Pekanbaru – Pelaksanaan Workshop Penulisan Skenario di Riau yang berlangsung 14-16 September 2018, dipuji langsung oleh instruktur workshop Aditya Gumay. Hal tersebut diungkapkannya dalam wawancara khusus kesan pesan di sela-sela pelatihan sedang berlangsung.
“Acaranya berlangsung sangat baik, panitia bekerja profesional, tempatnya nyaman, makanannya enak, dan pesertanya sangat antusias,” ujar Aditya.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari di Hotel Drego Pekanbaru tersebut merupakan kerja sama dari BPP FLP dengan Pusat Pengembangan Perfilman, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. FLP Riau menjadi wilayah kedua pelaksana kerja sama tersebut. Yeyendra, M.Pd selaku sekretaris umum FLP wilayah Riau mengungkapkan program pendanaan kegiatan workshop skenario film yang difasilitasi oleh Pusbang Film Kemendikbud sangat sejalan dengan misi dan visi FLP untuk mengembangkan literasi. “Untuk itu, kami selaku pelaksana, sangat berbahagia bisa menjadi perpanjangan tangan Pusbang Film untuk melaksanakan agenda ini di Riau,” jelasnya.
Peserta kegiatan ini berasal dari beragam kalangan dengan berbagai daerah asal. Peserta mulai dari guru, pelajar, dosen, karyawan swasta, PNS hingga ibu rumah tangga. Tak hanya dari Riau, beberapa peserta berasal dari Medan, Mesir, Tanjung Pinang dan Jambi. Acara yang dibuka perwakilan Dinas Pariwisata Provinsi Riau ini diikuti sebanyak 42 orang peserta yang menikmati keseruan acara hingga hari ketiga.
Murdiana, salah satu peserta asal kota Dumai yang bercita-cita ingin memfilmkan kisah seorang guru yang membuka sekolah berbasis agrowisata dengan segala lika-likunya mengatakan, sekolah berbasis agrobisnis itu terbakar. “Saya ingin sekali menulis skenarionya sendiri dan menjadikannya sebuah film,” ujarnya di sela-sela sesi perkenalan peserta.
Selama tiga hari, kegiatan diisi dengan pelatihan penulisan naskah skenario, mulai dari teknik mencari ide, menyajikan plot hingga penulisan naskah. Dalam bentuk kelompok, peserta diminta menuliskan naskah jadi skenario yang pada akhir acara diperlombakan. Selain itu, di sela-sela pelatihan penulisan, juga dilakukan simulasi akting seorang aktor. Beberapa peserta diminta maju ke depan untuk beradu akting.
Naskah jadi para peserta dibedah satu persatu dan diperiksa kelemahan dan keunggulannya. Sesi tersebut mengundang kehebohan dari semua peserta yang hadir sekaligus haru biru saat pengumuman kelompok terbaik dilakukan. Naskah skenario berjudul Aurat, hasil dari tulisan Hening Wicara, Azka, Siti Zulbaidah, dan Qonitah Rifdah Zahirah dinyatakan sebagai naskah terbaik, sekaligus berhak memenangkan uang tunai senilai Rp 500.000 dari instruktur. Kabar bahagianya, keempat peserta tersebut merupakan anggota dan pengurus FLP Wilayah Riau.
“Alhamdulillah, kami tidak menyangka bisa mendapat predikat skenario terbaik. Kami bahkan tidak membayangkan bisa menulis skenario dalam 1 hari. Pendampingan dari Aditya Gumay benar-benar bisa membuka cakrawala kami,” ungkap Sri Raberti yang merupakan salah satu peserta dari kota Medan.
Kegiatan diakhiri dengan penutupan langsung dari pihak Pusat Pengembangan Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang diwakili Bapak Sanggupri selaku Kepala Bidang Apresiasi dan Tenaga Perfilman. Pihak Pusbang mengucapkan terima kasih dan puas terhadap pelaksanaan kegiatan kali ini. (Sugiarti/Risah)