Sabtu, Desember 6Literasi Berkeadaban - Berbakti, Berkarya, Berarti

Penulis: admin

Writer’s Block? Kamu Dapat Mencoba Tips Teruji dari 5 Penulis FLP Ini

Writer’s Block? Kamu Dapat Mencoba Tips Teruji dari 5 Penulis FLP Ini

Kepenulisan, Pojok
JAKARTA, FLP.or.id -- Writer's block? Buntu kala menulis? Tenang, fenomena ini bisa terjadi kepada siapa saja. Bukan cuma penulis pemula, penulis ternama pun mengalaminya, sejak dulu kala. Mulai dari kekurangan ide orisinil, hingga yang selama bertahun-tahun tak lagi mampu berkarya. Bagaimana untuk mengatasinya? Tips-tips dari 5 penulis anggota Forum Lingkar Pena (FLP) ini sepertinya dapat kamu intip, bisa kamu coba. 1. RILEKS "Kalau aku lagi buntu pas nulis, tarik nafas dalam-dalam, hembuskan perlahan. Buat diri serileks mungkin lalu pejamkan mata dan berbaring. Bukan tidur lho ya, tapi membayangkan kembali, itu tulisan mau dibuat seperti apa." Suwanda, Ketua FLP Wilayah Lampung 2016-2018 yang baru terpilih 2. MEMBACA SANTAI "Saya akan berhenti berusaha menulis, lalu membaca dengan sa...
Rabu 21 September 2016, FLP Lampung Meraih Penghargaan Ini, Karena Apa?

Rabu 21 September 2016, FLP Lampung Meraih Penghargaan Ini, Karena Apa?

Berita
BANDAR LAMPUNG, FLP.or.id -- Rabu 21 September 2016 menjadi hari bersejarah bagi Forum Lingkar Pena Wilayah Lampung (FLP Lampung). Selembar penghargaan diserahterimakan kepada struktur FLP di Bumi Ruwa Jurai ini. Sertifikat penghargaan bernomor 800/801/11.08/1/2016 itu diterbitkan pihak Pemerintah Propinsi Lampung. Tertera di dalamnya pengakuan atas prestasi dan dedikasi FLP Lampung selama ini, tepatnya dalam pengimplementasian program perpustakaan. "Alhamdulillah FLP Lampung mendapatkan penghargaan sebagai Penggerak Literasi Informasi untuk masyarakat Lampung," kata Naqiyyah Syam, pegiat FLP Lampung yang pernah memangku amanah Ketua FLP Wilayah Lampung 2012-2014, berbagi kabar gembira tersebut. Penghargaan diserahkan dalam acara Peresmian Pusat Peragaan IPTEK dan Hari Kunjung Perpustak...
Di Balik RegOn FLP; Berhasil Lakukan Pendataan Anggota FLP, Berapa Banyak Persisnya?

Di Balik RegOn FLP; Berhasil Lakukan Pendataan Anggota FLP, Berapa Banyak Persisnya?

Berita
JAKARTA, FLP.or.id -- Badan Pengurus Pusat Forum Lingkar Pena (BPP FLP) 2013-2017 melaksanakan satu program yang bisa dibilang baru. Program tersebut adalah registrasi online atau akrab disebut RegOn. Program ini digawangi oleh Divisi Humas berkolaborasi dengan Divisi Jaringan Wilayah (Jarwil). Sistem registrasi online tersebut mulai diluncurkan pada bulan Juli 2014. Sistem ini pun mengharuskan adanya kerjasama antara pusat, wilayah, dan cabang. Dibantu dengan pemanfaatan teknologi informasi, sistem RegOn berupaya mengatasi kesulitan pendataan anggota FLP yang dialami selama ini. Sejak pertama kali diluncurkan hingga saat ini, tercatat sudah ada 1898 nama anggota FLP yang masuk ke dalam basis data. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1488 anggota FLP telah terverifikasi dan memiliki Kartu Tan...
FLP Solo Raya Sharing di Seminar Simple Story Writing

FLP Solo Raya Sharing di Seminar Simple Story Writing

Berita
SOLO, FLP.or.id - Pada 3 September 2016, bekerja sama dengan Netral Organizer, FLP Solo Raya mengadakan Seminar Simple Story Writing di Pameran Buku Murah Solo, Assalam Hipermart. Ketua FLP Solo Raya, Opik Oman, ditunjuk sebagai narasumber. Penulis 11 buku indie itu menjelaskan bagaimana menulis sederhana namun menarik. Tak hanya trik-trik menulis yang menarik, ia juga menjelaskan trik marketing online agar buku laku di pasar. Para peserta berasal dari masyarakat umum. Hadirin yang berjumlah sekitar 40 orang itu tampak antusias mengikuti seminar sampai tuntas.
FLP @ IIBF; Forum Lingkar Pena di Pameran Buku Internasional Indonesia, Stan Nomor Berapa?

FLP @ IIBF; Forum Lingkar Pena di Pameran Buku Internasional Indonesia, Stan Nomor Berapa?

Berita
JAKARTA, FLP.or.id -- Pekan Raya Buku Indonesia (Indonesia Book Fair) bertransformasi sejak tahun 2014 menjadi Indonesia International Book Fair. Transformasi ini sejalan dengan Indonesia yang menjadi Tamu Kehormatan di pameran buku terbesar di dunia, Frankfrut Book Fair 2015. Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) selaku penyelenggara, mengaku berupaya menjadikan Jakarta sebagai tuan rumah penyelenggaraan pameran buku berskala internasional, seperti kota besar di negara lain. Pada kesempatan IIBF tahun 2016 yang akan diadakan di Assembly Hall Jakarta Convention Center (JCC) ini, Forum Lingkar Pena (FLP) sebagai komunitas kepenulisan direncanakan ikut berpartisipasi. "FLP bukan pertama ini terlibat (dalam arti) diberikan stand di book fair. Sudah sejak tahun 2000-an (FLP hadir--red) di Jakart...
Ngebolang Lalu Berkarya Bersama FLP Solo Raya

Ngebolang Lalu Berkarya Bersama FLP Solo Raya

Berita
SOLO, FLP.or.id - Pada 27 Agustus 2016, anggota FLP Solo Raya berkunjung ke dua tempat bersejarah di Surakarta, yaitu Pura Mangkunegaran dan Keraton Kasunanan. "Kegiatan ini bertujuan untuk mengenal lebih dekat sejarah kota. Terbukti banyak yang mengaku baru pertama kali berkunjung," kata Opik Oman, Ketua FLP Solo Raya. Setelah acara nge-bolang, peserta ditugaskan menulis cerita pendek bertema kedua tempat tersebut. "Naskah yang menarik akan diterbitkan secara indie setelah melewati tahap revisi," kata Opik.
Islamic Popular Literature (Ispolit), Sebuah Negosiasi Budaya | M. Irfan Hidayatullah

Islamic Popular Literature (Ispolit), Sebuah Negosiasi Budaya | M. Irfan Hidayatullah

Senandika
BANDUNG, FLP.or.id -- MEMANG, pengategorian atau pengotakan sastra selalu memancing perdebatan, tetapi hal itu susah sekali dihindari. Ada beberapa hal yang membuat pengotakan itu beralasan. Pertama, sastra sebagai produk pengarangnya. Kedua, sastra sebagai model representasi. Ketiga, sastra sebagai produk industri. Terakhir, sastra sebagai sebuah alat negosiasi. Begitulah, empat faktor tersebut berjalinan menyatu pada identitas kekaryaan. Oleh karena itu, sebuah karya sastra akhirnya harus disadari bukan hanya sebagai sebuah wujud seni yang berbahan bahasa. Semua sisi pada kehadirannya adalah identitas, bahkan sampai pada tampilan cover dan kata-kata pendukungnya. Jadi, pengidentitasan sebuah karya sastra oleh pembaca atau kritikus adalah semacam upaya pemetaan dari sebuah langkah kreasi...
Di Balik RegOn FLP; Registrasi Dilakukan Per Cabang, “Senior” FLP Pun Dimudahkan

Di Balik RegOn FLP; Registrasi Dilakukan Per Cabang, “Senior” FLP Pun Dimudahkan

Berita
JAKARTA, FLP.or.id -- Program Registrasi Online (RegOn) baru diterapkan pada masa kepengurusan Badan Pengurus Pusat Forum Lingkar Pena (BPP FLP) 2013-2017  Ada pertanyaan-pertanyaan yang muncul, terutama karena ini adalah sebuah program yang benar-benar baru diterapkan di FLP. Ketika disinggung soal senior-senior FLP yang mungkin sudah tidak bisa lagi melakukan registrasi, Koordinator Humas BPP FLP Hendra Purnama menerangkan, bahwa konsep registrasi ini dilakukan per cabang, dengan cara setiap cabang harus menunjuk perwakilan masing-masing. Dalam praktiknya, para perwakilan cabang inilah yang diharapkan proaktif mendekati senior-senior, bukan berharap senior-senior itu yang mendekat ke cabang. “Tapi pada intinya, tidak ada paksaan untuk mereka yang tidak ingin bergabung, baik anggota la...
KEMECER, Kelas Menulis Cerita A la FLP Solo Raya

KEMECER, Kelas Menulis Cerita A la FLP Solo Raya

Agenda
SOLO, FLP.or.id - Setiap Sabtu siang, para anggota FLP Solo Raya berkumpul di markas mereka--Jl. KH. Samanhudi No 3, Tegalsari, Bumi, Laweyan--untuk mengikuti KEMECER (Kelas Menulis Cerita) Kegiatan kaderisasi itu dimotori langsung oleh Opik Oman, Ketua FLP Solo Raya periode 2015-2017. Sosok Opik dikenal sebagai penulis 11 judul buku fotokopian yang berhasil menjual 2.000 eksemplar dalam setahun. "Anggota akan belajar self indie publishing. Mulai dari merencanakan outline, menulis cerpen, menerbitkan naskah, sampai menjual buku," kata Opik pada Ahad (18/09/2016). Menurut Opik, dengan materi seperti itu, besar harapan, anggota tidak hanya mahir menulis cerita, tapi juga mendapat income lumayan dari hasil karyanya. Opik mengaku bahwa untuk saat ini, baru sampai pada tahap revisi naskah, ...
Sastra yang Menggerakkan; Memecahkan Problem Sosial dengan Sastra? | Helvy Tiana Rosa

Sastra yang Menggerakkan; Memecahkan Problem Sosial dengan Sastra? | Helvy Tiana Rosa

Senandika
JAKARTA, FLP.or.id -- Sakti Wibowo memulai karirnya sebagai buruh panggul pabrik roti di sebuah kota di Jawa Tengah. Siapa mengira, beberapa tahun kemudian ia telah menulis lebih dari 20 novel dan kumpulan cerpen. Kini ia bekerja sebagai scriptwriter lepas dan editor di sebuah penerbitan. Nasirun selalu memperkenalkan dirinya sebagai “Lulusan TK Pertiwi”. Ia berangkat dari desa ke kota dan bergelut dengan berbagai macam pekerjaan: tukang parkir hingga menjadi penjaga kotak WC. Lalu kemudian ia dimerdekakan oleh sebuah pekerjaan: menulis. Kini banyak orang belajar menulis dari seorang penyair yang juga kartunis itu. Paris J. Ipal bekerja sebagai SPG di sebuah mall di Jakarta, kini telah menulis lebih dari lima buku. Amir, jauh-jauh merantau dari Sulawesi Selatan dengan kesadaran penuh: pe...

Pin It on Pinterest