Senin, November 25Literasi Berkeadaban - Berbakti, Berkarya, Berarti

Puisi-puisi Ibnu HS “Porong Suatu Saat, Antara Sungai dan Hujan yang Lain”

Suatu Saat

suatu saat akan kutemukan perahu itu
menjenguk ikan dan karang-karang di lautan
dengan membawa sekeranjang doa
yang dihanyutkan ke muara

dan jika kau menemukanku saat itu
mungkin aku sudah bahagia
sebagai sebutir pasir
yang tercecer
di telapak kaki seorang musafir

Sukamara, 2016-2018

===

Porong

kemana mesti menagih
harapan yang terbenam dalam genangan perih
air mata yang mendidih

meluap sudah segala resah
tapi tak kunjung muara
sebab janji-janji membatu
di lampau waktu
serupa jerit tertahan di kerongkongan
lalu kembali ke jantung
sebagai tenung
mengekalkan nasib murung

kemana menjengkal pandang
jika sebaris nyeri
hanya ditafsir sebatas puisi

Bandara Juanda 07-1-2018

===

Sungai

jauh di hulu waktu
pohon-pohon bersikukuh
merawat cinta
menjala doa

di ujung muara
ada sepenggal kata
merapuh
serupa perahu
tak berkayuh

Sukamara, 2016-2018

===

Puisi Lain Tentang Hujan Yang Lain

hujan yang menyapamu
tak bisa kau hentikan
menghanyutkan sisa igauan
tadi malam
begitu ritmis
begitu puitis

kau menunggu sebuah perahu
yang katanya telah dihanyutkan
bersama hujan
jauh di hulu waktu
tapi rimbun periistiwa
menahannya di entah
atau mungkin telah jauh melesat
saat kita berpaling sesaat
dalam rintik hujan yang lain
kisah yang lain

Sukamara, 2017-2018

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pin It on Pinterest

Share This