Selasa, November 26Literasi Berkeadaban - Berbakti, Berkarya, Berarti

Gue Muslim dan Gue Bangga

Rabu, 20 Mei 2015 The Rabbaanians bekerja-sama dengan Islam Diaries, Al-Hikmah (Komunitas Muda Cinta Islam), Yayasan pesantren Al-Azhar dan ASIA (Alumni Sekolah Islam Al-Azhar), mempersembahkan kajian Rabu selepas shalat ‘Isha.
Bila ada seseorang menanyakan satu hal ini kepada kita : “Apa agamamu?”
Dengan penuh keyakinan kita menjawab : “Islam.” Bahkan agar lebih meyakinkan lagi, kita langsung menambahkan : “Gue Muslim!”
Sebenarnya, tahukah kita apa itu Islam? Dan apa itu Muslim?
Ketika ditanyakan kepada beberapa orang, saya mendapati jawaban suara terbanyak : Islam itu agama yg dibawa Rasulullah Muhammad dan Muslim itu sebutan bagi orang Islam. Sudah benarkah jawaban kita?
Ternyata, pertanyaan sederhana belum tentu semudah kita menemukan jawabannya, bukan? Lalu apa itu Islam? Dan apa itu Muslim?
Mari kita temukan jawaban dari materi kajian yang disampaikan oleh Ustadz Nuzul Dzikri, Lc dengan tema “Gue Muslim!”
Makna seorang muslim adalah terdapat dalam surat Al-An’am ayat 162 :
“Katakanlah (Muhammad), sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”
ISLAM artinya MENYERAHKAN DIRI (HIDUP DAN MATI) KEPADA ALLAH SUBHANALLAHU TA’ALA.
MUSLIM (Sebagai Subject) adalah ORANG YANG MENYERAHKAN DIRINYA.
Sebagaimana tertulis dalam ayat surat Al-Baqarah ayat 128 :
“Ya Tuhan kami, jadikanlah kami orang yang berserah diri Kepada-Mu, dan anak cucu kami (juga) umat yang berserah diri Kepada-Mu….”
Kita diminta masuk ke dalam Islam secara kaffah (sistem secara total)
Dengan demikian pengertian dari Islam adalah kita sebagai seorang muslim harus menyerahkan diri secara total. Menjalankan segala perintah-NYA dan menjauhi semua larangan-NYA.
Maka, bila kita diperintahkan Oleh ALLAH Subhanallahu Ta’ala kita harus menyambutnya dengan : “Sami’na wa atho’na (Kami mendengar dan kami taat)”
Jadi, bila kita dapati orang yang mengaku dirinya beragama Islam dan seorang Muslim, tetapi tidak menjalankan syariat yang ditetapkan Allah Subhanallahu Ta’ala, artinya orang tersebut bukanlah seorang Muslim.
Konsep penyerahan diri dalam Islam :
Menyerah pada sistem (hukum syariat) Allah Subhanallahu Ta’ala sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist.
Dalam shalat kita banyak mengucapkan “Allahu Akbar” : Kalimat Allah Maha Besar adalah sebagai bentuk keyakinan ke-Maha Besaran-Nya. Dan sujud kita dikala shalat adalah sebagai simbol penyerahan diri pada titik nadir.
Seringkali kita mendengar banyaknya orang yang shalat, namun masih saja berbuat keburukan, padahal “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar”, sesuai Firman Allah Subhanallahu Ta’ala dalam surat Al-Ankabut ayat 45.
Shalat itu menjadi penenang bagi jiwa, imun bagi hati. Namun kita tidak akan mendapatkan manfaat atau kenikmatan dari shalat apabila 3 kemungkinan dalam melaksanakannya :
1. Tidak bersungguh-sungguh mengerjakan shalat (Bermalas-malasan).
2. Tidak mengetahui ilmu tentang shalat.
3. Tidak memahami bacaan shalat, hingga menyebabkan tidak khusu’.
Jangan sampai kita tergolong orang munafik dengan ada 3 ciri sebagai berikut :
1. Jika berbicara dia berbohong.
2. Jika berjanji dia ingkar.
3. Jika di amanahi dia berkhianat.
Hidup membutuhkan aturan. Tanpa aturan, maka hidup akan kacau atau berantakan tanpa arah. Dan Allah Subhanallahu Ta’ala membuat peraturan-peraturan bukan untuk menyengsarakan hamba-hambaNya, sebaliknya untuk kebaikan bagi hamba-Nya itu sendiri.
“Dan Kami Turunkan dari Al-Qur’an ( sesuatu ) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman,” [QS. Al-Isra’ ayat 82]
Seperti halnya orang-tua yang menyayangi kita, pasti membuat peraturan demi peraturan bagi anak-anaknya. Semua dilakukan semata demi kebaikan (rasa cinta dan kasih-sayang) bagi kita.
Allah Subhanallahu Ta’ala lebih menyayangi hambanya melebihi sayangnya seorang ibu kepada anaknya yang baru ditemukan. (Hadist).
Sungguh, tidaklah Allah halalkan atau haramkan sesuatu pasti karena ada kebaikan bagi hamba-Nya.
Al-Qur’an di turunkan Oleh Allah Subhanallahu Ta’ala untuk masa ke masa (hingga akhir zaman). Islam bukan agama asumsi, tidak akan basi dan tidak lekang oleh zaman.
Al-Qur’an bukan hanya untuk kaum muslimin semata, namun Al-Qur’an adalah kitab suci bagi seluruh agama dan seluruh zaman. Al-Qur’an telah melengkapi kitab-kitab yang telah dibawa Rasul dan Nabi sebelum baginda Muhammad SAW diutus, “Penyempurna” isi dari kitab Taurat yang diturunkan untuk Nabi Musa AS, kitab Zabur yang diturunkan untuk Nabi Dawud AS, dan kitab Injil yang telah diturunkan untuk Nabi Isa AS.
Seluruh agama para Nabi adalah satu, yaitu ISLAM. Karena para Nabi dan Rasul diperintahkan untuk menyerahkan dirinya Kepada Allah Subhanallahu Ta’ala.
Tetapi, ada caranya saja yang berbeda karena kondisi dan situasi dari setiap para nabi.
Contoh : Dalam Islam, kita tidak diperbolehkan menikahi saudara sekandung. Tetapi pada zaman Nabi Adam AS, diperbolehkannya menikahi saudara sekandung.
Setelah penjabaran diatas, masihkah kita berfikir bahwa Islam itu hanya sekedar shalat dan puasa di bulan Ramadhan saja? Tentu tidak, bukan? 🙂
Sebagai Muslim kita diharuskan menyerahkan diri (hidup dan mati) kita Kepada Allah Subhanallahu Ta’ala adalah dengan mentaati dan menjalankan segala perintah-Nya secara total, serta menjauhi larangan-Nya yang tertuang dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Caranya hanya dengan berilmu!
Karena Ilmu (agama) akan berbanding lurus dengan akhlak (seorang Muslim). Sebagaimana Baginda Rasulullah Muhammad diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak (Manusia).
Allahu Akbar!
Demikianlah materi kajian Islam perdana yang didukung oleh :
Indonesia tanpa JIL, Relawan Sahabat Tauhiid, Riska, YI-Lead, Pejuang Subuh, Rajin Shalat.
Semoga membawa manfaat bagi penulis, juga bagi teman-teman yang membaca hasil kajian ini. Aamiin.
In syaa Allah kajian ini akan rutin dilaksanakan setiap hari Rabu ba’da ‘Isya dan terbuka untuk umum, di lokasi yang sama : Masjid Agung Al-Azhar Jakarta-Selatan.
*Kiriman: Divisi Rohis FLP Jakarta*

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pin It on Pinterest

Share This