SENANDIKA, FLP.or.id – Ketika sampai pada soal kritik-mengkritik, tentu lebih baik menjadi pengkritik daripada penerima kritik. Tidak ada yang senang dikritik, dan kita pasti akan meresponnya dengan buruk. Kita semua terhubung dengan pembelaan diri sendiri; itu respon normal dan hampir universal untuk kritik, tetapi ingat kritik dan respon kita terhadap kritik adalah juga musuh utama keintiman dan koneksi. Kekuatan pribadi kita bersandar pada bagaimana kita merespon kritik.
Mengikuti 9 langkah ini dapat membantu kita menjaga respons Anda dari sikap defensif yang keterlaluan, yang akan mengubah hubungan Kita dengan para pengkritik, well tapi masing-masing membutuhkan motivasi, niat baik, dan latihan, atau menunggu usia Anda cukup dewasa untuk itu.
1. Kenali sikap defensif Anda.
Kita mendengarkan secara defensif apa yang tidak kita setujui. Rasanya seperti terbakar ya? Tangkap diri Anda ketika Anda melihat bahwa Anda hanya berfokus pada ketidakakuratan, distorsi, dan hal-hal berlebihan yang pasti akan ada pada kritik yang disampaikan pada anda
2. Bernapaslah dengan dalam.
Pembelaan dimulai di tubuh. Itu membuat kita tegang dan waspada, tidak dapat mendengarkan dan menerima informasi baru. Ambil nafas yang lambat dan dalam, dan lakukan apa yang Anda bisa untuk menenangkan diri.
3. Dengarkan hanya untuk mengerti dan bukan untuk membantah.
Dengarkan hanya untuk menemukan apa yang dapat Anda setujui. Jangan menginterupsi, membantah, menyanggah, atau mengoreksi fakta, atau memunculkan kritik dan keluhan Anda sendiri. Jika pun poin Anda benar, akan lebih banyak alasan untuk menyimpannya untuk waktu yang berbeda, ketika itu bisa menjadi fokus percakapan dan bukan strategi pertahanan. Situasi percakapan lebih obyektif daripada situasi bertahan dan menyangkal
4. Meminta maaf pada pengkritik Anda.
Kemampuan untuk meminta maaf menunjukkan kepada pihak yang kritis bahwa Anda mampu mengambil tanggung jawab, bukan hanya menghindarinya. Ini juga akan membantu mengalihkan pertukaran dari mode tempur dan menjadi mode kolaborasi. Simpan pemikiran Anda tentang bagian untuk mereka hingga nanti pada saat yang lebih tepat. (Bersambung)
Pertama kali terbit di Facebook Intan Savitri tanggal 19 Oktober 2018.