Penulis nasional yang juga Staf Divisi Karya Badan Pengurus Pusat FLP, Ragdi F Daye (berkacamata, paling kanan) tampak memimpin rapat konsolidasi FLP Sumatera Barat pada Ahad (3/12/2017).
Koordinasi Jarwil mengadakan pertemuan dengan dua personilnya yang berdomisili di Bandung, Bu Yayu (berjilbab) dan Kang HD Gumilang (berkacamata, paling kiri). "Mohon doanya, semoga Tim Jarwil terus diberikan kesehatan dan bimbingan Allah. Terima kasih untuk Bu Yayu yang berkenan menerima kami di kediamannya, meski beliau dalam kondisi kurang sehat. Semoga Allah segera pulihkan tanpa kepedihan," tutur Koordinator Divisi Jaringan Wilayah (Jarwil) Irfan Azizi dalam pernyataannya. Turut mendampingi Bu Yayu dalam pertemuan itu ilmuwan Indonesia DR Khairul Anwar yang tak lain adalah sang suami.
Konsolidasi FLP Solo pada Sabtu (2/12/2017) lalu, bersiap jelang Milad ke-21 Forum Lingkar Pena. FLP Solo dijadwalkan akan menjadi tuan rumah Milad FLP tingkat nasional pada Februari 2018 mendatang. Tampak Ketua FLP Solo Raya Opik Oman (duduk di bagian depan, paling tengah) memimpin pertemuan.
Koordinator Divisi Litbang Badan Pengurus Pusat (BPP) FLP, Yanuardi Syukur (paling kiri), dan anggota Dewan Pertimbangan FLP Rahmadiyanti Rusdi (kedua dari kanan) menjadi pembicara dalam Studiun Generale yang diselenggarakan FLP Ciputat pada Ahad (3/12/2017). Acara tersebut mengangkat tema Menulis Kreatif di Era Digital.
SOLO, FLP.or.id - Menurut logika umum, jika ilmu dan informasi menghadapi bencana dikuasai dengan baik melalui literasi kebencanaan, maka akibat buruk bencana dapat diperkecil. Karena itu, pemahaman dan penyikapan masyarakat mengenai bencana dan bagaimana menghadapi bencana, merupakan hal penting yang tidak bisa diabaikan. Demikian dikemukakan Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Forum Lingkar Pena (FLP) Afifah Afra di Solo pada Kamis (30/11/2017).
Afifah berpandangan, literasi kebencanaan selama ini masih harus banyak diperbaiki, terutama dalam hal sosialisasi. "Misal, saat terjadi gempa, apa yang harus dilakukan. Indonesia sangat rawan gempa karena ada di cincin api Pasifik. Tapi sejauh ini sosialisasi belum baik," katanya di sela penyiapan gerakan FLP Peduli untuk bencana banjir, long...
Saya orang kampung. Tepatnya di sebuah kota kecil yang tahun 1999 akhir diporak-porandakan oleh konflik SARA. Waktu kecil, saya hidupnya di atas laut itu. Jika malam tiba, saya senang tidur-tiduran di atas lantai papan sambil menikmati tiupan angin yang berhembus dari sela-sela papan tersebut. Jika sedang luang, saya luangkan waktu untuk memancing ikan di belakang rumah, menikmati semacam gugusan pulau di belakang rumah, Pulau Tulang, Kumo, Kakara, Tagalaya, Tolonuo, dan film-film India yang diputar di bioskop sederhana di dekat rumah yang suaranya menggema sampai kepada kami yang tinggal di pantai.
Ketika berumur sekitar empat tahun orangtua saya membawa saya ke tempat mengaji. Sekedar ikut-ikutan, akan tetapi dalam beberapa tahun kemudian saya menjadi yang tercepat menghafal surat Yasin....
"Genre sosial!" ujar Muji, satu dari tiga orang dewan juri, menyebutkan tema utama puisi yang memenangkan lomba.
Lomba Cipta dan Baca Puisi yang diadakan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Daerah Kebumen pada Oktober lalu terbilang unik. Peserta ditantang untuk menuliskan dan dilanjut membacakan puisinya. Tak hanya itu, sadar akan perkembangan sosial kekinian, medium lombanya pun klop denganhabit kids zaman now. Tak lain, karena pengiriman karya, baik tulisan puisi, maupun pembacaannya, dilakukan melalui aplikasi perpesanan Whatsapp (WA).
Respon Positif
Kepala Disarpus Kabupaten Kebumen, Anna Ratnawati SKM MSi, seperti dikutip Kebumen Ekspres (29/10/2017) mengungkapkan apresiasinya. Menurutnya, lomba cipta dan baca puisi via WA ini diharapkan dapat meningkatkan minat dan budaya ...