Selama ini kita sering tak menyadari. Salah satu yang tak disadari yakni obat yang paling dekat dengan diri kita sendiri. Apakah obat itu? Apakah ada yang mengetahuinya? Bahkan seorang Farmasis pun terkadang tak menyadari kehadirannya.
Obat yang satu ini mengalahkan dari jutaan obat yang pernah ditemukan di dunia ini.
“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (Quran Surah Al Isra’ ayat 82)
Obat yang paling dekat dengan diri kita itu adalah Quran. Quran yang selama ini terabaikan sehingga tak terasakan salah satu dari sekian banyak mukjizat dari Al Quran adalah sebagai penyembuh (As-Syifa).
Terlalu lama Quran terbaikan sehingga tiap-tiap manusia tak menyadarinya bahwa itu adalah obat yang paling dekat dengan diri manusia. Begitu banyak cerita dizaman sang teladan kita baginda Nabi Muhammad Shollallhu Alaihi Wassalam, menyembuhkan berbagai penyakit dengan bacaan-bacaan Al Quran.
Salah satu kisah yang bisa dipetik bersama hikmahnya yakni pada saat Abu Sa’id Al Khudri ra dan 30 pasukan diutus oleh Rasulullah menuju ke sebuah peperangan. Namun, pada saat tiba di pemukiman suku arab mereka meminta dijamu. Tetapi suku arab tersebut tidak mau menjamu. Tiba-tiba terjadi peristiwa yang tidak diinginkan ketua suku arab tersebut disengat kalajengking. Setelah itu datanglah utusan dari mereka untuk meminta pertolongan kepada para sahabat.
“Apakah ada diantara kalian yang bisa mengobati sengatan kalajengking?”
“Ada, namun kalian harus memberikan imbalan”
“Kami akan memberikan 30 ekor kambing kepada kalian”
Abu Sa’id meruqyahnya dengan membaca surah Al Fatihah sebanyak tujuh kali. Atas izin dari Allah sembuhlah sengatan kalajengking tersebut. Setelah itu, mereka mengambil imbalan berupa 30 ekor kambing dan membawa menghadap Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam. Beliau pun bersabda,
“Makanlah dan berilah kami makan dari kambing itu”
Sahabat sekalian hanya berupa surah Al Fatihah mampu menghilangkan sengatan kalajengking. Bagaimana dengan surah-surah yang lain? Surah Al Fatihah kita ketahui bersama surah pertama dan pembuka dari Al Quran masih ada 113 surah yang memiliki keajaiban masing-masing.
Bagaimana cara kita bisa mengetahui keajaiban surah-surah yang lain dalam mengobati berbagai penyakit jikalau sang diri masih enggan untuk membaca dan mempelajari ayat-ayat-Nya.
Selama ini kita terlalu sibuk dengan rutinitas dunia sehingga untuk menyentuh, membaca dan mempelajari Quran masih terhiraukan. Bukankah itu buku petunjuk umat muslim yang ingin selamat dunia dan akhirat? Mengapa kita enggan membaca dan mempelajarinya?
Kesucian hati akan diperoleh bagi orang-orang yang senantiasa membaca, mempelajari dan mengamalkan yang terkandung di dalam Al Quran. Dari kesucian hati itulah yang langsung menembus terkabulnya doa-doanya ketika sakit menginginkan kesembuhan, kesembuhah itu pun dia alami dengan tak melupakan berusaha terlebih dahulu.
Obat sakit itu dekat dengan diri kita sendiri. Tapi, selama ini terabaikan dengan berbagai urusan dunia sehingga sedikit demi sedikit mulai terlupakan.
Mari kita mulai kembali pelan-pelan membiasakan diri untuk membaca Quran, terlebih jikalau mempunyai waktu luang yang banyak dapat pula mempelajarinya agar kelak bisa diamalkan sebagai bekalan menuju kehadapan-Nya.
Teramat rugilah bagi orang-orang yang tak mau menyadari obat yang paling terdekat di dalam dirinya sendiri yakni Quran dihiraukan dari kehidupannya. Ketika sakit sang diri mengeluh dengan berbagai keluhan. Padahal. obat yang terdekat didirinya tak dia gunakan dan amalkan. Bagaimanakah kelak kisah yang akan kita terima di hari akhir? Kebahagiaankah ataukah penderitaan?
Pada zaman dahulu, para sahabat dengan rajin membaca, mempelajari dan mengamalkan Quran. Maka, wajarlah jikalau hanya dengan membaca surah Al Fatihah atau beberapa ayat dari Quran atas izin dari Allah dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Zaman sekarang manusia terlenakan dengan kenikmatan dunia yang bersifat mengotori relung-relung jiwa. Bagaimanakah cara membersihkan relung-relung jiwa yang telah kotor tersebut? Salah satunya yakni dengan kembali kepada Al Quran agar diperoleh kembali jiwa yang suci.
Kekotoran jiwa itulah yang menyebabkan banyaknya bermunculan berbagai penyakit fisik. Berawal dari penyakit fisik yang ringan disebabkan jiwa yang kotor sering mengeluh dan lupa dengan Sang Pemilik Jiwa sehingga penyakit yang lain berdatangan.
Sebaliknya, jika kita memiliki jiwa yang bersih dan suci. Pada saat penyakit fisik yang ringan mampir di dalam tubuh. Maka, diri ini pun akan tetap bersabar, berbaik sangka kepada-Nya dan berusaha agar bisa sembuh. Tak mengherankan jika penyakit tersebut tidak bertahan lama mampir dan penyakit yang lain tak kunjung hadir. Disebabkan kebersihan dan kesucian jiwa itulah yang mengalahkan penyakit-penyakit fisik tak mampu mendobrak pertahanan tubuh manusia.
Dengan Quran, kita kembalikan jiwa pada kebersihan dan kesuciannya karena setiap hari bahkan setiap detik jiwa ini sangat mudah untuk terkotori oleh sifat-sifat tercela yang akan membawa pengaruh buruk bagi orang lain maupun diri sendiri.
Quran itulah obat yang paling dekat dengan diri manusia. Saatnya manusia menginsyafi dan menyadari diri yang hina dan kecil ini dengan berbagai kalam-kalam-Nya yang tertuang dalam Quran.
“Siapa saja yang disibukkan oleh Alqur’an dalam rangka berdzikir kepada-Ku, dan memohon kepada-Ku, niscaya Aku akan berikan sesuatu yang lebih utama daripada apa yang telah Aku berikan kepada orang-orang yang telah meminta. Dan keutamaannya Kalam Allah daripada seluruh kalam selain-Nya, seperti keutamaan Allah atas makhluk-Nya.” (Hadits Riwayat At Turmudzi)