Selasa, November 26Literasi Berkeadaban - Berbakti, Berkarya, Berarti

Membangun Organisasi FLP yang Profesional: Sebuah Catatan Mukernas BPP FLP 2023

Membangun Organisasi FLP yang Profesional

 

Opini Nafi’ah al-Ma’rab

Helat Musyawarah Kerja Nasional BPP FLP tahun 2023 baru saja selesai hari ini. Banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan para pengurus di tahun-tahun mendatang. Program kerja dirumuskan di semua divisi, dirancang dan ditargetkan pelaksanaannya.

Tentu, kita berharap semua konsep tersebut dapat terealisasi di tahun 2023.

Di acara hari ini, saya menyimak beberapa penyampaian arahan dari Kang Abik selaku Dewan Pertimbangan FLP.

Saya ingat perkataan seorang rekan, Kang Abik itu bukan semata-mata pemimpin di organisasi penulis, beliau itu ulama. Jadi apa yang beliau sampaikan cobalah benar-benar dicatat, disimak, dan diperhatikan.

Firasat seorang ulama adalah hal istimewa yang perlu didengar.

 

Membangun FLP yang Profesional

Pernyataan Kang Abik di pembuka sambutannya cukup berkesan di hati saya, bagaimana beliau meminta FLP ini untuk semakin profesional dalam bergerak.

Soal profesional ini memang catatan. Wajar jika DP memberi pesan seperti itu.

FLP yang sudah besar dengan kepengurusannya di tiap level membutuhkan pengelolaan yang profesional. Setidaknya supaya organisasi ini berkembang dan bisa jadi kiblat untuk organisasi lain.

Kalau kita hanya ‘ecek-ecek’ mengelolanya, nama yang besar nggak ada gunanya. Mending usia kita balik lagi ke belasan atau anak-anak.

Di usia lebih dari seperempat abad ini, FLP harus bertumbuh dengan profesional. Semuanya dikelola secara profesional.

 

Serius Mengkader dan Meningkatkan Kualitas Karya

Apa yang membuat kita bisa bertahan di usia yang terus bertambah? Tak lain adalah kader. Maka FLP ini harus serius mengkader anggotanya.

Aset terbesar FLP puluhan tahun yang akan datang adalah kader. Sesuatu yang bisa kita wariskan adalah kader.

Jadi kerja-kerja kaderisasi ini panjang. Hari ini kita capek-capek bikin sistem kaderisasi, semua itu hanya pondasi.

Kita baru memulai pekerjaan panjang itu. Maka jangan anggap sepele pekerjaan besar ini. Kaderisasi harus dilakukan serius karena target kita adalah membangun peradaban.

Lalu kader yang bagaimana yang bisa kita wariskan untuk membangun peradaban?

Nggak cukup dengan istiqomah jadi pengelola FLP, tapi juga punya wajah karya yang berkualitas.

Maka kita sangat mendukung pesan dari Kang Abik untuk mendorong FLP membuat program residensi penulis yang digawangi oleh Divisi Karya.

Dalam rangka apa? Meningkatkan kualitas karya kader itu sendiri. Jadi semua kerja kita sebenarnya sinergi. Semuanya sedang bekerja membangun peradaban dengan lininya masing-masing.

 

FLP Jangan Lagi di Pinggir-Pinggir

Saya sangat terkesan dengan pernyataan Kang Abik, “Banyak pihak yang menemui kami di DP, yang menaruh harapan besar agar FLP ini bisa berperan menjadi garda terdepan dalam membangun dan mencerdaskan umat di bidang literasi.”

FLP ini adalah sarana untuk berjuang.

Organisasinya dikonsep sedemikian rupa dengan profesional. Penulisnya terus bertumbuh dengan karya-karya yang mencerdaskan. Maka sudah saatnya FLP ini selalu terdepan dalam mengambil peran peradaban.

Jangan lagi FLP ini di pinggir-pinggir.

FLP harus punya peran besar untuk membangun, sebab FLP adalah harapan umat.

Maka sudah saatnya FLP ini bergerak di semua daerah.

Jarwil mengoptimalkan semua struktur bisa bergerak, Kaderisasi mendorong peningkatan kualitas kader, Karya mendorong optimalisasi peningkatan kualitas karya anggota, Humas memainkan peran kolaborasi yang cantik ke semua kalangan, Bisnis menjadi penopang kemandirian finansial FLP yang lebih mapan.

Advokasi, Litbang, Blogger, Rumah Cahaya semuanya lini-lini istimewa yang jadi senjata FLP untuk berada di garda terdepan pejuang peradaban.

Memang ini bukan hal yang mudah, butuh perjuangan dan kerja keras yang ikhlas. Butuh kekuatan untuk nggak baper dengan segala tantangan.

Ya, karena surga itu manis, jadi perjuangan memang pahit.

Semoga kita selalu menjadi orang-orang yang istiqomah dalam berjuang.

Allah pun kuatkan kita dengan banyaknya amanah-amanah.

Allah kekalkan cinta kita pada forum perjuangan ini, aamiin.

***

Pekanbaru, 8 Januari 2023

 

1 Comment

  • Sepakat. Sikap profesionalisme ini yang harus dibangun mulai dari cabang. Para DP di cabang sudah seharusnya membina pengurus2 baru. Libatkan juga anggota andal. Rasa memiliki, tanggung jawab dan sikap merangkul perlu ditumbuhkan pada para pengurus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pin It on Pinterest

Share This