Senin, November 25Literasi Berkeadaban - Berbakti, Berkarya, Berarti

Tag: Hamka

Penulis Sadar Estetika

Penulis Sadar Estetika

Pojok
Tidak ada penulis besar yang abai pada estetika. Muhammad Yamin besar karena memperkenalkan puisi bentuk kuatren pada dunia sastra Indonesia. Di samping itu, tema yang diusung adalah kebangsaan. Saat itu, pandangan orang terhadap puisi masih syair dan berbentuk naratif. Takberapa lama, Amir Hamzah besar karena ia memperkenalkan puisi lirik kepada dunia sastra Indonesia. Bahkan, ia membuat enjambemen bebas, tidak terikat, seperti puisi-puisinya Yamin. Keduanya menganut aliran romantisme, seperti halnya para pengarang prosa Balai Pustaka. Chairil Anwar besar karena memperkenalkan gaya penulisan ekspresionisme. Secara tematik, ia memperkenalkan vitalisme yang jadi tonggak alam pikiran modernis dalam sejarah intelektualisme di Indonesia. Taufik Ismail terkenal karena kembali memopulerkan t...
Melodrama Hamka dalam Raun Sebalik

Melodrama Hamka dalam Raun Sebalik

Karya, Resensi
Rinai Kabut Singgalang (RKS) karya Muhammad Subhan terbit pada Januari 2011 me­nye­marakkan dunia sastra Indonesia. Novel ini seperti gabungan antara novel semi­biografis dan novel islami, hanya saja menggunakan gaya bahasa klasik, seperti karya sastra Indonesia paruh pertama abad 20. Novel ini membawa ingatan saya pada gaya tutur roman Siti Nurbaya atau pun Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck; gaya bahasa yang men­dayu-dayu seperti puisi dan cenderung menggunakan kali­mat inversi—predikat menda­hului subjek. Muhammad Subhan secara tidak langsung telah memberi sinyal bahwa novelnya ini memang sangat terinpirasi—atau terobsesi?—dengan karya-karya Buya Hamka. Di awal buku, kita disuguhkan kutipan buku Hamka, “Seni tidak ada kalau cinta tidak ada. Apa sebabnya ada keindahan? Sebabnya ialah kare...

Pin It on Pinterest