Selasa, Februari 4Literasi Berkeadaban - Berbakti, Berkarya, Berarti

Opini

5 Karakter di Jantung Sastra Santun

5 Karakter di Jantung Sastra Santun

Karya, Opini, Senandika
Menurut kamus, santun berarti halus dan baik budi bahasanya, tingkah lakunya. Santun juga bisa berarti sopan, sabar dan tenang, menaruh rasa belas kasihan, dan suka menolong. Santun tidak berarti kaku dan dogmatis. Terkadang, seseorang semaunya menggunakan dalil agama, tanpa mengindahkan kehalusan, kebaikan, kesabaran, dan ketenangan. Meskipun demikian, sastra santun juga tidak boleh hanya berbekal kehalusan budi bahasa sembari meninggalkan rekam jejak yang kurang baik bagi pembaca. T.S Elliot dalam Lathief (2008) mengatakan, bahwa ukuran karya sastra harus dilihat dari aspek etika dan agama. Bila ada gagasan atau semacam kesepakatan dalam suatu masyarakat tentang etika keagamaan, maka karya sastra haruslah ‘baik’ sesuai dengan etika keagamaan itu. Sumber etika maupun budaya adalah agama....
Apakah Barat Anti-Islam? (Bagian 2-habis)

Apakah Barat Anti-Islam? (Bagian 2-habis)

Karya, Opini, Pilihan Editor
Apakah Barat anti-Islam? Jika konsep 'Barat' itu kita letakkan minimal pada warga yang tinggal di tiga benua tersebut--Amerika, Eropa, dan Australia--maka secara general orang-orang yang tinggal di sana apapun latar belakangnya adalah barat. Dan, jika kita berpatokan pada asumsi bahwa Barat membenci Islam atau saat ini terjadi konflik antara Barat dan Islam, maka semua yang jadi warga di tiga benua itu dianggap berperang atau membenci Islam. Padahal, di tiga benua itu orang Islam-nya juga ada, bahkan terus meningkat. Tambahan lagi, walau tidak beragama Islam, di tiga benua itu juga banyak dari mereka yang bersimpati kepada Islam, bahkan menjadi pembela Islam dan mengkampanyekan pentingnya perdamaian. Danielle Loduce, dalam tulisannya Living Islam in the West: Is it Easy?, menulis, "Not onl...
Apakah Barat anti-Islam? (Bagian 1)

Apakah Barat anti-Islam? (Bagian 1)

Karya, Opini, Pilihan Editor
Walau sudah lebih dari dua dekade, pengaruh teori 'clash of civilizations' masih terasa sampai sekarang. Pertarungan antara kekuatan Barat dan Islam menjadi tema yang dikaji oleh banyak sarjana tidak hanya Islam tapi juga non-Muslim yang tertarik dalam kajian Islam. Efek paling jelas nyata dari 'kebenaran' benturan antar peradaban itu terlihat dari konflik-konflik anti-Barat yang dilancarkan tidak hanya di Timur Tengah, tapi juga di Eropa, Amerika, bahkan di Asia Tenggara. Fakta meningkatnya gerakan anti-Barat seperti yang terlihat dari kemunculan Taliban di Afghanistan, serangan gerakan Al Qaeda terhadap pos-pos penting Amerika Serikat--seperti yang paling besar di menara kembar WTC--yang disusul juga bom beruntun yang terjadi di Bali, telah semakin menguatkan stigmatisasi akan 'buruknya'...
Berita Buruk Waktu Menulis

Berita Buruk Waktu Menulis

Karya, Opini, Pilihan Editor, Pojok
 “Apakah kamu sedang bingung menentukan kapan waktu yang tepat untuk mulai menulis? Jika iya, maka saya punya berita baik, dan juga berita buruk. Berita baiknya adalah, kamu takkan pernah punya waktu lebih (untuk menulis) melebihi waktumu yang telah ada setiap hari. Kemudian, berita buruknya adalah sama dengan apa yang tadi saya sebutkan. Itu sekaligus berita buruk!” Kurang lebih begitu, kata Moira Allen, dalam tulisan dia berjudul Finding Time to Write di laman yang dia kelola, Writing World. Masalah waktu menulis, kata dia lagi, tidak akan pernah bisa ditemukan. Tapi, hanya bisa dibuat. Ya, dibuat, bukan ditemukan. Jika kamu memutuskan untuk mengulur-ulur waktu menulis sampai nanti dapat waktu kosong, saat berada di pegunungan, sawah, atau pinggir pantai yang tenang, yakinlah kamu tak a...
Catatan Dari AKI 2015

Catatan Dari AKI 2015

Opini, Pilihan Editor
Suasana Ruang Sumardjo, Hotel Sunan, malam itu, Senin 12 Oktober 2015, terasa meriah. Ratusan insan yang bergelut di dunia komunikasi memadati ruangan. Mulai dari menteri beserta segenap jajaran Kemenkominfo, para ahli komunikasi, anggota ISKI (Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia), awak media, hingga para peraih Anugerah Komunikasi Indonesia (AKI) 2015, berkumpul di hotel yang berlokasi di Kota Surakarta tersebut. Kami, dari rombongan Forum Lingkar Pena (FLP), dipersilahkan untuk menduduki kursi depan, mengitari sebuah meja bulat berisi beraneka ragam hidangan. Memang setting ruangan saat itu dibuat santai, dengan meja-meja bertaplak putih yang masing-masing dikelilingi sekitar delapan kursi. Rombongan FLP saat itu terdiri dari Maimon Herawati (Pendiri FLP, Anggota Majelis Pertimbangan FLP...
Menyikapi Konspirasi

Menyikapi Konspirasi

Opini
Sejak zaman pelayaran samudera yang dilakukan Portugis dan Spanyol untuk mencari rempah-rempah ke timur dengan membawa misi 3 G (gold, gospel, dan glory), tema konspirasi tidak pernah mati. Apalagi belakangan ditambah dengan pengakuan para tokoh yang terlibat dalam konspirasi—seperti John Perkins dalam bukunya Confessions of an Economic Hit Man (2004)—membuktikan bahwa konspirasi dalam bentuk kolonisasi ekonomi di negara-negara dunia ketiga memang ada. Tidak terlihat, tapi ada. Dalam konteks kasus Tolikara yang terjadi pada Idul Fitri 1436 Hijriyah yang lalu, aroma konspirasi juga kabarnya ada. Sebelum terjadi penyerangan kepada umat Islam yang akan menunaikan salat Idul Fitri, telah ada selebaran dari GIDI yang melarang umat Islam ‘membuka lebaran’ (salat Idul Fitri) di Kabupaten Tolikara...
Opini: Nasib Imigran Rohingya

Opini: Nasib Imigran Rohingya

Karya, Opini, Pilihan Editor
Tiga orang terbaring lemas di atas tikar. Dua diantaranya orang dewasa, satu anak-anak yang di tangannya tengah diinfus. Harian Kompas yang merilis foto tersebut di halaman depannya menulis, “Imigran Rohingya asal Myanmar dirawat karena sakit di tempat penampungan.” Ada sekitar 433 imigran Rohingya yang ditampung bekas pabrik kertas di Kecamatan Rantau Selamat, Aceh Timur (Kompas, 22 Mei 2015). Siapa sebenarnya orang Rohingya yang sekarang sedang ramai diperbincangkan yang menurut PBB mereka adalah ‘etnis yang paling tertindas di dunia’ itu? Arakan, Negeri Asal Arakan adalah wilayah yang menjadi sumbu konflik di Myanmar saat ini. Kawasan di mana orang-orang Rohingya ditindas, dibantai dan diusir dari negeri leluhur mereka.  Tanah ini adalah tanah yang kaya akan sumber daya alam yang karen...
Ramadhan Bersemi Kembali

Ramadhan Bersemi Kembali

Karya, Opini
"Setibanya Ramadhan, pintu-pintu Surga dibuka, pintu-pintu Neraka ditutup, syaitan dibelenggu." (HR. Abu Hurairah) Cobalah kembali menyusun kepingan-kepingan Puzzle Ramadhan yang telah terlewat? Seperti apakah ia? adakah ia seperti susunan tak berbentuk? Atau ada space yang kosong? Bisa jadi mungkin seperti ini : "Puasa ala kadarnya, juga ada dua hari tertinggal. Sholat tarawih seperti mematuk ayam, pun bolong-bolong, Infaq cuma dua kali, maksiat hampir tiap hari, tilawah tidak nyampai 1 juz sehari ... dst." Telah berlalu berapa kali Ramadhan dalam hidup, telah banyak raga yang tak lagi membersamai hingga kini. Gugahan untuk diri kadang hilang agar Ramadhan tak sekadar rutinitas tahunan yang menjebak setiap jiwa. Menjebak bahkan membelenggu bagi sebagian orang. Tersebab kualitas diri juga ...
Cinta yang Nyaris Retak

Cinta yang Nyaris Retak

Karya, Opini
FLP.or.id,- Air dan tanahnya telah menjadi bagian yang tidak terpisah dari tubuhku. Udaranya menjadi bagian dari nafasku. Malamnya menjadi pakaian rehatku. Paginya menjadi semangat kerjaku. Dzikir pagi-sore menjadi nutrisi hidupku. Bacaan alif-ba-ta menjadi pembangun ruhku. Cinta adalah pelajaran pertama yang diajarkan di madrasah pertamaku. Guru pertamaku mengajariku cinta sejak aku belum berupa aku. Seharusnya cinta itu menjadi modal bagiku untuk selalu tersenyum, optimis, berhusnu dzan, dan taat kepada Tuhanku. Namun, ternyata cinta itu tidak selalu mengekspresikan idealisme itu dalam interaksiku dengan lingkunganku. Jarak antara idealita dan realita itu yang kemudian menjadi rentang masalah hidupku. Guru pertamaku mengajariku bagaimana berinteraksi dengan masalah. Ia memahamkan aku bah...
Penulis dan Dua Senjatanya (Bagian 1)

Penulis dan Dua Senjatanya (Bagian 1)

Karya, Opini, Pilihan Editor
Ketika kita sudah mendeklarasikan diri untuk menjadi seorang penulis, akan banyak hal yang dihadapi, baik kemudahan maupun kesulitan. Dalam menjalankan aktivitas menulis, ada dua senjata penting yang harus dimiliki oleh seorang penulis,yaitu sabar dan syukur. Dari Suhaib r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda,“Sungguh menakjubkan perkara orang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mukmin; yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya.” (HR. Muslim). Pada kesempatan kali ini, kita akan sedikit berbagi tentang...

Pin It on Pinterest