SLEMAN, FLP.or.id – Gerimis tak menyurutkan langkah para punggawa FLP Yogyakarta untuk menjejakkan kaki di IEC Masjid Al-Mujahidin UNY. Pasalnya hari itu, 25 Desember 2018, mereka memiliki agenda penting, yaitu TFT atau Training for Trainer.
TFT adalah sebuah program kaderisasi untuk melatih para punggawa FLP Yogyakarta menjadi seorang trainer atau pelatih. Terutama di bidang kepenulisan. Pelatihan ini ditujukan bagi angkatan baru FLP Yogyakarta serta semua angkatan yang belum atau masih ingin mengikuti TFT.
“Seorang penulis tidak cukup hanya bisa menulis, namun juga menyampaikan dengan baik apa yang dia tuliskan. Terlebih lagi mengajarkan ilmu kepenulisannya kepada orang lain,” ujar Floweria, seorang penulis, motivator, dan ibu rumah tangga yang menjadi pembicara pada kesempatan itu.
Setidaknya ada dua kegiatan utama yang harus peserta TFT ikuti. Yaitu, workshop bersama pembicara dan sesi microteaching. Sesi workshop dimulai pada pukul 08.45 hingga menjelang zhuhur. Pada sesi ini, Floweria yang juga merupakan anggota FLP Yogyakarta dan telah menjadi pembicara di lebih dari seratus seminar ini, memberikan materi tentang menjadi pembicara yang baik. Di antaranya, persiapan menjadi seorang pembicara meliputi tiga hal, yaitu pra penampilan, saat penampilan, dan pasca penampilan.
Di sesi microteaching, setiap peserta secara bergantian berlatih menjadi seorang trainer selama 10 menit. Audiens yang dihadapi diumpamakan beragam, mulai dari siswa SD, SMP-SMA, dan mahasiswa. Para peserta mempraktikkan apa yang telah disampaikan Floweria. Kegiatan TFT pun berakhir kala adzan ashar berkumandang. Acara diakhiri dengan pengumuman kelulusan seluruh peserta TFT hari itu.