Sumpah Pemuda, Konflik Horizontal, Common Will
Oleh: Afifah Afra*
Ketika baru memasuki bangku kuliah, lebih dari dua dekade silam, saya ditawari bergabung di sebuah organisasi
mahasiswa yang berbasis daerah asal. Karena merasa membutuhkan informasi dari teman-teman sedaerah, penulis pun memutuskan untuk bergabung. Ternyata, organisasi semacam itu cukup banyak bertumbuhan di kampus, dan biasanya cukup eksis. Mulai dari Sumatera, Jawa hingga Maluku dan Papua. Ada pula yang berbasis suku, atau sub suku. Awalnya saya mengira hal tersebut wajar-wajar saja.
Sampai pada suatu malam, ada sebuah siaran di radio yang menyentakkan kesadaran saya. Sang narasumber saat itu mengatakan, “Sungguh aneh mahasiswa saat ini. Jika dahulu, saat pergerakan
nasional, organisasi-organisasi kedaerahan seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes dan sebagain...