W.M. mengistilahkan Sastra Sufistik, untuk karya-karya mereka yang berakar dari wacana keimanan atau religiusitas yang dibawanya. Namun selain Abdul Hadi W.M. tak satupun sastrawan di atas yan...
Perempuan dalam Syariah (Bag 3)

Perempuan dalam Syariah (Bag 3)

Hikmah, Pojok
Wanita Lebih Religius Dibanding Pria Secara umum, sebenarnya wanita lebih care terhadap urusan agamanya dibanding pria. Fitrah penciptaan wanita yang memang berkarakter penuh kasih sayang, lembut dan selalu menggunakan perasaan dalam bersikap yang sepertinya membuat mereka secara naluriah lebih dekat dengan ritual keagamaan dan membuat mereka lebih religius daripada laki-laki. Maka tak mengherankan jika Majelis-Majelis ta'lim, atau pertanyaan-pertanyaan seputar religi yang banyak mengisi dan mengirim adalah kaum wanita. Dan sangat tampak sekali kesemangatan mereka untuk belajar dan tahu lebih banyak tentang agama yang dipeluknya, di samping rasa takut mereka pada kehidupan berikutnya yang lebih kuat dibanding pria. Hal ini juga yang membuat sebagian besar para Pengajar dan Pendidik kehidu...
Rakernas Yang Bernas

Rakernas Yang Bernas

Berita
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Pengurus Pusat Forum Lingkar Pena sukses diselenggarakan pada 15-16 November di Vila Tentrem, Tawangmangu, Karanganyar. Di kaki Gunung Lawu yang sejuk, sekitar 20 pengurus berkumpul dengan membawa ide-ide segar. Ternyata rihlah kecil dengan mengunjungi Grojokan Sewu yang lokasinya sangat berdekatan dengan tempat Rakernas sebelum acara dimulai, telah menimbulkan semangat baru, yang membuat para peserta nyaris tak terjeda oleh istirahat. Tancap gas terus, membicarakan program-program untuk 4 tahun ke depan. Rakernas dibuka dengan pengarahan dari Ketua Umum, Sinta Yudisia. Lalu dilanjutkan dengan pembentukan komisi yang terdiri dari Komisi PHT (Ketum, Sekjen, Bendahara, Sekretaris dan Humas), Komisi Internal (Divisi Kaderisasi, Karya dan Jarwil) dan Komis...
Menanti Wajah Baru FLP Solo

Menanti Wajah Baru FLP Solo

Berita
Namanya Asri Istiqomah. Lebih sering disapa Mbak Asri, atau beberapa juga ada yang memanggilnya Bu Asri. Sore ini di depan kamera yang dijepretkan Mas Tyo tampak wajahnya memancarkan cahaya berseri-seri seakan ada beban berat yang baru saja diletakkan dari pundaknya. Ya, baru saja dia menyelesaikan  amanah yang diberikan padanya sebagai Ketua Umum Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang Solo Raya. Karena hari ini, Ahad 27 Oktober 2013 adalah hari bersejarah bagi FLP Solo Raya dengan digelarnya Musyawarah Cabang (Muscab) di Komplek SDII Al Abidin Banyuanyar Surakarta. Selepas laporan pertanggungjawaban yang disampaikannya pagi hingga siang ini diterima oleh seluruh peserta Muscab, otomatis habis pula masa kutukan Bu Asri sebagai Ketua periode 2011-2013. Paska pendemisionerannya, sebenarnya masih b...

Pin It on Pinterest