Tarim (22/09), FLP Hadramaut kembali menggelar salah satu agenda bulanannya, yaitu diklat kepenulisan. Diklat kali ini diisi dengan belajar menulis cerpen dan bedah cerpen. Untuk menarik perhatian anggotanya, FLP Hadhramaut mengangkat tema yang akrab dengan keseharian mereka, “Berdakwah dalam Panggung Cerita”. Tema ini diangkat dengan harapan, cerita-cerita yang mereka tulis dapat menjadi ladang dakwah mereka.
Kali ini FLP menghadirkan Mohamad Abdurro’uf (peraih juara pertama dalam Sayembara Cerita Mini/SCM Yaman 2016 se-Timteng & Afrika) sebagai narasumber. Bertugas sebagai moderator dalam acara ini M. Ikbal Abu Bakar.
Narasumber mengawali pemaparan materinya dengan pengetahuan-pengetahuan dasar dalam menulis cerpen. Di antaranya tentang: definisi cerpen, ciri-ciri cerpen, unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik, hingga tips menulis cerpen yang baik.
Abdurro’uf menegaskan peranan penting cerpen dalam bidang dakwah tertulis serta manfaat yang diperoleh dengan berdakwah melalui cerita. “Kalau kita membaca Al-qur’an, banyak kita dapati ayat-ayat Al-Qur’an yang juga dikemas dalam bentuk cerita,” paparnya. “Selain itu, berdakwah dalam bentuk cerita terkadang lebih fresh dan mengena kepada masyarakat umum,” tambahnya.
Setelah narasumber memaparkan materinya, acara dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab. Setelah sesi tanya-jawab, dilanjutkan dengan bedah cerpen. Cerpen yang dibedah berjudul “Maula Jengkang”, sebuah cerpen nominator juara dalam SCM Yaman 2016 se-Timteng & Afrika, dan merupakan karya Abdurro’uf.
Diklat kepenulisan ditutup pada pukul 22.40 KSA. Harapannya acara ini dapat menambah semangat anggota FLP Hadhramaut untuk berkarya. Dapat mengembangkan dakwah lewat buah karya mereka, yaitu sebuah buku. Dan tentunya tujuan Berdakwah dalam Panggung Cerita akan terwujud. (Sutrisno/FLPH)