Senin, Februari 10Literasi Berkeadaban - Berbakti, Berkarya, Berarti

FLP-SMAN 1 Andong Gelar Pelatihan Literasi

BOYOLALI-SMAN 1 Andong, Boyolali menggelar pelatihan literasi bagi anggota baru tim literasi sekolah di Umbul Nilo, Tulung, Klaten, Sabtu 8 Februari 2025.

Kegiatan ini diikuti oleh 10 siswa dan 23 siswi dari kelas 10 dan 11, serta didampingi oleh 5 guru pembimbing. Menghadirkan pegiat literasi asal Klaten, Toto Sugiarto, S.Pd., M.Pd. sekaligus Ketua Forum Lingkar Pena Klaten.

Ahmad Shohib, M.Pd, guru SMAN 1 Andong sekaligus pembina tim literasi dalam sambutannya, menekankan pentingnya budaya literasi sebagai dasar dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan daya pikir kritis siswa.

Toto Sugiarto, S.Pd., M.Pd., membahas berbagai teknik membaca efektif, menulis kreatif, serta strategi membangun minat literasi di kalangan pelajar. Pemateri juga memberikan contoh-contoh inspiratif dari pengalaman pribadinya dalam dunia literasi.

“Menulis bisa menjadi terapi untuk penyembuhan sebuah penyakit. Seperti susah tidur, tidak bisa konsentrasi, stress dan lain sebagainya,”ujarnya.

Toto menceritakan, ia mulai menulis awal pandemi sekitar tahun 2022. Dengan modal semangat, mulai mengenal huruf, mempelajari kata, menggabungkan kata menjadi kalimat, menggabungkan kalimat menjadi paragraf, dan akhirnya saya membuat cerpen tiga paragraf atau pentigraf.

“Alhamdulillah lahir buku kumpulan cerpen, kemudian lahir juga tiga buku kumpulan puisi, dan tiga buku novel,”ungkapnya.

Setelah pemaparan materi, sesi tanya jawab berlangsung interaktif. Para peserta antusias mengajukan pertanyaan terkait strategi meningkatkan kebiasaan membaca dan menulis di era digital.

Kegiatan ini ditutup dengan pesan motivasi dari pemateri, yang mengajak peserta untuk terus mengembangkan kemampuan literasi mereka, baik di lingkungan sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Menulis itu susah, tetapi ketika sudah terlatih maka yang tadinya hanya satu puisi sehari bisa menjadi sepuluh puisi dalam sehari.

“Berkumpullah dalam komunitas penulis, ketika menghadapi mental block atau malas menulis maka komunitas akan menariknya untuk menulis,”pungkasnya.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para siswa dapat menjadi agen perubahan dalam menumbuhkan budaya literasi di sekolah dan masyarakat. []

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pin It on Pinterest

Share This