SERANG – Forum Lingkar Pena (FLP) Wilayah Banten kembali membuka Kelas Menulis FLP Banten yang bertempat di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Banten. Ketua FLP Wilayah Banten Fey Chandra mengatakan bahwa kelas menulis digelar selain untuk menggerakkan literasi di Banten juga untuk melahirkan penulis baru.
“Semangat FLP itu tidak hanya sekadar berkarya, tapi juga menyebarkan nilai-nilai dakwah lewat gerakan literasi atau tulisan,” kata Fey usai Kelas Menulis FLP Banten berakhir, Minggu (11/2).
Fey menambahkan kelas menulis ini akan berlangsung selama tiga bulan yang berlangsung setiap akhir pekan. Setelah selesai kelas menulis anggota kelas menulis akan diangkat menjadi anggota FLP Banten tingkat muda.
“Di FLP ada tiga tingkat pengurus, yaitu muda, madya, dan andal,” paparnya.
Gol dari Kelas Menulis FLP ini adalah penerbitan buku peserta kelas menulis dan pengurus FLP Banten berupa kumpulan cerita pendek bertema tentang Banten. Penerbitan buku ditarget selesai dan diluncurkan pada April mendatang dalam acara peringatan Hari Buku Sedunia (World Book Day) di Rumah Dunia.
“Kita akan usahakan kerjasama juga dengan DPK Banten,” terangnya.
Pada pertemuan pertama kelas menulis, lanjut Fey, peserta ditantang membuat cerita fiksi mini. Jumlah peserta kelas menulis berjumlah puluhan orang yang berasal dari Serang, Mancak, Cilegon, Karangantu, dan Serdang.
“Saya melihat peserta sudah memiliki potensi menulis tinggal diasah lagi,” paparnya.
Muflihatun, salah satu peserta Kelas Menulis FLP Banten, mengaku sejak SMP sudah suka menulis. Tulisan yang pernah dibuatnya berupa artikel, cerpen, dan puisi. Bahkan saat SMA tulisannya pernah dimuat di majalah remaja “Aneka”. Tetapi karena kesibukannya kuliah dan berorganisasi ia sudah jarang nulis. Ia mengikuti kelas menulis untuk kembali mengasah kemampuannya dalam menulis.
“Makanya saya gabung di sini karena ingin bisa nulis lebih baik lagi,” kata Atun, sapaan akrab Muflihatun, yang saat ini bekerja di Pengadilan Agama Kota Serang.
Atun mengaku sampai saat ini masih menulis meski tak seproduktif dulu. “Sekarang masih nulis cerpen tapi cuma buat sendiri. Kadang dikasih lihat sama temen,” paparnya. (*/tohir)