Pagi dibuka lembaran kaku berisi separuh namamu
Katakata yang pernah mampir di gendang telinga membiru sudutnya
Cerita cita yang tiarap kedap bersama ujung hayat
Melihatmu lambai gemulai: senyap gegas terbentang
Bahwa hikayat kita serupa hujan terhalang angin
Lantas melipir pada takdir yang salah tempat
Rinai tiada sempat berpamit pada telapak yang kugenggam
Kita diamdiam berselimut muram bermuka masam
Apa yang kita tuang di siang hari menukar nasib di rembang petang
Lantas sengketa adalah kisikisi tiap kelana
Menusuk rusuk gulita meraja
Gelagat segala rupa luka
Senja dimulai saat engkau datang kelang
Rinai kita berjatuhan di dedaun kenang
Janji tak jua tertopang hingga pagi bersuci
Hikayat terberai lagilagi
Demang Lebar Daun, 05/11/17
Azzura Dayana