Sabtu, 30 Mei 2015 mobil yang membawa HTR dan lainnya menuju Universitas Unkhair Ternate. Di sana FLP Malut yang bekerja sama dengan Go Pena, UMMU Press, dan Mesjid Al-Munawwar membuat kegiatan seminar kepenulisan. Mengundang HTR sebagai pematerinya. Seminar ini dilaksanakan di dua tempat yaitu Universitas Unkhair dan Mesjid Al-Munawwar. Selain kegiatan seminar, juga dimeriahkan dengan Bazar Buku, diantaranya buku-buku yang ditawarkan ada buku karya HTR.
Berbeda dengan di Unkhair, kegiatan di Mesjid Al-Munawwar Ternate para pesertanya adalah para wanita. Mereka sangat mendukung rencana Film KMGP bisa dikerjakan pembuatannya di Ternate. Seminar yang diadakan pagi hingga petang itu ditutup dengan foto bareng HTR. Selain itu juga ada sesi tanda tangan dadakan. Karena sebagian besar dari peserta meminta tanda tangan beliau. Tak hanya itu, mereka pun memohon untuk mengadakan sosialisasi Film KMGP besoknya, di jam dan tempat yang sama, dan alhamdulillah bunda HTR Menyetujuinya.
Menjelang Maghrib HTR dan rombongan kembali ke Hotel. Setelah itu, masih dengan menu yang sama dengan sebelumnya, HTR dan rombongan memilih makan malam di Tapak Dua. Setelah makan malam dilanjutkan perjalan ke pesantren Hidayatullah Ternate. Kali ini yang dituju adalah asrama Putri.
Rombongan HTR ditemani pengurus FLP Malut yaitu Ketua FLP Malut (Ira), Umar, Pupud dan Asrul. Berhubung pesantren putri, Umar, Asrul, Sutradara dan juga Martin ACT hanya bisa menunggu di pintu depan pesantren. Para santri sangat senang dengan kehadiran HTR, apalagi dengan cerita dari perjuangan Novel KMGP, mereka juga sangat mengaharapkan agar filmnya segera di rilis dan sangat berharap Ternate menjadi lokasi shooting KMGP. Seperti di tempat lainnya, di pesantren ini juga para santri tidak membuang kesempatan untuk mengambil gambar bersama HTR dan juga meminta tanda tangannya.
Sepulangnya dari pesantren, HTR dan rombongan kembali ke Hotel. Saat itu di Hotel Emerald, HTR, Sutradara, Martin ACT, Ira, Umar dan Asrul membicarakan agenda esok harinya. Pupud tidak lagi mengikuti ke Hotel karena hari semakin larut dan lokasi rumahnya yang paling jauh. Dalam pembicaraan itu juga disempatkan gurauan-gurauan tentang pemeran-pemeran dalam film KMGP. HTR sempat bergurau bilamana Umar yang jadi ‘Ucok’nya saja. Malam semakin larut dan Ira, Umar serta Asrul pun harus undur diri kembali ke rumah masing-masing.
Pagi harinya HTR dan rombongan menyempatkan untuk mensurvey lokasi shooting. Mobil Avanza berwarna hijau tosca melaju menuju bagian utara kota Ternate. Mereka sempat berhenti saat melewati daerah Batu Angus, tak lupa pula mereka mengabadikan moment itu. Kemudian mereka melanjutkan ke pantai Sulamadaha. Dimana mereka sangat takjjub dengan keindahan yang disuguhkan Allah Swt. Untuk mereka.
Sekembalinya dari sana, mereka menyempatkan sarapan pagi di rumah makan. Setelah itu HTR bersama Pupud dan Asrul menuju Mesjid Al-Munawwar untuk bertemu dengan Hi. Mukhsin (Kepala Pengurus Mesjid Al-Munawwar). Di sana telah menunggu Ira, Sarny dan Ulan (Pengurus FLP Malut). Hi. Mukhsin menyambut baik kehadiran kami dan sangat mendukung rencana pembuatan flm KMGP di Ternate.
“Film kita sekarang sudah banyak yang tidak layak ditonton generasi sekarang ini. Harus ada film yang lebih baik lagi,” katanya.
Siangnya dilanjutkan sosialisasi di mesjid Al-Munawwar dengan para ibu dan remaja. Kegiatan itu juga sekaligus dilaksanakan untuk pencarian dana film KMGP dengan membuka Bazar Buku, Pelelangan Assesories HTR, Baju KMGP, Note KMGP dan lainnya. Siang itu Firmas Syah (Sutradara Film KMGP) harus balik duluan.
Malam Senin, sebelum keberangkatan HTR kembali ke Jakarta, bersama Pengurus FLP Malut, HTR berkunjung ke rumah Walikota Kota Ternate (Hi. Burhan Abdurahman) dan juga Wakil Gubernur Maluku Utara (M. Natsir Thaib), mereka sangat mendukung film KMGP untuk dapat shooting di Ternate, dan menjanjikan bahwa akan turut membantu selama proses shooting KMGP di Ternate. (ria)