Tarim – Pengurus dan anggota FLP Hadhramaut tak berlebihan jika mereka saat ini merasa gembira. Pasalnya, setelah tiga periode berdirinya perwakilan FLP di Kota Yaman, FLP Hadhramaut akhirnya memiliki ruang perpustakaan umum untuk menyimpan koleksi buku-buku Rumah Cahaya.
Berdirinya perpustakaan umum ini atas kerjasama FLP Hadhramaut dengan PPI Hadhramaut yang juga turut prihatin dengan keberadaan buku-buku yang berserakan dan tidak terawat. Koleksi buku Rumah Cahaya FLP Hadhramaut sendiri selama ini hanya disimpan dalam kardus dan digelar di waktu-waktu tertentu dalam program Perpustakaan Keliling. Perpustakaan yang diberi nama Rumah Cahaya ini hadir karena terdorong dari semangat membudayakan membaca di kalangan pelajar, yang mana membaca sendiri merupakan perintah langsung dari Sang Maha Agung.
Perpustakaan Rumah Cahaya awalnya beroperasi pada periode 2014/2016 dengan format Perpustakaan Keliling. Sejatinya Rumah Cahaya merupakan divisi tersendiri dalam naungan FLP Hadhramaut dan telah mencanangkan beberapa program kerja demi terwujudnya Rumah Cahaya yang mencerdaskan, antara lain mengadakan bazar buku, mengadakan pameran karya, mensosialisasikan penerimaan donasi buku untuk perpustakaan, dan Perpustakaan Keliling itu sendiri.
Perpustakaan Rumah Cahaya, saat ini memiliki koleksi buku sekitar seratus empat puluh lima buah buku yang merupakan gabungan dua lembaga. Buku-buku ini di bagi menjadi lima kategori terpisah antara lain: kategori novel, kategori buku Ilmiah, kategori kamus, kategori kumpulan karya sastra FLP Hadhramaut dan PPI Hadhramaut, serta berbagai jenis majalah. Dan dipastikan jumlah ini masih akan terus bertambah.
Perpustakaan Rumah Cahaya dibuka untuk pertama kalinya pada Ahad (28/2/2016). Perpustakaan Rumah Cahaya bisa dikunjungi di ruangan yang juga merangkap kantor pusat PPI Hadhramaut yang terletak di dalam gedung asrama dakhili Universitas Al-Ahgaff-Tarim.
“Saat pertama kali menyelenggarakan Perpustakaan Keliling, saya merasa kewalahan disebabkan membeludaknya pembaca yang menjadikan pendataan semerawut tidak karuan. Dengan adanya ruang perpustakaan sendiri seperti ini, maka pendataan dan penjagaan koleksi buku Rumah Cahaya bisa dilaksanakan dengan baik. Dan juga tentunya lebih maksimal dengan adanya tambahan tenaga dan koleksi buku dari PPI Hadhramaut,” tutur Ainul Yaqin, koordinator Rumah Cahaya FLP Hadhramaut.
Perpustakaan Rumah Cahaya mulai dibuka setiap hari, mulai pukul 22.00 hingga 24.00 malam. Dalam tata cara peminjaman, tim Rumah Cahaya juga telah menuliskan peraturan bagi peminjam, meliputi: jangka waktu peminjaman, tanggung jawab, dan lain sebagainya.
Selanjutnya diharapkan apa yang menjadi tujuan didirikannya Rumah Cahaya dapat terwujud dengan maksimal dan Rumah Cahaya dapat menjadi wadah dari lahirnya karya-karya agung anak bangsa, sesuai dengan namanya, Rumah Cahaya, Rumah Baca Hasilkan Karya. (DF/FLPHD).