Selasa, November 26Literasi Berkeadaban - Berbakti, Berkarya, Berarti

Inaugurasi Online FLP Jakarta Di Tengah Pandemi

FLP.or.id,- Inaugurasi Pramuda 22 Forum Lingkar Pena Cabang Jakarta sukses digelar (26/07/2020). Meski pandemi Covid-19 tengah meradang, agenda wajib ini tak urung dilaksanakan. Tentu dengan cara yang berbeda dan aman – memanfaatkan aplikasi zoom meeting. Menghadirkan S. Gegge Mappangewa sebagai narasumber, acara berlangsung  sejak pukul 10.00 – 12.30 WIB.

S. Gegge Mappangewa merupakan senior FLP yang berasal dari Sulawesi Selatan.  Perbedaan waktu wilayah dengan Jakarta tak menjadi penghalangan untuk berbagi semangat literasi dan ke-FLP-an dengan anggota Muda yang baru. Menurutnya, kunci keberhasilan berkarya adalah disiplin dan tidak menunda-nunda menulis. Semakin banyak menunda, maka semakin banyak yang tidak bisa dilakukan.

“Menulis jangan menunggu waktu luang, tapi luangkan waktu untuk menulis,” ujarnya saat mengawali pembahasan kendala-kendala penulis pemula.

Selaras dengan tema yang diusung dalam inaugurasi kali ini; Kita Menulis, Kita Berbagi, Gegge semangat membagikan tips agar produktif menulis. Yakni, menargetkan menulis lima halaman setiap hari. Walau bisa saja mood berubah-ubah, prinsip menulisnya tersebut tetap ia pegang. Membaca adalah jalan yang ia pilih untuk menjaga dan membangkitkan mood dan idetersebut.

Bagi Gegge, motivasi menulis juga sangat penting. Terilhami dari impian kecilnya untuk bisa ke Jakarta secara gratis, produktif menulis ternyata mampu mewujudkannya. Alhasil dengan ketekunannya menulis dan mengikuti ajang-ajang kepenulisan nasional, ia mewujudkan keinginannya tersebut hingga berkali-kali.

“Tak ada bakat, minat pun jadi. Jangan sok sibuk, jangan tunda, dan mulailah,” ujarnya tegas.

Terkait ke-FLP-an, ia mengajak  para anggota agar selalu berpegang pada tiga pilar FLP; Kepenulisan, Keorganisasian, dan Keislaman. Tiga pilar ini hendaknya ada di dalam diri semua anggota FLP. Para pengurus diimbau agar tidak hanya sibuk mengurus keorganisasian, tapi juga tetap fokus mengerjakan target-target tulisan yang mencerahkan.

“Rawatlah mimpi, beri makan ia, agar kelak mimpi itu yang merawat dan memberi makan kita,” tandasnya di akhir sesi tanya jawab.

Usai materi, acara berlanjut ke penayangan video persembahan dari peserta inaugurasi. Beberapa peserta terlihat berkaca-kaca setelah menyaksikan video musikalisasi puisi yang diambil dari kompilasi puisi Pak Sapardi Djoko Damono. Secara tak langsung, wafatnya sang legenda puisi pada 19 Juli 2020 ini mewujudkan keabadian seorang penulis.

Memasuki acara inti, Asri selaku kepala sekolah pramuda FLP Jakarta angkatan 22 tak lupa mengumumkan pramuda terbaik. Rama dan Vita terpilih mewakili 12 peserta lainnya. Dengan rampungnya acara ini, FLP Jakarta resmi menambah anggota baru.

Reporter: Laila Fauziah
Editor: Winda Ariyanita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pin It on Pinterest

Share This