Minggu, Agustus 17Literasi Berkeadaban - Berbakti, Berkarya, Berarti

Penulis: admin

Temu Kangen FLP Taiwan

Temu Kangen FLP Taiwan

Berita
Minggu 26 April 2015, Forum Lingkar Pena (FLP) Taiwan mengadakan temu kangen dalam rangka launching buku serta pergantian pengurus. Puluhan anggota aktif FLP-Taiwan memenuhi Indosuara Mini Hall yang menjadi tempat dilaksanakannya acara tersebut. Acara dimulai sejak pukul 10.00 pagi waktu Taiwan, diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya secara bersama-sama. Setelah ketua FLP-Taiwan periode 2014-2015, Kuan Ami, menyampaikan sambutannya, acara dilanjutkan dengan launching Antologi Aroma Rindu. Aroma Rindu adalah buku antologi yang berisi dari kumpulan cerita pendek, yang merupakan naskah-naskah terpilih dari event yang diadakan oleh FLP-Taiwan dalam rangka Milad ke-3. Aroma Rindu sendiri diambil dari sebuah judul cerpen, yang juga merupakan cerpen pemenang utama dalam event t...
Kelas Artikel FLP Bogor

Kelas Artikel FLP Bogor

Berita, Pilihan Editor
Forum Lingkar Pena (FLP) Bogor tak henti-hentinya membuat karya. Ahad (26/04), organisasi kepenulisan ini menyelenggarakan kelas artikel bagi Pramuda angkatan ke-8. Acara yang dilaksanakan di Kampus IPB Dramaga Bogor ini, menghadirkan Irfan Azizi sebagai pembicara. Dalam kegiatan tersebut, Irfan membeberkan rahasia agar artikel yang ditulis dapat dibaca dengan baik oleh pembaca hingga bisa tembus ke media. “Selain isi, hal yang harus kita perhatikan dalam membuat artikel adalah kemampuan kita dalam mengedit tulisan. Baik huruf, kata, frasa, hingga kalimat.” Di kelas, para siswa diajak berpikir keras untuk membuat tulisan lebih sederhana, enak dibaca, dan penuh makna. Setelah berkutat denga latihan membuat artikel, para peserta dihibur dengan penampilan beberapa peserta lain yang membawaka...
[Seri Dua Minggu di Australia (bag.4)] MIE GORENG, BALCOMBE, DAN GREEDY KANGAROO

[Seri Dua Minggu di Australia (bag.4)] MIE GORENG, BALCOMBE, DAN GREEDY KANGAROO

Kepenulisan, Pilihan Editor, Pojok
Mie Goreng dan Sepasang Kekasih Jam menunjukkan pukul 06.30. Ahmad Saifulloh mengambil dua bungkus mie goreng. Dimasukkan ke dalam panci kecil dengan dua butir telur yang telah disiapkan Ibu Chris di lemari pendingin. Aromanya sudah mulai terasa saat saya keluar dari kamar. “Mas, sarapan dulu. Ada indomie di panci,” kata Mas Ahmad. Merasa cukup lapar pagi ini, saya bergegas mengambil piring, dan mencoba masakan lelaki berhati lembut asal Ponorogo itu. “Indomie-nya enak Mas. Saya tambah lagi, gak apa-apa, ya?” “Monggo, Mas. Itu buat antum, kok, semuanya.” Tiba-tiba saya teringat masa-masa ketika jadi santri. Kadang kalau makanan di math’am habis (kata teman-temanku, dalam hal makanan jangan pakai istilah sabar, karena man shabara, intaha—siapa ‘bersabar’, kehabisanlah dia) dan keuangan lag...
Cinta yang Nyaris Retak

Cinta yang Nyaris Retak

Karya, Opini
FLP.or.id,- Air dan tanahnya telah menjadi bagian yang tidak terpisah dari tubuhku. Udaranya menjadi bagian dari nafasku. Malamnya menjadi pakaian rehatku. Paginya menjadi semangat kerjaku. Dzikir pagi-sore menjadi nutrisi hidupku. Bacaan alif-ba-ta menjadi pembangun ruhku. Cinta adalah pelajaran pertama yang diajarkan di madrasah pertamaku. Guru pertamaku mengajariku cinta sejak aku belum berupa aku. Seharusnya cinta itu menjadi modal bagiku untuk selalu tersenyum, optimis, berhusnu dzan, dan taat kepada Tuhanku. Namun, ternyata cinta itu tidak selalu mengekspresikan idealisme itu dalam interaksiku dengan lingkunganku. Jarak antara idealita dan realita itu yang kemudian menjadi rentang masalah hidupku. Guru pertamaku mengajariku bagaimana berinteraksi dengan masalah. Ia memahamkan aku bah...
Penulis dan Dua Senjatanya (Bagian 1)

Penulis dan Dua Senjatanya (Bagian 1)

Karya, Opini, Pilihan Editor
Ketika kita sudah mendeklarasikan diri untuk menjadi seorang penulis, akan banyak hal yang dihadapi, baik kemudahan maupun kesulitan. Dalam menjalankan aktivitas menulis, ada dua senjata penting yang harus dimiliki oleh seorang penulis,yaitu sabar dan syukur. Dari Suhaib r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda,“Sungguh menakjubkan perkara orang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mukmin; yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya.” (HR. Muslim). Pada kesempatan kali ini, kita akan sedikit berbagi tentang...
Sanggar Menulis Cahaya ke-7

Sanggar Menulis Cahaya ke-7

Berita, Pilihan Editor
Perpustakaan kota dan Forum Lingkar Pena Wilayah Yogyakarta kembali menyelenggarakan Sanggar Menulis Cahaya yang ke-7. Sanggar Menulis Cahaya (SMC) merupakan program rutin perpustakaan kota yang memfasilitasi siswa-siswi kelas 4-5 SD untuk belajar mengenai kepenulisan. Perpustakaan kota Jogja berperan sebagai penyelenggara dan penyedia fasilitas sarana dan prasarana. Setiap peserta yang mengikuti agenda SMC pun tidak dikenakan baya sama sekali. Sementara Forum Lingkar Pena (FLP) Wilayah Yogyakarta, khususnya Divisi Creative Writing Center berperan sebagai mentor atau pengajarnya. Pertemuan kedua SMC, Senin (6/4) membahas soal pentingnya menulis  dan bagaimana menulis dapat dikaitkan dengan apapun cita-cita setiap anak. Radit, salah seorang peserta dari SDN Rejowinangun 3, misalnya, yang be...
[Seri Dua Minggu di Australia (bag.3)] ABC, Abdullah Saeed, dan Yahudi Muda

[Seri Dua Minggu di Australia (bag.3)] ABC, Abdullah Saeed, dan Yahudi Muda

Kepenulisan, Pilihan Editor, Pojok
Dua Minggu di Australia: Catatan Peserta MEP Grup 1 2015 Langkah Panjang hingga Konflik Peradaban Hari masih pagi. Seorang wanita paruh baya berjalan di depan Ganache Chocolate. Mengenakan kaos lengan panjang berwarna cokelat muda dan menenteng sebuah tas, ia berjalan agak cepat. Orang sini langkahnya panjang-panjang, saya bergumam di dalam hati. Sudah lebih dari dua puluh jam saya melihat langkah-langkah panjang itu di negeri asli para Kangguru dan Koala ini. Tak jauh dari situ, beberapa orang—dengan langkahnya yang panjang juga—menyeberang Collins Street, sebuah jalanan ‘tua’ yang jika kita berjalan terus ke arah timur akan tiba di gedung Parliament House-nya negara bagian Victoria, tak jauh dari St. Patrick’s Cathedral. “Orang di sini langkahnya panjang-panjang ya?” tanya saya pada...
[Seri Dua Minggu di Australia (bag.2)] Bertemu Professor Pookong Kee

[Seri Dua Minggu di Australia (bag.2)] Bertemu Professor Pookong Kee

Kepenulisan
Dua Minggu di Australia (2): Catatan Peserta MEP Grup 1 2015 Tiba di Melbourne Pukul sepuluh kuranglebih waktu setempat. Kami tiba di Melbourne setelah ketinggalan pesawat karena cukup lama ‘antri’ pemeriksaan bagasi di Customs & Border Protection. Berlapis-lapis pemeriksaan membuat jarak antara landing di Sydney dengan take off ke Melbourne menjadi sangat cepat. Selain pemeriksaan pakai detector dan semacamnya, beberapa anjing juga mengendus koper kami. Masing-masing menjaga jarak dengannya. “Untuk memastikan tidak ada narkoba,” kata salah seorang kawan. Untuk masuk ke negara orang memang kita diminta untuk men-declare apa-apa yang kita bawa, kemudian diperiksa lagi beberapa lapis. Walau kita sudah berlari-lari dorong bagasi, tetap waktunya tidak cukup. Tapi baiknya kami tetap bis...
[Seri Dua Minggu di Australia (bag.1)] Kali Pertama ke Negeri Kangguru

[Seri Dua Minggu di Australia (bag.1)] Kali Pertama ke Negeri Kangguru

Kepenulisan, Pojok
Dua Minggu di Australia (1): Catatan Peserta Muslim Exchange Program (MEP) Grup 1 2015 “Bagi orang yang dibesarkan di kampung, luar negeri adalah maju, modern, dan bangunannya tinggi-tinggi.” Bayanganku waktu kecil seperti itu. Luar negeri juga, dalam bayangan saya waktu kecil, adalah: Kristen. Orang-orang Barat, dalam pandangan masa kecil, adalah orang-orang Kristen, persis seperti pertanyaan salah seorang keluarga saya beberapa waktu lalu di Tobelo, sebuah kota kecil di utara Pulau Halmahera, seminggu setelah kembali dari Australia, “Apa ada orang Islam di Australia?” Catatan ini saya tulis memiliki beberapa tujuan: (1) sebagai kenangan bagi diri saya sendiri bahwa pada bagian tertentu dalam hidup, saya pernah mendapatkan kesempatan berharga untuk melihat negeri tetangga di benua sebe...
Radikalisme Dalam Media

Radikalisme Dalam Media

Karya, Opini, Pilihan Editor
Ibnu Khaldun, mengemukakan hal menggelitik seputar kekuasaan. Menurutnya, “… kekuasaan merupakan kedudukan yang menyenangkan, meliputi berbagai kesenangan materi maupun maknawi, material maupun spiritual, visible maupun invisible sehingga untuk mendapatkannya seringkali melalui kompetisi-kompetisi menggemparkan dan sedikit orang yang mau menyerahkannya. Karena partai merupakan proses awal bagi justifikasi kekuasaan, maka partai acapkali menjadi proteksi, pembela, bahkan klaim untul segala persoalan itu. Kompetisi kekuatan antarkelompok biasanya tidak dapat dilepaskan dari sikap-sikap arogan untuk memperoleh kekuasaan tersebut, dimana pemegang kebijaksaan dari partai atau kelompok yang berkuasa senantiasa mencari legitimasi kemenangan dari massa dengan berbagai macam manuver siasat atas nam...

Pin It on Pinterest