Selasa, Oktober 21Literasi Berkeadaban - Berbakti, Berkarya, Berarti

Penulis: admin

Bela Al-Aqsa Melalui Literasi, Media dan Seni Budaya

Bela Al-Aqsa Melalui Literasi, Media dan Seni Budaya

Berita
Oleh Yeni Mulati, S.Si, M.M (Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Forum Lingkar Pena) Palestina merupakan salah satu kawasan dengan pengalaman sejarah yang sangat panjang. Dalam kitab suci, disebutkan bahwa Nabi Ibrahim menetap di Palestina hingga wafatnya. Makam beliau ada di Hebron, Tepi Barat. Selain Nabi Ibrahim, Palestina juga merupakan Tanah Air para Anbiya, di antaranya Nabi Yusuf a.s., Nabi Ya’kub a.s., Nabi Sulaiman a.s., Nabi Daud a.s., Nabi Musa a.s., juga Nabi Isa a.s. Sedemikian lekatnya Palestina dengan aspek religiusitas yang berhubungan erat dengan agama samawi, maka hingga kini, Palestina—khususnya Yerusalem (Al-Quds), merupakan Tanah Suci dari 3 agama samawi, yakni Yahudi, Kristen dan Islam. Daulah Islam yang pernah berkuasa di Palestina, mulai Era Khalifah Umar bin Khat...
12 Tips Menang Lomba Blog

12 Tips Menang Lomba Blog

Berita
Flp.or.id - Blogger pemilik ajopiaman.com dan udafadli.web.id ini telah 19 kali memenangkan lomba blog. Tak sedikit pula karya tulisnya yang telah dipublikasikan di berbagai media. Dia adalah lulusan S3 Ilmu Pertanian Unand Awardee beasiswa PMDSU Batch 2 2015 asal Padang, Dr. Fadli Hafizulhaq, ST. Ketika menjadi pemateri Kulwap yang digelar Forum Lingkar Pena (FLP) bekerja sama dengan Blogger FLP dan ACT, bertema Tips Menang Lomba Blog, ia membagikan tips-tips menang lomba blog kepada peserta. “Beberapa tips yang saya lakukan agar bisa “memaksa” juri memilih saya sebagai salah satu blogger yang menaiki podium, adalah sebagai berikut,” terangnya. Pertama, baca informasi lomba dengan seksama. Perhatikan secara baik, jangan sampai ada yang terlewat. Bahkan kalau perlu salin-tempel ke...
Bagaimana Trik Menangkan Lomba Menulis ala Gegge Mappangewa?

Bagaimana Trik Menangkan Lomba Menulis ala Gegge Mappangewa?

Berita
Flp.or.id - Menulis enggak bisa lagi disebut sebagai sekadar hobi. Menulis sudah bisa dijadikan profesi, karenanya seorang penulis harus profesional. Profesional dalam hal bayaran honor, royalti, ataupun hadiah lomba kepenulisan. Namun, tentu saja ada harga, ada kualitas. Mengapa banyak naskah yang ditolak redaksi, baik itu koran, majalah, ataupun penerbit? Karena kualitas yang diharapkan masih belum sesuai standar media yang dikirimkan. Apalagi pada lomba menulis, dari sekian banyak yang mengirim naskah, tentu saja pemenangnya hanya tiga atau plus pemenang harapan. Nah, bagaimana trik agar bisa memenangkan lomba menulis? Berikut ulasan yang disampaikan S. Gegge Mappangewa, penulis produktif yang telah memenangkan banyak lomba. Antara lain juara I Lomba Menulis Indiva 2019, pemenang Say...
Kupas Tuntas Content Writer, Ini Dia Pembahasannya

Kupas Tuntas Content Writer, Ini Dia Pembahasannya

Berita
Revolusi industri 4.0 mengubah pekerjaan yang sifatnya manual-konvensional, ke pekerjaan yang didominasi digitalisasi, otomasi, AI, data analytics, dan segala sesuatu yang sifatnya dikerjakan mesin/robot. Setidaknya ada 10 industri yang pelan-pelan akan menyusut, ganti model lalu nanti bertumbuh lagi dengan model barunya. Salah satu dari 10 industri itu berhubungan dengan profesi penulis konten. Beberapa di antara yang mulai tumbuh dan terus meningkat konsumsinya: self publisher, streaming service, podcast, smart tv, news via youtube (video based), news from social media, individual content creator. Hal itu disampaikan Content Writer dan Blogger asal Bogor, Sekar Ayu Wulandari S.P, saat mengisi Kulwapp Kupas Tuntas “Content Writer and Digital Creative” yang diselenggarakan Forum Lingkar...
Berdakwah Lewat Tulisan

Berdakwah Lewat Tulisan

Breaking News
FLP.or.id,- Menulis adalah panggilan jiwa yang senantiasa tumbuh karena kesadaran dan pengetahuan dan kreativitas yang dimiliki seseorang. Untuk menumbuhkan kesadaran menulis, seseorang tentu dapat mengambil manfaat dari tulisan yang ia buat, seiring dengan pengetahuan yang ia miliki yang kemudian menjadi kreativitas dalam kehidupannya. Kreativitas itulah yang menggerakkan seseorang untuk belajar dan berlatih, agar tulisan-tulisan yang ia buat itu berkualitas dan bermanfaat untuk dirinya dan orang lain. Melihat fenomena gerakan literasi yang kini semakin pesat berkembang, minat membaca dan menulis di kalangan masyarakat pun kian bertambah. Sebab itulah Forum Lingkar Pena Sumatera Barat ikut mengambil andil dalam mewadahi untuk kegiatan belajar menulis sekaligus wadah untuk menjalin silatu...
7 Tips Menulis Novel Ala Azzura Dayana

7 Tips Menulis Novel Ala Azzura Dayana

Karya
FLP.or.id,- Dunia menulis yang kian berkembang ini adalah indikasi dari semakin ramainya kelahiran penulis baru dan tetap-eksisnya penulis lama, semakin bertambahnya jumlah penerbit buku, dan semakin mudahnya menerbitkan buku. Saat ini, novel lokal mesti bersaing ketat dengan maraknya novel impor. Bagaimana kita para penulis novel lokal harus bersikap? Tips Menulis Novel Tentu dengan tetap menulis, terus menulis dengan meng-upgrade kemampuan dan kualitas. Berikuut tipsnya: 1. Menulis yang Dekat & yang Jauh Mulailah menulis dari dan tentang yang terdekat.’ Persis seperti apa yang dikatakan oleh J.K. Rowling. Tulislah hal yang akrab dengan kita, hal-hal yang ada di lingkungan kita atau sering kita lihat. Tujuannya adalah untuk memudahkan ide mengalir saat menulis. Tapi,...
Tips Menulis Cerpen ala Afifah Afra

Tips Menulis Cerpen ala Afifah Afra

Berita
Flp.0r.id - Dalam buku Menulis Secara Populer, Ismail Marahimin menegaskan bahwa cerpen itu bukan penggalan sebuah novel, juga bukan novel yang diperpendek. Cerpen dan novel, adalah dua buah karya dengan karakter sendiri-sendiri. Ada yang mengatakan bahwa cerpen adalah tulisan fiksi yang panjangnya sekitar 500-10.000 kata. Sedangkan Edgar Allan Poe, sosok yang dijuluki sebaga Bapak Cerpen, mengatakan bahwa prose tale (cerpen dalam sebutan Poe), adalah narasi yang bisa dibaca dalam sekali duduk, dengan lama waktu setengah hingga 2 jam. Penjelasan itu disampaikan penulis 66 buku yang juga Ketua Umum Forum Lingkar Pena (FLP), Afifah Afra, saat memberikan materi dalam agenda Kuliah WhatsApp yang digelar FLP bekerja sama dengan Rumah Zakat dan Blogger FLP, beberapa waktu lalu. Berikut mat...
Inaugurasi Online FLP Jakarta Di Tengah Pandemi

Inaugurasi Online FLP Jakarta Di Tengah Pandemi

Agenda
FLP.or.id,- Inaugurasi Pramuda 22 Forum Lingkar Pena Cabang Jakarta sukses digelar (26/07/2020). Meski pandemi Covid-19 tengah meradang, agenda wajib ini tak urung dilaksanakan. Tentu dengan cara yang berbeda dan aman – memanfaatkan aplikasi zoom meeting. Menghadirkan S. Gegge Mappangewa sebagai narasumber, acara berlangsung  sejak pukul 10.00 - 12.30 WIB. S. Gegge Mappangewa merupakan senior FLP yang berasal dari Sulawesi Selatan.  Perbedaan waktu wilayah dengan Jakarta tak menjadi penghalangan untuk berbagi semangat literasi dan ke-FLP-an dengan anggota Muda yang baru. Menurutnya, kunci keberhasilan berkarya adalah disiplin dan tidak menunda-nunda menulis. Semakin banyak menunda, maka semakin banyak yang tidak bisa dilakukan. "Menulis jangan menunggu waktu luang, tapi luangkan...
Alami Kebuntuan Saat Menulis? Begini Tips Mengatasinya

Alami Kebuntuan Saat Menulis? Begini Tips Mengatasinya

Berita
Flp.or.id- Penulis 66 buku yang juga Ketua Umum Forum Lingkar Pena (FLP), Afifah Afra, mengaku sering mengalami kebuntuan menulis atau writing block saat menulis. Lantas bagaimana cara mengatasinya? “Sering banget. Sebenarnya bukan mutlak writing block. Tetapi biasanya mentok di satu tulisan, yang membuat akhirnya malas menulis apapun. Cara mengatasinya, saya berpindah ke tulisan dengan genre lain. Writing block biasanya muncul karena ibarat mobil berjalan, kita kekurangan bahan bakar. Jadi mobilnya mogok. Solusinya, cari bahan bakar. Kalau dalam kepenulisan, bahan bakarnya adalah informasi. Kalau informasi kita santap sebanyak mungkin, bisa dipastikan ide-ide akan mengalir, dan lancar kembali. Tetapi, mobil mogok bisa terjadi karena sopirnya "malas". Kalau sudah malas, kita harus kemba...
Pancasila sebagai Inspirasi Manusia Indonesia

Pancasila sebagai Inspirasi Manusia Indonesia

Opini
Dulu, saya termasuk jarang membicarakan Pancasila, karena sejak kecil hidup kita sudah menjalankan nilai-nilai Pancasila. Ibu saya misalnya, sering membuatkan makanan Padang (rendang) kepada kolega bisnis kami yang berbeda agama dan suku. Hampir tiap tahun itu terjadi.Waktu kakek kami sedang di puncak jaya-jayanya, banyak warga yang dibantu olehnya. Bahkan, semangat saling membantu itu juga terus hadir tidak hanya dalam bisnis tapi juga dalam relasi personal.Ketika ekonomi keluarga kami sulit, ada saja kolega yang berbeda keyakinan yang menawarkan bantuan. Jadi, sikap saling bantu tanpa harus melihat perbedaan latar keyakinan atau suku, etnis, dlsb, itu sudah ada dalam keluarga kami.Maka, ketika tumbuh besar, setidaknya hingga usia 38 tahun ini, saya merasa biasa saja ketika berhubungan de...

Pin It on Pinterest