Oleh: Aulia Rahim
Berhamburannya informasi di zaman sekarang ini membuat kita harus pandai memilah dan memilih informasi. Layaknya makanan yang hendak dimakan, harus lebih berhati-hati agar tidak menjadi penyakit saat terus-menerus dimakan. Begitu pula informasi, informasi pun mampu membuat kita terjangkit berbagai ‘penyakit’ yang akan menggerogoti pikiran, jiwa, dan hati manusia.
Informasi bisa kita bagi menjadi dua yaitu informasi baik dan informasi buruk. Permasalahannya, bagaimanakah cara kita menentukan dan mengetahui bahwa informasi itu baik atau buruk? Berikut ini ada beberapa tips memilih dan memilah informasi, diantaranya:
Pertama, bernilai kebenaran. Jika informasi tersebut bernilai kebenaran maka kita jadikan acuan untuk menentukan bahwa informasi tersebut bisa diterima dan dipelajari lebih mendalam. Nilai kebenaran ini bisa kita ketahui dengan cara mengecek bahwa informasi tersebut bukan termasuk informasi yang hoaks. Apabila informasi termasuk hoaks maka kebenarannya menjadi diragukan. (Silahkan baca kembali tulisan https://flp.or.id/tips-mengatasi-hoaks/)
Kedua, bernilai kebaikan. Tidak cukup informasi hanya bernilai kebenaran, perlu ditambah dengan nilai kebaikan. Nilai kebenaran bisa kita peroleh dengan mengecek bahwa informasi tidak termasuk hoaks. Sedangkan, nilai kebaikan bisa kita ketahui dengan cara mengecek informasi tersebut mengandung berbagai hal kebaikan atau tidak. Paramaternya yakni informasi tersebut mampu mengarahkan pembaca untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Saat informasi mengarahkan pembaca untuk menjadi atau berbuat buruk maka bisa kita pastikan informasi tersebut minim atau bahkan tidak memiliki nilai kebaikan.
Ketiga, bernilai kemuliaan. Apa informasi bisa bernilai kemuliaan? Kelihatannya masih asing dan susah bagi kita menentukan parameter informasi yang bernilai kemuliaan. Sebab, selama ini kita lebih familiar melekatkan kemuliaan itu pada makhluk hidup seperti manusia. Informasi bisa bernilai kemuliaan, saat informasi tersebut tidak menebarkan kebencian, tidak membuat terpecah belah bahkan terjadinya permusuhan, tidak adanya penghinaan, saling menghujat, dan berbagai hal negatif yang akan membuat hilangnya nilai kemuliaan sebuah informasi.
Apabila ketiga nilai tersebut ada terkandung di dalam sebuah informasi maka informasi tersebut layak kita jadikan sebagai bahan acuan untuk dipelajari lebih mendalam atau bahkan bisa kita aplikasikan ilmu-ilmu yang ada di dalam informasi tersebut. Memilah dan memilih informasi menjadi aktivitas yang sangat penting, dikala kita disuguhkan dengan berbagai macam informasi yang belum tentu bernilai kebenaran, bernilai kebaikan dan bernilai kemuliaan. Maka itu, menjadi kewajiban bagi pribadi masing-masing untuk bisa menentukan informasi yang layak diterima.
Saat informasi itu baik maka kebaikanlah yang kita sisipkan pada pikiran, jiwa dan hati kita. Begitu pula sebaliknya, saat informasi itu buruk. Keburukan akan menempel pada pikiran, jiwa dan hati kita. Informasi manakah yang akan kita pilih dan pilah?
Informasi akan terus mengalir dan berdatangan di dalam kehidupan manusia. Setiap hari semakin banyak informasi yang akan mempengaruhi diri kita. Semakin banyak kita mengumpulkan informasi yang baik, semakin besar pula peluang kita untuk menjadi orang yang lebih baik. Tetapi, semakin banyak kita mengumpulkan informasi yang buruk, semakin besar pula kesempatan untuk menjadi orang yang lebih buruk. Kita bukanlah orang yang baik, tetapi kita berusaha menjadi orang yang baik dan mendukung semua yang hal yang bersifat baik untuk menjadi seorang yang berkepribadian lebih baik dari hari ke hari.
Aulia Rahim
NRA: 048/D/011/001
Kaderisasi FLP Wilayah Kalimantan Selatan
Penulis & Trainer
Dosen Fakultas Farmasi Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary Banjarmasin