September selalu identik dengan September ceria. Apalagi jika benar adanya bahwa hari-hari di bulan September selalu menceriakan. PPKM di beberapa kota besar yang turun ke level II, PTM terbatas untuk beberapa sekolah di berbagai kota yang sudah berjalan, juga ada banyak lagi nikmat yang harus disyukuri.
Satu di antara banyak nikmat itu adalah terbitnya majalah digital FLP edisi ke-12 di bulan September. Tepat setahun sudah perjalanan majalah digital Forum Lingkar Pena. Tentu saja sangat banyak yang harus dilengkapi dan diperbaiki, tetapi tetap melanjutkan langkah di tengah keterbatasan sambil terus berbenah adalah usaha paling maksimal yang bisa dilakukan.
September ini mengingatkan juga pada agenda tahunan FLP, yakni Musyawarah Nasional (Munas) yang insya Allah akan diselenggarakan secara daring di bulan November mendatang. Pandemi masih menyekat kita untuk berkumpul, tetapi semoga Munas ini tetap merekatkan kita dalam ikatan ukhuwah. Ada waktu sebulan lebih untuk mikir-mikir, siapa calon Ketua Umum FLP yang akan dipilih nantinya?
Pada edisi ini, teh Maimon Herawati akan mengingatkan kita tentang visi profetik bagi ketua umum FLP. Menurutnya, salah satu kriteria seorang ketua umum adalah penulis yang memiliki visi profetik. Maksudnya gimana, sih? Penulis dengan visi profetik adalah penulis dengan karya yang mencerahkan, mendekatkan pembacanya kepada Allah, juga yang bersemangat membina penulis-penulis lain.
Selain wawancara dengan teh Imun, majalah digital edisi satu tahun ini juga mengangkat tulisan dari Yeni Mulati tentang kontrol diri dan perbaikan sosial dalam Islam. Tema ini diangkat sebagai tanggapan atas kasus viral dan kontroversial para santri yang menutup telinga saat mendengar musik. Seperti apa ya tanggapan Ketua FLP masa bakti 2017-2021 ini?
Tak hanya tulisan-tulisan nonfiksi bergizi, edisi ini juga tidak ketinggalan menyuguhkan cerpen dan puisi dari penulis-penulis hebat FLP. Fiksi-fiksi ini akan menemani aktivitas rebahan kita saat membaca majalah digital yang spesial. Ingin tahu apa saja yang akan dikupas di majalah digital FLP ini?
Selangkapnya bisa unduh di sini