Sabtu, September 27Literasi Berkeadaban - Berbakti, Berkarya, Berarti

Penulis: admin

5 Karakter di Jantung Sastra Santun

5 Karakter di Jantung Sastra Santun

Karya, Opini, Senandika
Menurut kamus, santun berarti halus dan baik budi bahasanya, tingkah lakunya. Santun juga bisa berarti sopan, sabar dan tenang, menaruh rasa belas kasihan, dan suka menolong. Santun tidak berarti kaku dan dogmatis. Terkadang, seseorang semaunya menggunakan dalil agama, tanpa mengindahkan kehalusan, kebaikan, kesabaran, dan ketenangan. Meskipun demikian, sastra santun juga tidak boleh hanya berbekal kehalusan budi bahasa sembari meninggalkan rekam jejak yang kurang baik bagi pembaca. T.S Elliot dalam Lathief (2008) mengatakan, bahwa ukuran karya sastra harus dilihat dari aspek etika dan agama. Bila ada gagasan atau semacam kesepakatan dalam suatu masyarakat tentang etika keagamaan, maka karya sastra haruslah ‘baik’ sesuai dengan etika keagamaan itu. Sumber etika maupun budaya adalah agama....
Lomba Review Film Ketika Mas Gagah Pergi

Lomba Review Film Ketika Mas Gagah Pergi

Berita, Pilihan Editor
Ayo ikuti lomba review keren film Ketika Mas Gagah Pergi berhadiah banyaakkkk banget! * 3 unit smartphone * 10 kaos keren KMGP * 10 buku KMGP bertandatangan asli 4 pemeran utama * 5 paket buku dari Toko Buku Afra * 4 paket busana muslimah Qarmey * 10 paket buku dari Noura Books * 5 jilbab dari FLP Caranya? # Tulis review KMGP di blogmu dengan backlink ke web FLP: www.flp.or.id dan web KMGP:www.kmgpthemovie.com #Kirim  link tulisanmu beserta biodata, alamat rumahmu, nomor hape ke flp.pusat@gmail.com # Panjang tulisan bebas # Wajib follow twiter FLP: @FLPoke IG: @FLPOke Facebook: /ForumLingkarPena # Sertakan foto kerenmu di blog bersama Potongan tiket bioskop # Lomba dibuka 22 Januari 2016 dan ditutup 5 Februari 2016 # Pemenang akan diumumkan saat acara Milad FLP ke 19 tanggal 22 Febr...
Proses Kreatif Nenek Mallomo, Lelaki itu, dan Sepotong Kayu yang Bersandar

Proses Kreatif Nenek Mallomo, Lelaki itu, dan Sepotong Kayu yang Bersandar

Cerpen, Karya, Pilihan Editor
Kemenangan saya di Lomba Penulisan Cerita Rakyat Kemendikbud 2015, membuat saya menerima banyak pertanyaan terutama seputar tips menulis cerita rakyat. Banyaknya pertanyaan yang muncul, mungkin karena peserta lomba yang diselenggarakan Kemendikbud ini, memang hampir menembus angka 3000 peserta lomba. Saya pun kaget campur senang ketika pertama kali saya dihubungi masuk 8 besar dan diundang ke Jakarta untuk tahap verifikasi naskah. Judul cerita rakyat saya yang terpilih sebagai pemenang pertama adalah Nenek Mallomo, Lelaki Itu, dan Sepotong Kayu yang Bersandar. Dari judulnya saya sudah berusaha untuk memunculkan satu tips bahwa, sebuah cerita rakyat tidak harus berjudul jadul. Saya tak memilih judul Legenda Nenek Mallomo, karena menurutku terlalu lazim. Saya berusaha untuk mencari sesuatu y...
FLP Johor Bahru Sebar Ilmu Di Jalan

FLP Johor Bahru Sebar Ilmu Di Jalan

Berita, Pilihan Editor
Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW,  FLP Johor menggelar sebuah kegiatan sharing kepenulisan pada hari Kamis (24/12) kemarin. Tema dari kegiatan ini adalah FLP JB on the street. Acara yang direncanakan akan dilakukan di sepanjang jalan kota lama  di daerah Bandar Johor, karena hujan maka acara dipusatkan di sebuah kedai makan di daerah perhentian bis Johor Bahru Central (JB central). Acara dimulai dengan pembacaan tasmi surat Al mulk oleh sekretaris FLP Johor,  Rakhmania. Setelah itu langsung ke acara inti. Hadir sebagai narasumber dalam acara ini,  Sri Widiyastuti,  staf Humas BPP FLP yang kebetulan berdomisili di Johor Bahru,  Malaysia. Sri  menyampaikan materi tentang Kiat Mengolah Ide Menjadi Tulisan.  Sri memulai materinya dengan menanyakan apa motivasi peserta ingi...
Di Hadap-Mu

Di Hadap-Mu

Karya, Kritik Sastra, Puisi
Di Hadap-Mu Oleh Aulia Prasetioadi Aku salah satu dari mereka hamba-Mu yang berlumuran dosa Aku salah satu dari mereka hamba-Mu yang jarang menekukkan kaki menyembah kepada-Mu Aku salah satu dari mereka hamba-Mu yang terlalu asyik dengan dunia-Mu Aku salah satu dari mereka hamba-Mu yang terkadang lupa bersyukur kepada-Mu... Tetapi, dibalik semua itu... Kau masih memberikan kesabaran yang melimpah kepadaku, Masih memberikan kepercayaan  kepadaku, Masih mengingatkanku untuk senantiasa bersyukur, Kesempatan untuk merasakan dan menikmati semua kenikmatan darimu kepadaku, Menuaikan mimpiku yang tertanam kepadaku, Tak hentinya menyiram dan menanam cinta didalam hatiku. Sesungguhnya, Wahai Kau Sang Maha Sempurna dan Maha Penyayang, aku berterimakasih kepada-Mu dari dalam lubuk hati seorang yang p...
Pengalaman di Tiongkok; Istinja Tanpa Air, Apa Jadinya?

Pengalaman di Tiongkok; Istinja Tanpa Air, Apa Jadinya?

Hikmah, Pojok
ADA banyak negara pada umumnya menggunakan air ketika bersuci, terlebih itu negara-negara Islam yang memang menjadi anjuran agama sebagai alat utama ketika bersuci. Air menjadi sumber kehidupan manusia di dalam memenuhi berbagai aspek kehidupan, tidak saja untuk bersuci dari hadas besar dan kecil. Air bahkan menjadi suatu hal yang tak dapat dipisahkan dalam keseharian kita. Mulai dari bangun sampai tertidur lagi kita membutuhkan air. Ketika haus kita membutuhkan air sebagai pelega dahaga, untuk mengolah makanan kita juga membutuhkan air, begitu juga dalam urusan bercocok tanam, dan lain sebaginya. Bahkan hewan dan tumbuhan juga membutuhkan air untuk hidup. Sungguh tak dapat disangkal, air memang memiliki arti yang sangat penting dalam realita kehidupan kita. Saya memiliki sedikit cerita un...
Apakah Barat Anti-Islam? (Bagian 2-habis)

Apakah Barat Anti-Islam? (Bagian 2-habis)

Karya, Opini, Pilihan Editor
Apakah Barat anti-Islam? Jika konsep 'Barat' itu kita letakkan minimal pada warga yang tinggal di tiga benua tersebut--Amerika, Eropa, dan Australia--maka secara general orang-orang yang tinggal di sana apapun latar belakangnya adalah barat. Dan, jika kita berpatokan pada asumsi bahwa Barat membenci Islam atau saat ini terjadi konflik antara Barat dan Islam, maka semua yang jadi warga di tiga benua itu dianggap berperang atau membenci Islam. Padahal, di tiga benua itu orang Islam-nya juga ada, bahkan terus meningkat. Tambahan lagi, walau tidak beragama Islam, di tiga benua itu juga banyak dari mereka yang bersimpati kepada Islam, bahkan menjadi pembela Islam dan mengkampanyekan pentingnya perdamaian. Danielle Loduce, dalam tulisannya Living Islam in the West: Is it Easy?, menulis, "Not onl...
Berlalu

Berlalu

Pilihan Editor, Puisi
  Satu detik Dua detik Tiga detik Empat detik Lima detik dan di penghujung detik yang ke-enam waktu lambat berjalan ketika kita habiskan waktu untuk menunggu tak dapat menghindar dari tebasan pedang sang waktu yang  kini telah menjadi benalu hidup kesedihan, canda, dan tawa jadi penghias bak pelangi yang menghiasi langit tak kunjung jumpa dibatas waktu perpisahan lagi dan lagi aku bosan terus menangis dan aku tak mau bila tangis ini hanya tangis palsu ingin putar kembali waktu yang telah lalu yang kini tinggal kenangan kini dan nanti tetap menjadi kenangan aku tak berani ucap kita akan bertemu kembali meski  tahu bisa jadi itu doa untuk kemudian hari dan ... aku menangis ... lagi deras, sederas hujan tak kunjung reda bukan ... bukan karna aku ingin selalu berada di sana tapi...
Apakah Barat anti-Islam? (Bagian 1)

Apakah Barat anti-Islam? (Bagian 1)

Karya, Opini, Pilihan Editor
Walau sudah lebih dari dua dekade, pengaruh teori 'clash of civilizations' masih terasa sampai sekarang. Pertarungan antara kekuatan Barat dan Islam menjadi tema yang dikaji oleh banyak sarjana tidak hanya Islam tapi juga non-Muslim yang tertarik dalam kajian Islam. Efek paling jelas nyata dari 'kebenaran' benturan antar peradaban itu terlihat dari konflik-konflik anti-Barat yang dilancarkan tidak hanya di Timur Tengah, tapi juga di Eropa, Amerika, bahkan di Asia Tenggara. Fakta meningkatnya gerakan anti-Barat seperti yang terlihat dari kemunculan Taliban di Afghanistan, serangan gerakan Al Qaeda terhadap pos-pos penting Amerika Serikat--seperti yang paling besar di menara kembar WTC--yang disusul juga bom beruntun yang terjadi di Bali, telah semakin menguatkan stigmatisasi akan 'buruknya'...
Peluncuran Novel Fitrawan Umar, “Yang Sulit Dimengerti Adalah Perempuan”

Peluncuran Novel Fitrawan Umar, “Yang Sulit Dimengerti Adalah Perempuan”

Berita
Minggu, 13 Desember yang lalu, Fitrawan Umar, penulis muda Pinrang, kembali akan meluncurkan novel terbarunya. Novel berjudul “Yang Sulit Dimengerti Adalah Perempuan” ini merupakan novel debutan Fitrawan Umar, setelah tahun lalu menerbitkan buku kumpulan puisi “Roman Semesta”. Fitrawan Umar adalah penulis berbakat Pinrang, Sulawesi Selatan, yang aktif menulis di berbagai media. Saat ini berusaha mengelola dan menghidupkan Majalah Sastra Salo Saddang yang diperuntukkan bagi pelajar dan generasi muda di Kabupaten Pinrang. Ia pernah terpilih sebagai penulis undangan di festival sastra internasional “Ubud Writers and Readers Festival” pada tahun 2013. Kegiatan peluncuran novel  “Yang Sulit Dimengerti Adalah Perempuan”  dirangkaikan dengan talkshow bersama Fahruddin Achmad (super trainer, dan p...

Pin It on Pinterest