Oleh: Nafi’ah al-Ma’rab
(Disarikan dari materi Tarhib Ramadan Ustaz Habiburrahman El Shirazy bersama FLP, 19 Maret 2023)
Sebagai hamba, berbahagialah kita mendapati syiar-syiar Allah yang hadir di sekitar kita. Suara azan, bulan Sya’ban, Isra’ Mikraj, dan lainnya, semua itu adalah bagian dari syiar Allah yang harus kita sambut dengan amalan.
Kita tak pernah tau kapan ajal dan kematian itu datang. Hal paling bijak yang harus kita lakukan untuk semua itu adalah mempersiapkan amal saleh.
Amal saleh adalah teman yang paling setia untuk kita. Ia yang akan hadir seperti cahaya di alam kubur yang gelap gulita. Amal saleh seperti seseorang yang tampan dan cantik, ia akan menjadi peneman kita di alam kubur.
Jika kita berpikir Ramadan ini adalah Ramadan terakhir kita, tak ada pilihan lain selain meningkatkan amal saleh di bulan Ramadan.
Supaya Allah mencatat nama kita di akhir Ramadan nanti sebagai orang-orang yang dibebaskan dari api neraka.
Ramadan adalah bulan hidangan untuk kita melakukan banyak pilihan amal-amal unggulan. Ibadah begitu mudah dengan pahala yang berlipat-lipat.
Menurut Imam Al-Ghazali, Ramadan itu seperti tungku yang akan membersihkan diri kita, sehingga nanti setelah Ramadan usai, kita akan keluar sebagai sebuah emas yang murni. Meraih gelar takwa.
Ramadan dengan kemuliaannya ini adalah waktu terbaik untuk kita melakukan banyak amalan, tetapi masih ada juga orang-orang yang tetap bermaksiat selama bulan tersebut.
Kenapa? Penyebabnya karena mereka tidak memperhatikan adab-adab dalam menyambut bulan Ramadan. Siapa yang diharamkan dari kebaikan di malam Ramadan itu, maka benar-benar ia telah diharamkan dari berbagai macam kebaikan, nauzdubillah.
Ramadan, Takwa, dan Prestasi Sejati
Definisi takwa adalah sikap takut kepada jalil (Yang Maha Agung), mengamalkan isi Al-Qur’an, bersikap qanaah dengan sedikitnya rezeki yang Allah berikan, dan memiliki persiapan terhadap hari kematian.
Ramadan adalah dalam konteks kita meraih ketakwaan sebagai bentuk prestasi kesungguhan dan usaha kita di bulan Ramadan.
Takwa adalah sebaik-baik bekal kehidupan, hidup di dunia hingga di akhirat nanti. Hanya orang-orang yang bertakwalah yang amalnya akan Allah terima.
Berbicara tentang ketakwaan, maka sebenarnya umat Rasululullah ini terbagi menjadi 3 golongan, yakni:
- Zhalimul linafsihi (orang yang zalim pada dirinya sendiri), yakni mereka yang keburukannya lebih banyak dari kebaikannya.
- Muqtasid (orang yang kebaikannya dan keburukannya sama).
- Sabiqu bil khoiroti (orang yang terdepan dalam mengambil kebaikan).
Beberapa pendapat menyebutkan golongan ahli surga adalah muqtasid dan sabiqu bil khoiroti saja, tetapi ada yang mengatakan ketiga golongan tersebut akan masuk surga.
Jika diibaratkan, golongan Sabiqu bil khoiroti adalah para sahabat, muqtasid para tabiin, dan zhalimul linafsihi itu kita ummat Rasulullah saat ini.
Pesan Ustadz Habiburrahman El Shirazy untuk Anggota FLP
Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an 1x
Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an 2x
Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an 3x
Maka mari kita maksimalkan ibadah Al-Qur’an kita di bulan Ramadan.
Al-Qur’an pertama kali diturunkan di bulan Ramadan, yakni Iqra’. Ayat itulah yang menginspirasi lahirnya Forum Lingkar Pena. Maka kepada seluruh anggota di seluruh dunia, mari kita jadikan Ramadan ini sebagai bulannya Forum Lingkar Pena.
Di sana kita membaca, membaca Al-Qur’an sebagai ibadah utama di bulan Ramadan.
Ya Rabb, semoga Allah kuatkan kita beribadah lebih baik di Ramadan kali ini.
Semoga Allah catatkan nama kita bersama mereka yang diberikan ampunan oleh Allah di malam 10 terakhir Ramadan.
Ya Rabb, mudahkanlah kami beribadah kepada-Mu, jadikan kami orang-orang yang bisa beramal saleh dengan ikhlas.
Pekanbaru, 19 Maret 2023 Pukul 22.30 wib