Selasa, November 26Literasi Berkeadaban - Berbakti, Berkarya, Berarti

Viralkan Literasi, FLP “Melawat” Ke Kantor Bahasa Maluku

MALUKU, FLP.or.id – Merujuk pada hasil penelitian dari Central Connecticut State University (CCSU), tahun 2016 dalam data World’s Most Litarate Nation menyatakan bahwa peringkat minat baca Indonesia berada pada urutan 60 dari 61 negara.

Sedangakan di antara 34 provinsi di Indonesia, Provinsi Maluku berada pada urutan ke 30 dalam hal literasi. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor, yaitu letak geografis, transportasi, distribusi buku, finansial, dan minat akan literasi itu sendiri.
Menanggapi hal tersebut,
Muhamad Nasir Pariusamahu, Ketua Forum Lingkar Pena Maluku didampingi enam anggota lainnya, Rabu (28/2) mengunjungi Kantor Bahasa Provinsi Maluku guna melakukan kerjasama dalam rangka memperkokoh eksitensi literasi di Maluku. Kunjungan ini disambut baik oleh Dr. Asrif, M.Hum selaku Kepala Kantor Bahasa Provinsi Maluku.
Jebolan Universitas Indonesia itu sangat antusias dalam membuka ruang diskusi kepada FLP Maluku. Dalam diskusi singkat itu, Nasir memaparkan program kerja FLP yang telah direalisasikan maupun yang masih direncanakan.
Diantaranya program Sekolah Literasi di Pulau Ay, Banda yang telah dilaksanakan pada bulan Februari lalu. Selanjutnya pelantikan FLP Maluku dan Kemah Literasi di Pulau Tiga Kabupaten Maluku Tengah yang akan diimplementasikan pada bulan Maret dan April 2018.
Nasir juga melakukan koordinasi dengan Kepala Kantor Bahasa terkait dengan agenda pelantikan FLP di bulan Maret nanti.
Nasir berharap beliau bersedia menjadi pembina dan narasumber dalam kegiatan FLP nanti.
Diskusi yang berjalan selama tiga jam itu, Dr. Asrif berbagi tips dan trik menulis ala beliau. Selain itu, beliau menjelaskan program kantornya. Salah satunya adalah pembuatan kamus bahasa daerah Maluku dan film dokumenter yang berjudul “Penutur Terakhir” yang menceritakan terlupakannya bahasa daerah oleh anak negeri Maluku sendiri .
Dr. Asrif juga memberikan tantangan kepada FLP Maluku untuk membuat sebuah film dokumenter yang mengangkat masalah-masalah krusial tentang kebahasaan, kesusasteraan dan budaya Maluku.
Terakhir sebelum diskusi ditutup, Nasir memberikan cinderamata kepada Kepala Kantor Bahasa berupa pemberian buku ketiganya yang berjudul “#Ketika Hujan Bicara” . Dr. Asrif menambahkan bahwa buku tersebut akan menjadi arsip perpustakan balai bahasa nantinya. Beliau juga berharap sinergitas dan kerjasama antara FLP dan Kantor Bahasa guna membangun peradaban budaya literasi di Maluku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pin It on Pinterest

Share This