Kamis, Februari 20Literasi Berkeadaban - Berbakti, Berkarya, Berarti

Strategi Rekrutmen Gen Z di Forum Lingkar Pena

Strategi Rekrutmen Gen Z Forum Lingkar Pena

Catatan Nafi’ah al-Ma’rab (Kordiv Kaderisasi BPP FLP)

Pada Malam 17 Juli 2024 kemarin dibincangkan secara hangat oleh anggota Andal Forum Lingkar Pena bagaimana upaya organisasi untuk bisa beradaptasi dengan generasi Z.

Organisasi Forum Lingkar Pena dipandang sangat perlu masuk ke tataran Gen Z, menjadikan generasi ini bagian dari anggota dan pengurus dalam rangka kelanjutan generasi di masa akan datang.

Wilayah-wilayah seperti Sulawesi Selatan dan Jepang termasuk daerah dengan pertumbuhan anggota FLP usia Gen Z cukup masif. Basis pengembangan di ranting-ranting tingkat kampus menjadikan FLP bisa masuk di kalangan Gen Z.

Berbeda pula dengan Jawa Timur. Anggota dari generasi Z ini masuk melalui pembinaan siswa-siswa di pondok pesantren. Mereka yang sudah lulus biasanya akan direkomendasikan gabung di tingkat cabang.

Walaupun demikian, wilayah lainnya seperti Riau, Sumbar, dan beberapa daerah lainnya menunjukkan angka pertumbuhan gen Z yang kurang dari 10 persen saja.

Kendala matinya ranting di kampus-kampus dan beralihnya segmen anggota ke kalangan profesional menyebabkan rekrutmen di tingkat Gen Z menurun drastis.

Kaderisasi memandang Gen Z sebagai generasi penerus yang harus direkrut ke Forum Lingkar Pena. Bagaimana nasib organisasi ini 10 tahun yang akan datang? FLP membutuhkan Gen Z untuk terus eksis di dunia literasi tanah air.

Strategi Rekrutmen

Dalam pertemuan yang berlangsung selama dua jam tersebut, saya mengusulkan beberapa strategi realistis yang bisa dilakukan Kaderisasi untuk mulai fokus mengelola Gen Z. Salah satunya melalui rekrutmen.

Beberapa langkah strategi yang sudah mulai bisa dicoba adalah:

1. Literasi Digital Sebagai Muatan Kurikulum

Gen Z adalah mereka yang memiliki karakter digital native. Keberadaan dunia digital sangat penting bagi mereka. Oleh karena itu, Kaderisasi perlu memasukkan secara intensif dan variatif materi-materi literasi digital yang menarik bagi calon-calon anggota dari kalangan Gen Z.

Tidak melulu menulis cerpen, puisi, novel, atau yang lainnya, kini materi-materi seperti membuat konten media sosial, editing foto dan video, voice over, fotografi, vlogging, kecerdasan buatan dan berbagai aplikasinya, digitalisasi karya, dan lainnya bisa jadi opsi-opsi materi yang mulai disajikan di proses rekrutmen.

Bisa dibuat sesi khusus rekrutmen Gen Z sehingga materinya bisa lebih mudah diseragamkan.

2. Lokasi Kegiatan dan Pembinaan yang Variatif

Duduk di ruangan-ruangan formal, masjid, rumah anggota, atau lainnya tidak ramah dengan selera Gen Z. Pilihlah tempat-tempat pembinaan atau pelaksanaan kegiatan yang lebih adaptable. Misalnya kafe dengan ruangan yang Instagramable dan nyaman, kawasan co-working dengan interior yang menarik.

Jika ingin outdoor, bisa juga menggunakan fasilitas pembuatan konten sehingga kegiatan lebih seru dan menarik.

Saya teringat perkataan seorang teman saat anaknya tak mau datang kegiatan yang dibuat organisasinya, mereka bilang, “Malas, Mi, kami datang. Acaranya di rumah aja, nggak menarik. Di kafe kek biar seru. Kegiatannya juga cuma pengajian, bosan kami, Mi.”

Ya, begitulah. Inilah saatnya beradaptasi dengan cara menyampaikan literasi ini ke generasi digital. Termasuk pemilihan lokasi belajar yang juga harus menarik minat Gen Z.

3. Pemanfaatan Platform Digital

Sebagai generasi yang sangat dengan dunia digital, platform digital akan sangat membantu dan menarik minat Gen Z ini. Mengikuti kegiatan daring di Instagram, misalnya, dengan menampilkan konten-konten video, audio, dan teks dalam bentuk desain adalah hal yang menarik bagi Gen Z ini.

Termasuk tampilan media dari FLP juga harus dibuat ramah dengan Gen Z sehingga mereka memiliki penilaian positif dan menarik bagi mereka.

Tampilan adalah simbol yang memiliki makna komunikasi. Sama seperti Gibran yang di meja kerjanya diisi dengan banyak permainan anak muda untuk mencitrakan ia sosok yang ramah kepada kalangan muda. Sebab citra dan tampilan akan menjadi visual yang dinilai oleh khalayak, termasuk kalangan Gen Z tersebut.

4. Pemanfaatan Event-Event Ramah Gen Z

Saat anggota FLP dari kalangan Gen Z ditanya, apa hal yang kalian butuhkan saat ini? Jawabannya sederhana, informasi beasiswa dan hal-hal yang lebih edukatif dan kreatif.

Pernahkah kita menaja satu event khusus seperti ini yang menyasar kalangan muda? Jika sudah ada, teruslah diintensifkan.

Membuat kegiatan pemilihan duta literasi misalnya dengan apresiasi dan sistem yang kreatif, khusus untuk kalangan Gen Z. Membuat bincang-bincang kreatif soal pendidikan, beasiswa, dan hal-hal seru lainnya yang menarik bagi kalangan ini.

Mereka bukan kalangan yang duduk membaca koran, buku, atau debat-debat kusir yang membosankan. Mereka generasi yang bergerak, kreatif, dan tidak mau dengan hal-hal yang rumit.

Selamat mencoba, kita gerakkan kaderisasi kalangan Gen Z lebih masif lagi.

Salam Takzim
Pekanbaru, 20 Juli 2024.

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pin It on Pinterest

Share This