Senin, 20 November 2017. Alhamdulillah Tim Jarwil BPP FLP mulai berkoordinasi intensif. Dimulai dengan pembuatan grup whatsapp, lalu berlanjut saling mengenal antar personil. Setidaknya lebih mengenal kesibukan harian masing-masing personil. Bagaimanapun, aktivitas di FLP adalah aktivitas sosial, di tengah kesibukan amanah yang telah melekat dalam keseharian para pengurusnya. Maka, perlu strategi menyinergikan aktivitas setiap personil dengan aktivitas organisasi FLP. Dengan demikian, akan tercapai pola kerja yang efektif dan efisien di tengah kondisi keterbatasan.
Jadilah, enam hari setelah susunan struktur Badan Pengurus Pusat Forum Lingkar Pena (BPP FLP) disetujui oleh Dewan Pertimbangan (DP), kemudian dirilis oleh Ketua Umum FLP, Divisi Jarwil pun mulai merancang pola kerja timnya. Menyamakan persepsi, memahami kondisi, hingga menyepakati amal jama’i. Kira-kira begitulah alur interaksi kami.
Nah, Jarwil sebagai kumparan tengah pada interaksi pusat – wilayah, juga sebaliknya interaksi wilayah – pusat, serta interaksi antar wilayah; sesungguhnya akan menjadi titik vital bagi pertumbuhan dan perkembangan FLP. Oleh karenanya, dua hal inilah yang akan jadi nilai dukung bagi FLP yang akan disumbangsihkan dalam program-program Jarwil. Dan inilah yang akan disinergikan dengan modal kapasitas masing-masing personil Jarwil.
Bila dipetakan, masing-masing personil Jarwil punya modal pengalaman aktivitas harian sebagai berikut; Irfan mengantongi pengalaman di ormas dan wawasan dunia Islam, Mbak Wiwied berpengalaman sebagai Guru dan pengelola lembaga pendidikan, Bu Yayu menggeluti pengamatan pada sistem pendidikan khususnya di Jepang, Kang HD mendalami wawasan kebudayaan Islam, Bang Aslul menjalani peran sebagai ASN Kesehatan, serta Bang Roby juga ASN tetapi di Kemenkeu. Secara domisili tersebar di Jakarta, Bandung, Medan, Bali dan NTB. Sehingga bisa dideskripsikan sebagai berikut: jarwil memiliki modal mendampingi wilayah-wilayah untuk berinteraksi dengan birokrasi, lembaga pendidikan, serta ormas-ormas di sekitarnya. Selain juga punya modal untuk mengokohkan wilayah-wilayah sebagai unsur penggerak literasi lokal dengan cita rasa khas FLP; yaitu dakwah pena yang dikemas dengan indahnya kebudayaan Islam.
Dengan pengalaman dan persebaran itulah, Jarwil merancang programnya guna mendorong pertumbuhan dan perkembangan FLP. Pertumbuhan itu sifatnya internal. Perkembangan itu sifatnya eksternal. Maka, mari bersiap mengokohkan FLP dengan pertumbuhan dan perkembangan yang proporsional. Sehingga posturnya tidak terlalu meninggi tapi mudah tergoyahkan, atau sebaliknya terlalu melebar tapi mudah kewalahan. Semoga Jarwil bisa maksimal berkontribusi dalam dua jalur ini, agar postur FLP semakin proporsional.
Jakarta, 20 November 2017
Irfan Azizi
Koordinator Divisi Jarwil BPP