Masjid Jamia Central adalah masjid terindah pertama di daerah Mid-Levels Hong Kong. Pemugaran pertama kali dilakukan sekitar tahun 1840 dan mulai eksis pada 15 Agustus 1915. Masjid ini juga dikenal dengan nama Lascar Temple atau Wihara Laskar karena terdapat ragam balok ukir berpadu dengan aksara Arab di bagian pintu utama dan jendela di segala penjuru ruangan. Mengingatkan sebuah laskar perlindungan di zaman perang.
Masjid Jamia yang terletak di di Shelly Street No 30, Mid Levels-Central ini mampu menampung sekitar 400 orang jama’ah. Saat hari libur masjid ini sering dikunjungi masyarakat Indonesia yang bekerja di Hong Kong. Banyak wisatawan asing pula yang mengunjungi keberadaan Masjid Jamia. Tujuan mereka disamping ingin melihat kegiatan muslim juga ingin mengetahui lebih detil ajaran Islam di bumi Hong Kong.
Masjid Jamia juga termasuk masjid tertua di Hong Kong. Arsitektur klasik asli masih terawat dengan baik. Disebut bersejarah karena sebelum menjadi masjid, tempat ini adalah tempat beribadah Umat Budha. Pemugaran dilakukan oleh Syeikh Suleman Curimmahomed dan didukung H.M.H Essack Elias of Bombay Foundation Stone Laid.
Disekitar masjid masih merupakan kawasan hangsan atau mendaki dan dekat dengan pemukiman penduduk Hong Kong. Mereka saling menghormati dan bersimpati. Kawasan indah ini bisa dikunjungi dengan naik trem, mini bus, dan bus. Dianjurkan pada pengunjung saat berkunjung dan beribadah adalah berpakaian santun, bersih, dan tidak membuat keributan agar bisa merasakan segar dan sejuknya panorama alam yang indah. Masjid ini tak hanya tempat merenung menghitung kedhoifan diri tetapi juga membuat hati senantiasa bersyukur pada Sang Maha Pencipta. Terdapat pula madrasah khusus muslim-muslimah yang menghafal Al-Qur’an dan Hadits.
Oleh karena itu, wajar jika Masjid Jamia mendapat penghormatan sebagai tempat wisata rohani, karena berwarna hijau yang menyejukkan. Bagi Anda yang menyukai kegiatan wisata rohani, Masjid Jamia cocok untuk destinasi Anda selanjutnya. Selamat Berwisata Rohani di Masjid Jamia Hong Kong.