Selasa, November 26Literasi Berkeadaban - Berbakti, Berkarya, Berarti

Ketika 17 Orang Penulis Lampung Jalan-jalan …

JAKARTA, FLP.or.id — “Jika ingin hidupmu berwarna, lakukanlah perjalanan. Jelajahi kotamu atau pergi ke negara lain. Lalu tuliskanlah. Ini adalah cara agar kamu selalu menjadi manusia pembelajar dan tahu cara dan arti bersyukur. Dengan melakukan perjalanan, kita sebetulnya sedang membaca diri kita,” demikian ungkapan travel writer Gol A Gong yang menghiasi sampul belakang buku antologi para penulis Lampung.

Buku yang berstempelkan pula “Lampung Traveler” itu diberi judul “17 Kisah Perjalanan dari Lampung hingga Canberra”. Di dalamnya terkumpul karya dari 17 orang penulis Lampung. Belasan penulis tersebut merupakan anggota Forum Lingkar Pena di Wilayah Lampung.

Ketujuhbelas orang itu ialah Fetra Akriani, Trisia Riadewi, Yandigsa, Tri Sujarwo, Destiani, Firman Junaedi, Nova Nur Azizah, Amfizah Putri Rahmadiyani, Nuci Vera, Desma Hariyanti, Adit Alfikri, Ahmad Tarnuzi, Laela Awalia, Rinta Wulandari, Hisna Cahaya, Maya Uspasari, dan Muhammad Rudy.

Dalam kata sagangannya, Ketua Badan Pengurus Pusat (BPP) FLP yang mengaku suka membaca buku traveling, berpendapat bahwa buku “17 Kisah …” ini menghibur dan informatif.

“Apalagi gaya penulis-penulis FLP Lampung sangat khas! Bukan hanya bicara jalan-jalan saja, tetapi juga kekayaan budaya setempat,” kata Sinta Yudisia.

Sementara itu, Ketua Harian II BPP FLP ALi Muakhir, menyebut bahwa ikhtiar para penulis FLP Lampung itu sebagai upaya “memancarkan cipratan makna”.

“Sebuah perjalanan, sependek apa pun, jika dilakukan dengan sepenuh hati pasti mencipratkan makna. Tinggal bagaimana kita memancarkan cipratan tersebut kepada semua orang seperti yang dilakukan teman-teman FLP Lampung ini,” kata Ali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pin It on Pinterest

Share This