JAKARTA, FLP.or.id — Empat huruf dalam khazanah bahasa Indonesia dikenal memiliki sifat luluh. Keempatnya ialah huruf t, p, k, dan s. Misalnya, huruf t dalam kata dasar tulis akan luluh jika dikenai awalan me- menjadi meNulis. Huruf p dalam kata pikir luluh jadi meMikirkan.
Namun ada beberapa keadaan yang menunjukkan bahwa terkadang keempat huruf itu tak selamanya luluh. Berikut ini 3 catatan tentang itu:
Konsonan t, p, k, s tidak melebur mendapat awalan meN- maupun peN-, bila:
a. Konsonan-konsonan tersebut mengawali kata dasar kedua.
Contoh:
lihat – perlihatkan – memperlihatkan
tawa – tertawa – mentertawakan
jajar – sejajar – mensejajarkan
sulit – persulit – mempersulit
b. Konsonan-konsonan tersebut mengawali kata dasar yang masih terasa asing.
Contoh:
kritik – mengkritik, promosi – mempromosikan, produksi – memproduksi, kriteria – mengkriteriakan, sukses – mensukseskan, sinyalir – mensinyalir, transfer – mentransfer.
c. Untuk kepentingan pembedaan arti
Contoh:
kaji – mengaji (AlQuran), mengkaji (kebenaran sesuatu)
tunjuk, beda arti antara penunjuk dengan petunjuk; penatar tidak sama dengan petatar, sakit antara penyakit dengan pesakit, kasih pengasih pekasih.
Referensi: Kusno Budi Santoso. Problematika Bahasa Indonesia Sebuah Analisis Praktis Bahasa Baku. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Cetakan pertama, Maret 1990.