JAKARTA, FLP.or.id — Gorys Keraf dikenal sebagai seorang ahli bahasa kenamaan yang dimiliki Indonesia. Ilmuwan bahasa kelahiran Lembata, Nusa Tenggara Timur itu, mengabdi sebagai dosen tetap di Universitas Indonesia sejak 1963. Ia mangkat di Jakarta, 30 Agustus 1997. Tetapi buku-buku yang ditulisnya telah dan terus menjangkau pembaca se-nusantara, menjadi rujukan dalam keterampilan berbahasa Indonesia.
Gorys Keraf menjelaskan 2 titik dalam menulis argumentasi (tulisan argumentatif). Ia meyakinkan bahwa penulis hendaknya menyadari, ketika menulis argumentasi, si penulis tengah menempuh perjalanan, bertolak dari “dasar-dasar” menuju ke “sasaran-sasaran” yang diinginkan.
Baca juga Bagian 1 Prinsip Dasar dalam Mencipta Tulisan Argumentatif Menurut Gorys Keraf
Di samping kedua prinsip di atas, penulis atau pembicara harus memperhatikan pula ketiga prinsip tambahan berikut:
3. Pembicara atau penulis argumentasi harus berusaha untuk mengemukakan pokok persoalannya dengan jelas; ia harus menjelaskan mengapa ia harus memilih topik tersebut. Sementara itu, ia harus mengemukakan pula konsep-konsep dan istilah-istilah yang tepat.
4. Pembicara atau penulis harus menyelidiki persyaratan mana yang masih diperlukan lagi bagi tujuan-tujuan lain yang tercakup dalam persoalan yang dibahas itu, dan sampai di mana kebenaran dari pernyataan yang telah dirumuskannya itu.
5. Dari semua maksud dan tujuan yang terkandung dalam persoalan itu, maksud yang mana yang lebih memuaskan pembicara atau penulis untuk menyampaikan masalahnya.
Referensi: Gorys Keraf. Argumentasi dan Narasi. Penerbit PT Gramedia Jakarta, 1991.