Cerpen Lita Lestianti : Pria yang Disebut Keluarga
"Mana orang yang kamu percaya itu?" Mata seorang wanita melotot sambil menjulur-julurkan kepalanya ke arah barat rumah. Seolah-olah orang yang dibicarakan itu ada di barat rumah. "Kita bisa makan, dia tidak urus. Kita tidak bisa makan, dia juga tidak peduli. Kita sekarat sekalipun juga dia tidak urus. Tidak lagi menghubungimu semenjak suaramu kalah!"
Kepulan asap rokok yang keluar dari mulut pria di depan wanita itu menyesakkan ruangan. Hembusan nafasnya sengaja dikeraskan agar asap yang terbebas dari rongga mulutnya itu segera menutup pandangan amarah istrinya.
"Dulu saja. Datang setiap hari ke rumah. Saat lebaran hari raya kurban, diajak jalan sampai ke Thailand. Sekarang? Melewati rumah kita saja seperti melewati kuburan. Kemana pria yang kau sebut keluarga itu?"
Istrinya sudah kesal...