Sabtu, September 27Literasi Berkeadaban - Berbakti, Berkarya, Berarti

Penulis: admin

GERAKAN LITERASI NASIONAL,  POSISI SASTRA (WAN)  DI MANA?

GERAKAN LITERASI NASIONAL,  POSISI SASTRA (WAN)  DI MANA?

Opini
Oleh Gol A Gong Sejak 2017,  Pemerintah RI lewat Kemdikbud meluncurkan Gerakan Literasi Nasional hingga 5 tahun ke depan. Setiap tahun, di bulan Oktober ada Perayaan Hari Aksara Internasional. Kampung Literasi didirikan di mana-mana.  Lantas,  posisi sastrawan di mana?  Tahukah mereka dengan itu semua? Ada sastrawan yang tidak peduli dengan itu semua, bahkan cenderung alergi . Ah, itu proyek pemerintah!  Tapi ada juga yang tertarik,  hanya saja mereka tidak tahu mesti menemui siapa. Lantas siapa yang diuntungkan dan mendapatkan manfaat dari itu semua? Secara keorganisasian,  semua sepakat adalah Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM). Para pengelola TBM tidak bisa disalahkan. Mereka menjalankan amanat UU 43 tahun 2007 tentang perpustakaan. Saya pernah jadi Ketua Umum PP FTBM Indonesia 20...
Tips Memilih dan Memilah Informasi

Tips Memilih dan Memilah Informasi

Opini
  Oleh: Aulia Rahim Berhamburannya informasi di zaman sekarang ini membuat kita harus pandai memilah dan memilih informasi. Layaknya makanan yang hendak dimakan, harus lebih berhati-hati agar tidak menjadi penyakit saat terus-menerus dimakan. Begitu pula informasi, informasi pun mampu membuat kita terjangkit berbagai ‘penyakit’ yang akan menggerogoti pikiran, jiwa, dan hati manusia. Informasi bisa kita bagi menjadi dua yaitu informasi baik dan informasi buruk. Permasalahannya, bagaimanakah cara kita menentukan dan mengetahui bahwa informasi itu baik atau buruk? Berikut ini ada beberapa tips memilih dan memilah informasi, diantaranya: Pertama, bernilai kebenaran. Jika informasi tersebut bernilai kebenaran maka kita jadikan acuan untuk menentukan bahwa informasi tersebut bisa diteri...
Tips Mengatasi Hoaks

Tips Mengatasi Hoaks

Opini
Oleh: Aulia Rahim Di era milenial sekarang ini, kita semua dibanjiri oleh arus informasi yang sangat besar. Arus informasi yang datang dari berbagai tempat, terlebih dari berbagai akun media sosial yang kita miliki. Mulai dari Whatapps, Facebook, Twiter, Instagram, Path, dan media sosial lainnya. Sebaiknya tidak semua informasi yang masuk ke media sosial kita terima mentah-mentah tetapi harus kita seleksi terlebih dahulu, sebelum kita baca, sebarkan ataupun amalkan. Sikap selektif memilah dan memilih informasi yang diperlukan sekarang ini untuk mengantisipasi hoaks yang kita terima. Di Kamus Besar Bahasa Indonesia, hoaks memiliki arti tidak sesuai dengan hal (keadaan dan sebagainya) yang sebenarnya, dusta, bukan yang sebenarnya atau palsu. Ada beberapa tips untuk mengantisipasi hoaks ya...
Pesan dari Musibah

Pesan dari Musibah

Senandika
SENANDIKA, FLP.or.id - Yang berpeluh-peluh mengurusi pendidikan ruhiyah yang lain, Allah panggil dengan tubuh menyerebakkan bau wangi.... Yang super sibuk memikirkan pembangunan karakter anak anak rahim, terseret lumpur rumahnya sekian ratus meter. Rumah yang lain runtuh, kecuali ini. Bagi Muslim, Allah selalu berkomunikasi pada makhlukNYA. Bencana salah satunya. Ada pesan yang hendak disampaikan. Hai engkau, bertobatlah. Hai engkau, istirahatlah. Sudah purna kerjamu di dunia. Bencana adalah hukuman. Bencana adalah ujian. Keduanya Allah sebutkan dalam Al Quran. Keduanya kita imani. Tinggal sekarang, mari perbaiki diri dan keluarga. Ikutlah bersama masyarakat dalam perbaikan bersama. Aktiflah mengawal kebijakan hingga kebaikan saja di sana. Hidup pasti sampai pada detik terakhir dita...
Kekuatan Berdakwah

Kekuatan Berdakwah

Senandika
SENANDIKA, FLP.or.id - Katanya, harta dan tahta dikuasai untuk menunjukkan kita berdaya, sehingga hanya yang kuat saja yang boleh masuk ke sana (politik). Ini logika aneh karena 'berdayanya' kita tidak ditunjukkan dengan penguasan harta dan tahta. Berdayanya kita adalah seperti Bilal yang tidak goyah walau sesenti pun. Ahad. Ahad. Ahad. Di hadapan penguasa tirani. Walaupun BIlal adalah budak, dimiliki tuannya, saat dia berdakwah dengan kesederhaan seseorang yang tidak berpendidikan, kata 'ahad' Bilal adalah 'batu' yang kerasnya melebihin dua batu yang menghimpitnya. 'Batu' yang membuat gemetar hati-hati yang mendengarkan. 'Ahad' Bilal dalam siyasi adalah berdiri tegak dan lurus dan menjadikan aturan Allah sebagai komando. Bukan kepentingan menguasai uang dalam jumlah fantastis, atau posi...
Milad ke-18, FLP Sumsel Gelar Syukuran

Milad ke-18, FLP Sumsel Gelar Syukuran

Berita
FLP Sumatera Selatan menggelar acara syukuran milad ke-18 FLP Sumsel di rumah salah satu inisiator berdirinya FLP Sumsel, Azzura Dayana, Ahad (25/11). Acara ini dilaksanakan atas inisiatif Dewan Pembina yang mengundang segenap pengurus wilayah dan anggota FLP. Pada penyampaian kesan, Fajar Kustiawan mewakili pengurus mengatakan bahwa rasa kekeluargaan di FLP harus terus dijaga agar terbentuk tim yang solid. Hanya dengan tim solid, berbagai program FLP dapat dijalankan dengan baik. Meski dalam kesederhanaan, acara berlangsung penuh keakraban diselingi canda tawa.  Tak lupa sajian pempek tumpeng, kemplang, bakso, dan lainnya turut memeriahkan acara. Sebelum acara syukuran, diadakan juga rapat panitia Liksitera Sumsel yang pada bulan Desember mendatang akan menggelar puncak acara Hari Sums...
Kenali Trauma Psikologis dan Langkah Post Traumatic- Growth (2/2)

Kenali Trauma Psikologis dan Langkah Post Traumatic- Growth (2/2)

Senandika
SENANDIKA, FLP.or.id - Post Traumatic Stress Disorder atau PTSD yang menimpa para korban trauma, dapat dioptimalkan dengan menciptakan Post Traumatic Growth. Apa yang harus dilakukan pikolog, konselor, relawan dan masyarakat? 1. Personal strength – kekuatan personal. Temukan dalam setiap individu baik korban atau relawan kekuatan pribadi masing-masing. Baik fisik maupun psikis. Yang jago memerintah, dipersilakan jadi tactical leader untuk mengkoorodinir bantuan. Yang lembut hati, diminta untuk menjadi bahu bagi para korban , just like a shoulder to cry on. Yang kuat fisik, segera terjun ke dapur umum. Yang pintar cerita, segera minta untuk menghibur anak-anak. Yang luwes bekerja, segera tunjuk untuk melayani manula. Pendek kata, dalam situasi ekstrim , kekuatan individu biasanya justru m...
Kenali Trauma Psikologis dan Langkah Post Traumatic- Growth (1/2)

Kenali Trauma Psikologis dan Langkah Post Traumatic- Growth (1/2)

Senandika
SENANDIKA, FLP.or.id - Gempa Lombok dan tsunami yang menerjang Sulawesi Tengah, meluluh lantakkan Palu dan Donggala serta daerah sekitarnya membuat ribuan atau bahkan jutaan orang bertanya-tanya: benarkah mereka yang terpapar psikisnya secara sangat ekstrim dapat sembuh seperti sediakala? Kita dapat bayangkan bagaimana kengerian yang ditimbulkan: · Menyaksikan saudara dan teman, tiba-tiba tertimpa reruntuhan bangunan lalu tewas seketika · Menyaksikan para korban mengalami luka tubuh lalu mereka meninggal dalam perjalanan · Menyaksikan rumah, sekolah, pusat perbelanjaan dan rumah sakit serentak hancur. Hanya dalam hitungan jam. Kemarin, pekan lalu, bulan lalu bersama keluarga masih menikmati kehangatan sembari menatap langit dan matahari tenggelam di Talise. Lalu semua tiba-tiba lenyap ...
9 Langkah Menghadapi Kritik (2/2)

9 Langkah Menghadapi Kritik (2/2)

Senandika
SENANDIKA, FLP.or.id - Ketika sampai pada soal kritik-mengkritik, tentu lebih baik menjadi pengkritik daripada penerima kritik. Tidak ada yang senang dikritik, dan kita pasti akan meresponnya dengan buruk. Kita semua terhubung dengan pembelaan diri sendiri; itu respon normal dan hampir universal untuk kritik, tetapi ingat kritik dan respon kita terhadap kritik adalah juga musuh utama keintiman dan koneksi. Kekuatan pribadi kita bersandar pada bagaimana kita merespon kritik. Mengikuti 9 langkah ini dapat membantu kita menjaga respons Anda dari sikap defensif yang keterlaluan, yang akan mengubah hubungan Kita dengan para pengkritik, well tapi masing-masing membutuhkan motivasi, niat baik, dan latihan, atau menunggu usia Anda cukup dewasa untuk itu. 5. Biarkan orang yang mengkritik atau mar...
Venesia & Jejak Akulturasi Dengan Dunia Islam (3/3)

Venesia & Jejak Akulturasi Dengan Dunia Islam (3/3)

Travelling
TRAVELING, FLP.or.id - Saya meneruskan perjalanan ke sisi luar Piazza San Marco. Dari sini Istana Doge tampak lebih jelas. Sangat mirip dengan Masjid Ibnu Tulun, yang hanya saya bandingkan melalui foto. Tak jauh dari Istana Doge, tampak turis berkerumun di sebuah jembatan kecil. Aha, inilah Bridge of Sigh. Konon dahulu para tahanan yang dihukum mati akan melewati jembatan ini. Di sinilah mereka diberi kesempatan untuk menarik napas terakhir sebelum dieksekusi. Karena itu jembatan ini dinamakan “Bridge of Sigh” (Jembatan Desah). Sejujurnya, sebelum ke Venesia saya tak menyangka akan menemukan jejak akulturasi dan hubungan erat antara Venesia dengan dunia Islam. Piazza San Marco adalah buktinya. Hubungan dagang dengan dunia Islam memang sangat penting bagi Venesia. Yang menarik, kala itu Ve...

Pin It on Pinterest