Senin, November 25Literasi Berkeadaban - Berbakti, Berkarya, Berarti

Tag: gerakan

Sastra yang Menggerakkan; Dimensi Gerakan | Helvy Tiana Rosa

Sastra yang Menggerakkan; Dimensi Gerakan | Helvy Tiana Rosa

Senandika
JAKARTA, FLP.or.id -- Ketika saya dan adik saya Asma Nadia masih kecil, kami sudah ingin menjadi penulis. Tetapi mau belajar kemana? Pada siapa? Kami hanya anak kecil, orang tak punya yang tinggal di sebuah rumah triplek, di tepi rel kereta api. Siapa peduli? Bahkan ketika kami datang ke perpustakaan atau tempat penyewaan buku, kami diusir. [Baca juga bagian sebelumnya, Sastra yang Menggerakkan: Pendahuluan, Dimensi Pembaca, Dimensi Pembaca ] Tahun 1997 saya dan Asma Nadia menggagas sebuah komunitas yang bisa memotivasi dan mewadahi siapa saja (khususnya kaum muda dan dhuafa) agar mereka lebih menyukai kegiatan membaca dan menulis. Tak disangka gagasan ini disambut dengan tangan terbuka oleh teman-teman kami di beberapa universtas negeri, bukan hanya di Jabotabek, tetapi juga hampir di s...
Sastra yang Menggerakkan; Pendahuluan | Helvy Tiana Rosa

Sastra yang Menggerakkan; Pendahuluan | Helvy Tiana Rosa

Senandika
JAKARTA, FLP.or.id -- Kegelisahan masyarakat akan menjadi kegelisahan para sastrawan. Begitu pula harapan, penderitaan, aspirasi mereka menjadi bagian dari diri dan jiwa  sastrawan (Jakob Soemardjo) Pendahuluan Karya sastra sebenarnya selalu berbicara mengenai hal yang sama, yaitu kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah sebuah kenyataan sosial. Oleh karena itu baik karya sastra maupun pengarangnya tak akan pernah bisa menghindar dari berbagai problem sosial yang terdapat di dalam masyarakat, di mana sang pengarang adalah juga bagian dari masyarakat tersebut. Sebagaimana yang kita pahami, karya sastra sangat terkait dengan latar belakang sosiokultural sastrawannya, atau yang kita kenal dengan unsur ekstrinsik. Unsur-unsur ekstrinsik tersebut menyebabkan karya sastra memiliki tendensi...

Pin It on Pinterest