Senin, November 25Literasi Berkeadaban - Berbakti, Berkarya, Berarti

Observasi Manuskrip Kuno FLP Hadhramaut

flp hade jalan jalanTarim – Kamis (05/02) Semakin jauh melangkah, pengurus FLP Hadhramaut 2014-2016 mengadakan serangkaian acara yang telah dirancang dengan begitu tertib, di antaranya yaitu dengan mengadakan safari pena dan diklat kepenulisan puisi. Program yang diberi tajuk: ‘’Penulis Backpacker; Menelusuri Jejak Tinta Pena Salaf al-Salih dan Kontemporer‘’ ini berlangsung di dua tempat yang terpisah; Al-Ahgaff Library For Manuscripts dan Kastil Reynad, sebuah kastil tua yang dibangun sebelum Islam lahir dan sebagian bangunannya kini digunakan untuk Perpustakaan Ats-Tsaqofah.

Kota Tarim yang pernah dinobatkan oleh UNESCO sebagai kota ilmu dan kebudayaan Islam pada tahun 2010 ini selain dikenal dengan kota ulama dan auliya, kota mungil yang mempunyai banyak masjid di setiap distriknya, juga tersohor dengan kota kebudayaan dan peninggalan-peninggalan kuno. Di antaranya adalah makhtuthot (manuskrip-manuskrip kuno) yang masih dirawat dengan tertib dan rapi di al-Ahgaff Library For Manuscripts.

Rombongan yang beranggotakan 50 mahasiswa ini berangkat pukul 08.00 pagi dari halaman Universitas al-Ahgaff. Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Al-Ahgaff Library For Manuscripts. Perpustakaan yang berada di jantung kota Tarim ini merupakan perpustakaan terbesar di antara sekian banyak perpustakaan di Negeri Ratu Balqis yang masih setia menyimpan serta merawat ribuan manuskrip kuno. Manuskrip yang tersimpan tak lain adalah hasil dari titisan tinta serta tarian pena dan tangan para ulama-ulama terdahulu (salaf al-salih).

‘’Manuskrip-manuskrip ini tidak diragukan lagi manfaatnya, oleh karena itu, pengurus perpustakaan ini mencoba berbagai cara agar seluruh manuskrip ini bisa dinikmati langsung oleh para pengkaji disiplin ilmu dengan cetakan-cetakan yang modern. Dan Inilah salah satu tulisan kuno yang masih tetap bertahan, walaupun sudah beberapa ratus tahun.‘’ Tutur sang pemandu.

manuscript
Manuscript di Al Ahgaf Library

Perpustakaan ini merupakan kumpulan dari perpustakaan-perpustakaan yang ada sebelumnya, seperti perpustakaan al-Kaff, perpustakaan bin Yahya, perpustakaan Ribath, perpustakaan Bin Sahal, perpustakaan al-Husaini, dan juga perpustakaan al-Junaid.

Hingga saat ini, perpustakaan yang dirintis pada tahun 1930 tersebut menyimpan kurang lebih 6200 judul manuskrip dari berbagai disiplin ilmu, seperti: Tafsir, Hadits, Fikih, Tasawwuf, Sejarah, Sastra, Ilmu Bahasa, Kedokteran, Geografi, Falak, Arsitektur, Matematika, dan lain-lain. Dalam merawat dan menjaga manuskrip-manuskrip tersebut, perpustakaan ini dilengkapi dengan qism tarmim dan juga qism shiyanah.

Setelah selesai observasi dengan manuskrip-manuskrip kuno ini, rombongan bertolak ke Perpustakaan Ats-Tsaqofah yang bertempat di Kastil Reynad dengan agenda; Salam Pena dari FLP Pakistan dan Diklat Kepenulisan Puisi.

Salam Pena kali ini diisi oleh Ketua FLP Pakistan sekaligus sekretaris Sahabat Mas Gagah, Muhammad Irfan Abdul Aziz. Dalam penyampaiannya melalui video yang berdurasi 8 menit, Penulis novel ‘’Econom 1&2’’ ini membakar semangat FLP’ers Hadhramaut untuk berkarya, mengasah ketajaman kata lewat pena, serta memberikan pencerahan-pencerahan seputar kepenulisan puisi. “Ajari anakmu tentang sastra, seperti yang dikatakan oleh Sayidina Umar bin Khattab Radhiallahu anhu,” tuturnya.

Acara kemudian dilanjut dengan Diklat Kepenulisan Puisi. Acara ini di komandoi oleh salah satu pengurus FLP Hadhramaut yang menggawangi Divisi PSDM, Fadil Karoya. Mahasiswa asal Jawa Tengah ini menjelaskan dengan panjang lebar seputar puisi, serta butir-butir penting yang harus diketahui penulis pemula. Menurutnya, puisi itu adalah Prosa Bebas. Dan satu hal yang sangat dibutuhkan dalam berpuisi adalah mencicipi kelezatannya berpuisi, yaitu dengan cara terus merangkai kata melalui tarian pena, berkreasi melalui khayal dalam imajinasi. Terus, terus, dan terus hingga terasa rasa lezatnya tersebut.

‘’Bagi sebagian orang, puisi itu kadang hanya kata-kata ngawur tanpa makna. Tapi bagi seseorang yang telah merasakan lezatnya merangkai kata lewat puisi, maka ia akan benar-benar tenggelam dalam lautan indahnya puisi tersebut,’’ ujar mahasiswa yang bernama lengkap Fadhlul Mu’id itu.

Acara yang berlangsung selama satu jam lebih itu akhirnya di akhiri ketika jam menunjukkan pukul 11:15 waktu setempat setelah diakhiri dengan praktek menulis puisi oleh semua FLP’ers yang hadir. Setelah agenda diklat, FLP’ers Hadhramaut diajak kepala Perpustakaan Ats-Tsaqofah untuk berkeliling melihat bangunan kastil yang telah berdiri sebelum Islam lahir itu.

Reynad merupakan salah satu istana (qashr¬/casteel) yang masih berdiri kokoh di jantung kota Tarim, bersebelahan dengan al-Ahgaff Library For Manuscript. Bangunan yang unik dengan arsitektur yang menarik tersebut menjadi ikon keindahan kota itu sendiri. Yang lebih unik lagi adalah, istana ini memiliki ruang bawah tanah sepanjang ratusan meter yang juga masih tetap kokoh walau telah dibangun beberapa abad yang lalu. Reynad dibangun sebelum Islam lahir dan dulu merupakan tempat inti dari pemerintahan Yaman. Sekarang sebagian bangunan ini digunakan sebagai Perpustakaan Ats-Tsaqofah dan sebagian lainnya digunakan sebagai gedung keamanan pemerintah.

Dihubungi secara terpisah, Ketua FLP Hadhramaut, Adly Al Fadlly berharap dengan adanya perjalanan semacam ini bisa membuka wawasan FLP’ers semuanya, serta lebih aktif menulis dan berkarya. Bravo FLP Hadhramaut!(Eydiel/red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pin It on Pinterest

Share This