Oleh NIA HANIE ZEN (Pengurus FLP Jakarta). BOGOR, FLP.or.id – Ahad (18/2/2108) merupakan hari yang sangat penting bagi Forum Lingkar Pena Cabang Jakarta. Pasalnya, hari itu FLP Jakarta memiliki agenda rutin setiap tahunnya, yaitu Inaugurasi Pramuda FLP Jakarta. Inaugurasi merupakan ajang pengesahan calon anggota menjadi anggota FLP Jakarta jenjang Muda. Setelah mengikuti pelatihan selama enam bulan, teman-teman Pramuda angkatan ke-21 diwajibkan mengikuti inaugurasi ini.
Meskipun hari itu Jakarta diguyur hujan, Pramuda 21 dan panitia tetap semangat untuk berangkat menuju Kebun Raya Bogor (KRB), lokasi acara inaugurasi. Sebagian besar peserta menggunakan alat transportasi commuter line menuju KRB. Mereka rela berangkat lebih awal demi sampai di lokasi tepat waktu dan tidak tertinggal rangkaian acara.
Alhamdulillah hujan pun reda begitu peserta dan panitia tiba di KRB. Semua bergegas menuju titik kumpul yang dipusatkan di area masjid KRB. Kegiatan inaugurasi dimulai pada pukul 9:30 WIB. Setelah pengarahan singkat panitia, peserta inaugurasi dikumpulkan di halaman samping masjid untuk dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok harus singgah di beberapa pos yang telah ditentukan. Terdapat empat pos utama ditambah tiga pos permainan. Berikut penjelasan singkat mengenai pos-pos yang dimaksud:
Pos 1 (keislaman): Di pos ini peserta diuji pengetahuannya tentang surat dan ayat Alquran yang telah ditentukan panitia untuk dipelajari sebelumnya. Pos ini digawangi oleh Divisi Rohis FLP Jakarta.
Pos 2 (organisasi): Pos ini bertujuan untuk menggali minat peserta dan komitmen dalam berorganisasi.
Pos 3 (kepenulisan): Pengetahuan peserta tentang karya tulis anak negeri akan diuji di sini. Selain itu, mereka juga wajib menetapkan target detail karya terdekat yang ingin dibuat.
Pos 4 (ekspresi): Dinamakan pos ekspresi karena peserta tidak diperintahkan untuk menjawab satu soal pun, tetapi mereka diminta menunjukkan kemampuan berekspresi sesuai dengan arahan petugas di pos.
Selain empat pos di atas, terdapat juga tiga pos permainan sebagai berikut:
Permainan 1 (merangkai kata): peserta diminta untuk merangkai kata-kata yang terdapat di dalam sebuah amplop untuk dijadikan satu kalimat utuh.
Permainan 2 (cerita berantai): setiap kelompok harus membuat cerita berantai yang diawali dengan satu kata yang ditentukan oleh petugas, kemudian dilanjutkan oleh peserta lainnya.
Permainan 3 (swafoto bersama): di pos ini peserta inaugurasi harus mengambil gambar bebas yang ada di sekitar KRB bersama anggota kelompoknya. Foto tersebut kemudian harus dikirim saat itu juga melalui akun Instagram masing-masing dengan menandai akun @flpjakarta dan memakai tagar #Inaugurasi21.
Keseruan di setiap pos terpancar di wajah para peserta ianugurasi. Meskipun hari mulai terik, mereka tetap berusaha menyelesaikan tantangan di setiap pos.
“Pengukuhan yang dilaksanakan oleh pengurus FLP Jakarta untuk anggota Muda ini unik sekali,” ungkap Arya Jagad Pamungkas, salah satu peserta inaugurasi, “harapan saya, semoga kami bisa terus belajar, berkarya, dan bersahaja bersama FLP,” lanjutnya.
Menjelang zuhur, kegiatan di setiap pos usai. Peserta dan panitia segera mempersiapkan diri untuk melaksanakan salat zuhur dan dilanjutkan makan siang. Rangkaian acara inaugurasi berlanjut ke agenda inti inaugurasi. Materi kali ini diisi oleh Rahmadiyanti Rusdi, penulis perjalanan (travel-writer), pekerja di Noura Publishing, sekaligus anggota Dewan Pertimbangan FLP.
Acara inti dibuka oleh Nida Muharram Kumala Sari selaku pembawa acara. Diawali dengan pembacaan ayat Alquran oleh Mahatir Ali Gimala Pirain, kemudian dilanjutkan sambutan oleh ketua panitia, Victor Suryaman dan Ketua FLP Jakarta, Nur Afilin.
“Selesainya kegiatan pelatihan selama enam bulan dan kegiatan inaugurasi ini bukan berarti perjalanan teman-teman angkatan 21 selesai sampai di sini. Justru ini adalah langkah awal menjadi penulis bersamama FLP Jakarta,” pesan Nur Afilin.
Pada sesi materi, Mbak Dee—demikian sapaan akrab Rahmadiyanti Rusdi—berbagi banyak hal terkait dunia penulisan catatan perjalanan (travelogue). Sesuai tema yang diminta, yaitu Menulis Seasyik Jalan-Jalan, Mbak Dee bertutur tentang teori, pengalaman, serta kiat untuk menulis catatan perjalanan.
“Saya selalu menyiapkan buku catatan untuk mencatat hal baru dan penting yang didapatkan selama perjalanan, agar tidak mudah hilang atau lupa. Catatan-catatan tersebut sangat berguna dalam membuat sebuah tulisan yang inspiratif dan informatif,” terang Mbak Dee.
Sebelum menutup sesi ini, Mbak Dee berpesan tentang motto yang kini diusung FLP, Literasi Berkeadaban. Sebutnya, dengan maraknya tulisan yang berisi ujaran kebencian, fitnah terhadap seorang tokoh, kata-kata yang tidak semestinya, serta tema-tema tulisan yang mengundang syahwat, penulis FLP harus mengubah hal tersebut. “Jadilah penulis yang berkarya dengan santun dan adab yang baik,” pungkasnya.
Usai penyampaian materi, acara dilanjutkan dengan peresmian anggota FLP Jakarta oleh Nur Afilin, pembagian sertifikat pelatihan, dan pengumuman-pengumuman. Salah satu pengumuman yang ditunggu adalah penghargaan peserta pelatihan terbaik, yang diraih oleh Syahrul Ramadhan dan Puji Astuti. Tepat pada waktu salat asar, rangkaian kegiatan inaugurasi selesai. Sebagai penutup, seluruh peserta, panitia, dan pemateri berfoto bersama dilanjutkan bersalam-salaman satu sama lain. [Editor:nafi/Foto:flpjkt]