Rabu, Desember 10Literasi Berkeadaban - Berbakti, Berkarya, Berarti

Dinamika Politik Palestina

Isu, Sejarah, dan Arah Perjuangan Kontemporer

Penjajahan di Palestina bukan sekadar isu geopolitik dalam sejarah modern, tetapi cermin interaksi rumit antara warisan kolonial, ideologi global, dan persaingan kekuasaan masa kini. Dalam pelatihan eksklusif bersama Prof. Sami di UNPAD yang diselenggarakan SMART 171, peserta diajak menelusuri dinamika mendalam yang membentuk realitas politik Palestina hari ini. Forum ini merangkum pandangan strategis, perspektif akademik, serta kajian historis yang menjadi fondasi memahami arah perjuangan kontemporer bangsa Palestina.

Prof. Sami dikenal sebagai salah satu pemikir Muslim kontemporer yang konsisten dan berani dalam memperjuangkan isu Palestina. Latar keluarganya yang merupakan diaspora Palestina membuatnya tumbuh dengan kesadaran kuat mengenai pentingnya identitas, ilmu, dan perjuangan kemanusiaan. Perjalanan akademiknya ditempa melalui pendidikan tinggi di Amerika Serikat hingga menjabat sebagai profesor di University of South Florida, sebelum kemudian menghadapi tekanan politik akibat keberaniannya bersuara tentang kebijakan luar negeri AS terhadap dunia Muslim. Setelah mengalami deportasi, ia melanjutkan kiprah intelektualnya di Turki.

Pada tahun 2017, beliau mendirikan Center for Islam and Global Affairs (CIGA) di Istanbul Sabahattin Zaim University. Melalui pusat kajian ini, ia mengembangkan riset, dialog, dan program pendidikan yang menghubungkan isu-isu global dengan kepentingan umat Islam. Fokusnya meliputi politik internasional, ekonomi, hak asasi manusia, relasi geopolitik, hingga peran peradaban Islam dalam dunia modern, termasuk isu Palestina. Visi yang dibangun sederhana namun kuat: membangkitkan kesadaran umat untuk berdaya dengan ilmu, berpikir kritis, serta terlibat aktif membentuk masa depan yang adil dan bermartabat. Melalui kiprah ini, ia terus menginspirasi generasi muda Muslim untuk menjadikan ilmu pengetahuan sebagai instrumen perjuangan dan menegakkan nilai-nilai keadilan di berbagai bidang kehidupan.

Beragam studi yang dipaparkan dalam forum menunjukkan bahwa Gaza hidup dalam tekanan kemanusiaan ekstrem, dengan belasan pos pemeriksaan yang menghambat masuknya bantuan serta menghalangi lembaga internasional. Kebutuhan logistik ratusan ribu ton tak terpenuhi, menambah beban sosial dan kesehatan masyarakat. Upaya seperti Palestine Civic Engagement berusaha membuka akses, namun intervensi kekuatan global menjadikan proses kemanusiaan kerap bersinggungan dengan kepentingan geopolitik.

Sebagai bagian dari analisisnya tentang situasi kemanusiaan di Palestina, Prof. Sami juga menyoroti bukti-bukti pembatasan bantuan yang kerap tidak disadari publik. Salah satu bentuk penghambatan yang ia tekankan adalah kebijakan otoritas penjajah yang melarang masuknya makanan berprotein tinggi, padahal unsur tersebut sangat penting untuk kesehatan, pertumbuhan anak, dan pemulihan tubuh para korban luka. Sebaliknya, yang diloloskan justru makanan tinggi gula dan lemak, yang tidak mampu menopang kebutuhan nutrisi masyarakat dalam jangka panjang. Bagi Prof. Sami, praktik ini menunjukkan bagaimana krisis kemanusiaan tidak hanya terjadi melalui serangan fisik, tetapi juga melalui kontrol sistematis terhadap gizi, kesehatan, dan kelangsungan hidup rakyat Palestina.

Prof. Sami juga menegaskan bahwa memahami akar penjajahan membutuhkan pendidikan politik yang utuh, termasuk menyadari struktur kekuasaan modern yang menopang proyek Zionisme. Ia menyoroti bagaimana lobi internasional, manipulasi data, dan agresi sistematis terhadap warga sipil memperpanjang penderitaan rakyat Palestina. Situasi di kompleks Al-Aqsa memperlihatkan bahwa pertarungan identitas, keagamaan, dan geopolitik berlangsung bersamaan dalam skema kolonial modern.

Kajian mengenai perubahan demografis dan rekayasa politik di sejumlah negara mayoritas Sunni memperlihatkan bagaimana tekanan geopolitik sering membuka ruang intervensi eksternal, termasuk dari zionis Israel. Hal ini memunculkan pertanyaan mengenai posisi Indonesia dan urgensi peran strategisnya dalam isu Palestina, mengingat pengaruh moral dan politik yang dimilikinya di dunia Islam.

Diskusi historis turut menegaskan bahwa perlawanan Palestina tidak hanya berbasis persenjataan, tetapi ditopang oleh kekuatan sosial, spiritualitas, dan ide ideologis yang sudah tumbuh sejak masa Izzuddin Al-Qassam. Kekuatan budaya, narasi, dan pendidikan menjadi unsur yang penting dalam memperkuat ketahanan masyarakat Palestina.

Kajian sejarah negara-bangsa dari abad pertengahan hingga modern menunjukkan bahwa narasi kuno Yahudi sering digunakan dalam legitimasi politik kontemporer. Melalui analisis Qur’ani, forum menggali dimensi moral kekuasaan, bahaya penyimpangan, serta bagaimana konteks sejarah dapat memperkaya cara pandang terhadap kondisi Palestina. Para pemikir menekankan pentingnya membedakan antara Yahudi sebagai komunitas agama dan Zionisme sebagai proyek kolonial.

Dalam berbagai teori narasi konflik menunjukkan bahwa faktor demografi, kolonisasi, dan eksklusivitas politik muncul sebagai elemen utama yang membentuk struktur kekuasaan di Palestina. Dominasi PLO yang cenderung tertutup dinilai memberi ruang bagi zionis Israel untuk memperluas kontrol. Karena itu, diskusi forum mengajukan pertanyaan strategis: apakah masa depan Palestina akan bergantung pada pembagian teritorial atau melalui mekanisme demokrasi seperti referendum?

Pelatihan bersama Prof. Sami memperlihatkan bahwa memahami Palestina memerlukan pendekatan multidisipliner, sejarah, politik, agama, ekonomi, demografi, hingga budaya. Forum akademik dan gerakan solidaritas global menjadi bagian penting dalam membangun kesadaran publik dan membela hak-hak rakyat Palestina. Ke depan, perjuangan ini membutuhkan strategi yang meneguhkan keadilan, memperkuat ketahanan budaya, dan memperluas dukungan global secara konsisten.

Oleh: Taqiyah Syamsul Arifin Abdul Lathif

(Div. Palestina)

Pamekasan, 8 Desember 2025

Oleh-oleh Pelatihan Eksklusif bersama Prof. Sami – UNPAD, SMART 171, 29–30 November.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pin It on Pinterest

Share This