Narasi Perdamaian Film Ayat-Ayat Cinta 2
Ayat-Ayat Cinta 2 (2017) (selanjutnya disingkat AAC 2), hadir pada saat yang tepat. Ia sepertinya dilahirkan dari rahim problematika mendasar umat Islam global.
Hal ini menjadi berkah tersendiri, tentu saja, bukan hanya untuk Habiburrahman el Shirazy, sang penulisnya, tetapi juga untuk pembaca/penonton dan industri yang mengusungnya. Berkah momen saat diperlukannya artikulasi kritis terhadap problematika intoleransi, di situlah AAC 2 ada. Berkah momen saat umat Islam perlu lantang mewacanakan perdamaian, di situlah AAC 2 berdiri. Saat persatuan negeri ini terancam oleh sekat-sekat ideologis radikalis, AAC hadir dan memberi perspektif nyata toleransi.
Secara global bahkan AAC 2 ikut berdiskusi tentang peristiwa akhir-akhir ini saat Donald Trump mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota Israel ...